Ngengggg...
Manu menaiki motor ninjanya dan berhenti di depan Ana yang sedang berjalan menuju gerbang.
Cittttt...
Ana terkejut karena Manu berhenti di depannya.
"Na, pulang bareng gue mau?"
"Hah?! Beneran?! Dih beneran ini gua ga..."
"Sstt diem, mau ga?", ucap Manu mengerutkan alisnya.
"Y- ya- yaudah ayok", Ana setuju dan naik
Karena masih bingung dan shock Ana terpeleset saat menginjak pijakan motor Manu dan dagunya terkena bahu Manu.
"Aduhhhh"
"Hihh hati - hati makanya", kata Manu sambil mengusap dagu Ana pelan.
__________
OMG!!!
GAPERCAYA GUE!!!
MAKHLUK GA BEREKSPRESI INI NGELUS DAGU GUE?!! YAAMPUN.
__________
Melongo.
Pandangan Ana kosong saat Manu mengelus dagunya.
"Heh, buru naik. Malah bengong", ucap Manu sambil mengusap pandangan Ana yang kosong.
"E- eh iya - iya", ujar Ana.
Berangkatlah mereka menuju rumah Ana.
Ditengah perjalanan, angin begitu kencang. Ana yang saat itu memakai rok pendek seatas lutut pun kebingungan karena roknya terus berkibar.
Blubukk blubukk blubukk
"Ihh, jangan kenceng - kenceng nyetirnya. Rok gue kebuka terus ini", kata Ana.
Tiba - tiba tangan Manu menyentuh rok Ana, memeganginya supaya tidak berkibar lagi.
"Udah", kata Manu dengan tangan yang ada di atas rok Ana.
Ana dengan otak gak polosnya itu pun mulai berfantasi liar.
__________
"Anjir, dia ngode apa gimana?"
"Yaampun otot tangannya beuhhh"
"Plss kurang atas dikit"
__________Mulailah dia dengan otak tak polosnya beraksi. Tiba - tiba...
Citttt.... Gedebuk...
Ana terjatuh, dia membuka matanya dan mendapati dirinya tengah ada di lantai.
"Gue gasadar tadi? Apa gue pingsan? Manu uda ketemu papa belum ya tadi? Terus dia dimana", kata Ana sambil memegang kepalanya.
Kringgg... Kringgg... Kringgg...
Alarm Ana berbunyi.
"Ha? Alarm? Jam 06:30? Terus kenapa tadi gue...."
Ia kebingungan, jam menunjukkan pukul 06:30 tapi kenapa dia tadi pulang bareng Manu.
"ANJINGGG! MIMPIII! GOBLOKK!! BEGO!! TOLOL!! HALU!"
Kata Ana sambil memukul kepalanya dengan bantal yang sudah berjasa membawanya ke dunia mimpi bersama Manuel.
"Bete anjing ah males", ujar Ana dengan raut muka menyesal karena meninggalkan mimpinya yang lebih indah daripada menelan rasanya jatuh dari kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANUEL
Novela JuvenilManuel Dirgantara. Urat leher yang selalu muncul seperti fenomena kilat, kumis tipis dan bibir merah. Alis tebal dan sorot mata elang. Tangan yang penuh otot dan dada yang bidang. Banyak cewe yang tergila - gila padanya tapi ia tak pernah tertarik s...