이십 삼

471 29 2
                                    

Sejak hari itu Jungkook berubah seketika sosok yang biasanya menggoda jimin kini menjadi sosok yang dingin dan bos yang kejam.

'Sepertinya aku bener-bener harus meminta maaf, tapi aku tidak mau dia berpikir bahwa aku menerima lamarannya.. No big no aku tidak akan mau menikah dengan pria sepertinya, meskipun jodohku nanti pria tapi aku tidak mau jika itu harus dirinya. 'Batin jimin.

"Sekertaris park apa kau tidak apa apa..? " Kata seorang wanita yang sudah bekerja di sini cukup lama.

"Iya aku tidak apa. "

"Jangan melamun, lebih baik fokus bekerja dari pada diam bisa-bisa tuan jeon mengamuk . "

"Apa dia sering mengamuk seperti itu. "

"Tidak, aku juga heran kenapa tiba-tiba sikap nya seperti itu ku lihat sejauh yang ku tau dia hanya bersikap dingin pada karyawan nya tapi tidak pernah berprilaku kejam, tapi sekarang lihatlah tatapan nya seakan mau membunuh orang. " Benar tatapannya.

"Kau bener tatapan nya mengerikan. "

"Sudah-sudah lanjut bekerja, kalau sampai ketahuan bergosip bisa angkat kaki aku dari sini. " Kata wanita itu yang langsung melangkah ke ruang nya.

Sedangkan di sisi lain.

'Aku mau lihat sejauh mana kau berusaha, aku yakin kau masih punya perasaan yang sama dengan ku' Batin seseorang yang tak lain adalah Jungkook.

"Park Jimin..!! "

"Nee..!! "Jimin langsung berlari ke ruangan Jungkook.

" Revisi..! "Kata Jungkook sambil menyerahkan setumpuk dokumen yang baru beberapa menit lalu jimin serahkan.

" Revisi..? "

"Apa kau tidak dengar..? "

"Baiklah saya revisi. "Jimin melangkah pergi meninggalkan Jungkook yang sedang menatap nya tajam.

'Apa-apaan si Jungkook tuh udah ku revisi malah di suruh ngerevisi lagi di bilang gak capek apa ngadep layar terus. "Batin jimin.

Waktu jam pulang tidur ada yang berubah rasanya hening dan tidak ada pembicaraan sedikit pun saat jimin dan Jungkook berada di mobil yang sama.

"Buatkan saya kopi. "

"Baik." Jimin langsung lari ke dapur untuk membuat kan tuan nya itu secangkir kopi, jimin tuh sebenarnya asisten apa babu sih.

'Ini lebih baik dari pada dia terus menggoda ku, 'batin jimin.

"Kopinya tuan.. " jimin pun meletakkan kopi itu di meja kerja jungkook karena saat ini dia berada di sana.

Sedangkan jungkook seakan tak perduli dengan itu, ia hanya sibuk menatap layar komputer nya, tapi jujur saja ia penasaran apa yang akan jimin lakukan selanjutnya.

"Tuan kopinya. " karena tak ada tanggapan dari jungkook, jimin pun mengulangi lagi kalimat nya dengan sedikit menaikan oktaf suara nya.

"Jungkook ah..! " masih tak ada tanggapan dari sosok itu, dia hanya diam menatap komputer nya.

"Oh kau mencoba tidak perduli padaku, baiklah lanjutkan semaumu. " jimin pun melangkah pergi dari ruang kerja jungkook.

Sedangkan jungkook tersenyum tipis, di balik layar komputer nya.

'Aku kan membuat dirimu menerima lamaran ku'batin jungkook.

Jungkook pun meraih cangkir kopi yang di buat oleh jimin lalu meminum nya..

"Huk huk.. "

"Kenapa asin sekali.. "

"Yakkk jimin ah..!!!! "

'Hahahaha rasakan itu. 'Bahagia nya jimin, akhirnya kopi buatan nya di minum oleh jungkook.













Hitung gays udah berapa lama aku gak update.
Aku hampir lupa sama cerita ini, sampe aku baca ulang.


Ekspresi jimin saat buat kopi buat ayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ekspresi jimin saat buat kopi buat ayang.
"Rasain gue kasih garem yang banyak, biarin aja pabrik garem bakrut sekalipun. Mampus aja lo. "

Ekspresi jungkook setelah di kasih Kopi buatan ayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ekspresi jungkook setelah di kasih
Kopi buatan ayang.



My destiny with you [KM]√√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang