❛ 𝐄𝐀𝐒𝐓 𝐖𝐀𝐘𝐏𝐎𝐈𝐍𝐓‧₊˚✧

2.3K 450 166
                                    

❛ n' summary ,
Is that mean, i shoul take care
this big baby?!

❛ n' summary ,Is that mean, i shoul take carethis big baby?!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

‧₊˚✧˚₊‧

Frustasi, itu yang di rasakan oleh [Name] sekarang. Bagaimana bisa terdapat manusia di dalam sebuah pill lalu menaruhnya di rumah dia? Terlebih lagi, [Name] membawa masuk pillnya dengan cara digelindingkan

"Nghh"

Ketika tirai matanya terangkat, netra keemasan yang bersinar sempat menghipnotis [Name], jika saja suara motor yang berisik tidak lewat mungkin ia tidak pernah sadarkan diri

"Siapa kau?!" sentak [Name] sembari menodongkan sapunya. "Kenapa kau berada di dalam pill? Dan kenapa pill itu ada di rumahku? DAN YANG PALING PENTING KENAPA KAU TIDAK MEMAKAI SEDIKIT BENANG?!"

Lelaki yang [Name] ikat di sofa hanya memiringkan kepalanya. "Siapa kau?"

"Kau yang siapa! Ini rumahku!"

"Ini rumahku?"

"JAWAB PERTANYAAN KU SLWNSLWMKXQKNDLQ"

"Jawab pertanyaan ku? Asjfuwpfbqpdblabla?"

Rasanya [Name] sangat ingin memukul kepala lelaki aneh didepannya dengan sapu. Tapi dari reaksi dan ekspresinya, dia terlihat tidak berdosa- Maksudnya, dia sendiri seperti tidak mengerti apapun

Suara sistem yang menyala mengalihkan perhatian [Name]. Dari bagian dalam pill muncul sebuah layar transparan berwarna biru. Sebuah rekaman dimana alam semesta lepas terekam disana dan perlahan mendekati bumi lalu mendarat dengan aman didepan rumahnya

Dan juga sebuah pesan singkat. Kami mengirim anak - anak kami untuk mengisi kekosongan jiwa seseorang diluar sana.

"Oi... Ini hanya lelucon 'kan? Ini tidak mungkin 'kan? Para astronot yang berada di Mars tidak mungkin mengirim anak mereka ke Bumi 'kan?! Atau spesies lain-" atensi [Name] terpaku pada kalimat 'Mengisi Kekosongan Jiwa'. Entah bagaimana, rasanya ia seperti terkena tamparan takdir. "Spesies lain? Rasanya saat ini Bumi sedang di awasi oleh makhluk yang jauh lebih cerdas dibandingkan kami"

Kembali pada pria misterius yang sedari tadi hanya menatap [Name] dengan pandangan polosnya. "Siapa namamu?"

Sejenak ia terdiam lalu membuka mulutnya dan berbicara. "Wjodnwozowjsblabla?"

‧₊˚✧˚₊‧

Walaupun pengelihatannya terus memperhatikan lelaki cebol yang memakai pakaian almarhum ayahnya, dengan dot bayi berisi susu coklat, yang [Name] pikirkan hanyalah mencari cara untuk mengembalikan alien tampan itu ke asalnya

Tapi [Name] mahasiswi Tata Boga, bagaimana caranya ia bereksperimen dengan pill dunia asing?

"Hei, kau mengerti perkataan ku tidak?" sejenak lelaki itu melepas dotnya lalu mengangguk. "Kau mengerti tapi tidak tau cara membalas perkataan ku? Hhh, kenapa rasanya sedang berinteraksi dengan bayi alien"

Seolah [Name] tidak menarik baginya, dia justru melanjutkan aktifitas mengedot susu. "Kau berasal dari planet lain? Galaksi lain? Dunia lain? Yang mana?!"

Helaan nafas frustasi keluar dari bibir ranum [Name] sembari mengusak rambutnya dengan kasar. "Dunia lain?" lelaki itu mengangguk sebagai jawaban. "Kau punya nama tidak si?"

Lalu gelengan kepala si lelaki membuat [Name] kembali frustasi. "Inikah rasanya memiliki seorang anak? Aku tidak ingin menikah"

"Kalau diperhatikan, kau seperti berasal dari Tiongkok. Mungkin nama yang berasal dari bahasa Mandarin akan cocok, tapi aku benci bahasa yang terlalu banyak memakai huruf X, air liur ku terasa sedang menari"

Lelaki itu tetap acuh dan memilih asik dengan dot bayinya. "Xiao?"

"Ya?"

‧₊˚✧˚₊‧

ngaku, kalian belum mandi kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ngaku, kalian belum mandi kan?

،،.⃝⃕𝐎𝟏 /::'𝐒𝐄𝐑𝐄𝐍𝐃𝐈𝐏𝐈𝐓𝐘◦ࣱ۪۪̥࣭࣮ࣩࣴ𝐗𝐈𝐀𝐎ﻬ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang