"Cantik bat gue hari ini", kata Ana saat memandangi dirinya di kaca.
Pagi ini Ara ada jadwal ke kampus. Dia sangat bersemangat pergi ke kampus karena sedang ada tanding basket di sana.
Banyak cogan.
"Parfum", Ana mengingat bahwa dirinya lupa tidak memakai parfum.
Ana adalah cewe yang selalu detail soal penampilannya.
Srottt... Srottt...
Entahlah berapa banyak. Yang pasti Ana sangatlah harum.
"Pah, Ana berangkat dulu", Ana.
"Makan dulu sayang", Papa.
Ana menghampiri meja makan dan mengambil dua lembar roti gandum panggang dengan selai kacang.
Ia langsung bergegas berangkat.
"Ana makan ini aja, Ana buru - buru", kata Ana sambil menggigit pucuk roti dan berpamitan dengan papa.
*****
Ana datang sangat pagi hari ini. Karena ia tak ingin melewatkan kesempatan untuk melihat satu cogan disana.
Jam menunjukkan pukul 07:30, 30 menit lagi pertandingan akan di mulai.
"Hai girl", kata Caca sambil loncat - loncat alay seperti cewe pada umumnya ketika bertemu dengan bestie.
"Hai, Ca. Dimana yang lain?", tanya Ana.
"Zoe dan Zea lagi dijalan katanya. Bentar lagi juga dateng", Caca
"Yaampun ga sabar gue liat cowo berkeringat", kata Ana sambil mengelap bibirnya.
"Kita cari duduk paling depan aja, biar keliatan jelas", Caca.
Mereka berdua sangat ambis melihat kaki - kaki berotot dan leher penuh keringat.
Zoe dan Zea datang dan langsung bergabung dengan Caca dan Ana.
*****
Semua peserta sudah datang dan pertandingan akan di mulai.
Pritttt...
Suara pantulan bola ke lantai sudah terdengar. Semua peserta fokus dan sorak sorai penonton sangatlah kuat.
"Eh liat yang nomer punggung 21, yaampun rambutnya beuhh", kata Zoe.
"Ga berdamage", kata Ana meremehkan.
"Tuh tuh liat yang baju orange, nomor punggung 15", kata Caca sambil menunjuk cowo bernomor punggung 15.
"Kalian tuh ga merhatiin cowo nomor punggung 3 yaa, liat tuh. Tinggi bat, bajunya dimasukin dan bibirnya tipis lagi", kata Zoe.
Ana tidak menemukan cowo tampan di sana, sehingga ia merasa bosan.
"Ga ada yang cakep", celetuk Ana.
"Buta mata lo, pada cakep gini dibilang ga ada yang cakep", Caca.
"Gue harus dapetin tu cowo", tiba - tiba Zoe mengatakan itu.
"Siapa? nomor punggung 3? Semangat, ntar kita bantu. Haha", kata Zea kembaran Zoe.
Mereka berempat sangatlah famous tapi mereka tak peduli pada orang lain. Sehingga mereka tak tahu bahwa banyak cogan - cogan di kampusnya.
*****
Pertandingan selesai.
"Ga seru, ga ada yang menggoda", kata Ana.
"Type lu ketinggian mungkin", kata Zea.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANUEL
Teen FictionManuel Dirgantara. Urat leher yang selalu muncul seperti fenomena kilat, kumis tipis dan bibir merah. Alis tebal dan sorot mata elang. Tangan yang penuh otot dan dada yang bidang. Banyak cewe yang tergila - gila padanya tapi ia tak pernah tertarik s...