lagi-lagi Billa harus mengikuti rapat osis sepulang sekolah, entah kenapa aku merasa dejavu. suara motor gede mendekat kearahku.
"ayok dey nebeng ke aku aja" ia menyodorkan helm padaku.
"nggausah" aku berlari dengan cepat berharap ia tidak mengikutiku hingga kerumah.
"HAHH.. HAHH.. duh cape banget sial" aku berusaha menarik dan menghembuskan nafas untuk tetap hidup.
aku tidak melihat dia disekelilingku dan sepertinya cukup aman.
"Maaa deya pulang" teriakku memenuhi seisi rumah agar mama bisa mendengarnya. namun hening yang bisa kudengar.
"MA DEYA PULANG NIH MAMA DIMANA" teriakku lebih kencang sembari mencari dimana mama berada.
alangkah terkejutnya aku saat melihat mama yang tergeletak dikamar mandi dengan darah yang keluar dari kepalanya.
"MAHH MAMAHHH BANGUN" aku memeluk dan menggoyangkan badan mama berharap mama membuka matanya dan terbangun. tanpa kusadari air mataku mengucur dengan sangat deras. tidak banyak berpikir aku pergi keluar untuk mencari pertolongan.
"MAS MBA TOLONGIN MAMA SAYA. MAMA SAYA JATOH" aku keluar rumah dengan berteriak agar semua orang dapat mendengar permintaan tolongku. diseberang sana, samar-samar aku bisa melihat motor Jean yang datang menuju ke arahku. orang-orang mulai berkumpul, beberapa dari mereka masuk dan mulai membopong tubuh ibuku keluar.
sesak.. tubuhku terasa sangat panas. entah sehisteris apa aku menangis sehingga aku mulai kehilangan kesadaran.
-
ahh kepalaku sangat sakit, aku membuka mataku dengan pandangan yang kabur. butuh beberapa saat agar pandanganku bisa terfokus.
"Jean.." ada jean disampingku,ia tertidur dengan menjadikan tangannya sebagai bantal. aku terpaku sejenak, aku baru menyadari bahwa jean ternyata sangat tampan. bulumata yang panjang dengan alis yang tebal, tidak lupa jembatan hidung nya yang tinggi. aku tak habis pikir kenapa dia terus-terusan berada disekelilingku.
"Ah mama.." aku tersadar dan ingin mencari mama. mungkin karena aku yang terlalu banyak bergerak memebuat Jean terbangun dari tidurnya.
" lho mau kemana dey" ia membuka setengah matanya
"mama dimana je, mama dimana.." aku mulai menangis.
"shuutt mama baik-baik aja dey, mama masih diruangan sebelah. kamu istirahat aja ya disini, aku temenin kok" ucapnya sambil memelukku.
"mama.. uhuk uhuk" airmata ku terasa panas
"shuutt udah gapapa" entah kenapa pelukan jean terasa sangat hangat dan menenangkan kala itu.
"sudah tenang?" ujarnya sambil mengelus kepalaku.
aku mengangguk.
"gini dey,tadi siang mama kepeleset dikamar mandi. kepala mama terbentur agak keras makanya keluar darah. but she's fine dey, kamu istirahat dulu nanti kita jengukin mama barengan ya"
ia melepaskan pelukannya dan menyelimutiku kembali. kulihat jam di dinding menunjukkan pukul 2 dini hari, aku memutuskan untuk kembali beristirahat dengan Jean yang menggenggam erat tanganku.
-
aku terbangun pukul 7 dipagi hari, kudengar mama dipindahkan ke bangsal umum pada pukul 5 dini hari tadi. dengan bergegas aku bangun dan mencari kamar dimana mama dirawat. Jean masih setia menemaniku hingga saat ini.
"mamaa.." mataku mulai menitikkan air mata lagi ketika melihat mama yang sedang terbaring diatas ranjangnya. ia sepertinya sedang tertidur, aku menggenggam tangannya dengan kedua tanganku. tak pernah terpikirkan olehku bahwa mama akan terbaring diatas ranjang rumah sakit seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADEYA : lost in memories [ON GOING]
Teen Fictiontulisan non-baku⚠️ ***** Shadeya adilokka, banyak hal buruk yang terjadi di hidupnya sehingga ia memutuskan untuk melupakan semua kenangan dan memori hanya untuk mempertahankan dirinya. Shadeya yang menutup diri akan dunia luar mulai menerima seora...