Suddenly - Percakapan

9 3 0
                                    

Hening malam yang terbawa suasana....

Pagi hari....
Keduanya pun bangun dari tempat tidur masing-masing bertemu di ruang tamu, Hill yang hanya memakai sebuah celana pendek berdiri di depan Lily, langsung menuju ke kamar mandi tanpa mengucapkan sepatah katapun, keduannya menjadi canggung satu sama lain, tiba-tiba Lily menghentikan langkah Hill....

"Hill, kamu ada rencana apa hari ini?"

"Aku akan pergi, melihat lihat tempat yang akan menjadi tokoku," Ucap Hill.

"Kamu mau sarapan apa Hill?, biar aku buatin meski aku tidak jago dalam hal memasak"

"Tidak usah Lily, aku akan makan di jalan aja, biar kamu ga terlambat ke kantor."

Keduanya pun langsung bergegas bersiap siap untuk ke tujuan masing-masing.

Hill laki-laki yang tampan dan juga sangat muda, memiliki sahabat yang sudah seperti saudara kandungnya sendiri yang bernama Leo, Leo memiliki adik kandung perempuan bernama Wulan mereka bertiga menjadi teman, kemana mana selalu bersama, kebetulan kakek mereka adalah seorang patissier, dari kecil Hill belajar dari kakek mereka, alasan kenapa Hill mengikuti jejak kakek mereka dikarenakan Lily, Lily pernah mengatakan kalo dia suka yang manis manis, sejak saat itu menjadi tujuan Hill sampai sekarang, tidak peduli dengan keinginan Hill yang lain, walaupun sebenarnya Hill tidak suka dengan hal berbau manis, demi seorang ratu yang bersarang dihatinya, apapun akan di lakukan....

Hill dan Leo kemudian bertemu di toko mereka, Leo disini sebagai pembuat toko tersebut dan Hill sebagai patissier disana, mereka melakukan candaan yang ringan....

"Hill, gimana enak kan tinggal sama pujaan dunia akhirat mu itu," ucap Leo kepada Hill.

"Heh!, lumayan menjadi awalan yang bagus untuk kedepannya," jawab Hill.

"Hill, apa yang akan kamu lakukan kedepannya agar bisa menarik hatinya, kamu kan sudah melakukan apapun selama 5 tahun ini, kamu bahkan rela meninggalkan peluang bisnis, hanya demi dia, apakah itu sepadan?"

"Entahlah, untuk sekarang belum ada rencana, bahkan aku belum berani mengatakan apa yang telah aku lakukan selama ini kepada dia."

Waktu kecil Hill pernah berjanji kepada Lily akan selalu berkunjung setiap tahun, tetapi Hill tidak kunjung datang jadi Lily menganggap Hill sudah melupakan dia, padahal kenyataannya Hill setiap tahun di waktu libur bersama Leo selalu pergi ke China untuk mengunjungi Lily, Hill tidak berani bertemu dengan Lily, Hill pun selalu mengawasi dari kejauhan, ibaratnya walaupun tidak bicara hanya memandang dia saja sudah cukup bagi Hill.

Sebenarnya alasan Hill cukup masuk akal di pemikiran orang-orang, Hill selalu dianggap masih kekanak-kanakan oleh Lily, jadi apapun yang di lakukan Hill, Lily menganggapnya hanya sebatas adek kakak saja, Hill yang kini sudah tumbuh dewasa memiliki pemikiran sendiri, sudah saatnya Hill berjuang secara terang terangan kepada Lily, karena pada dasarnya cinta harus di perjuangkan semaksimal mungkin agar tidak ada penyesalan di kemudian hari.

Suddenly. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang