chapter 1 - Pertemuan

1 0 0
                                    

"umm.. permisi? kamu siapa? kok bisa ada disini?" tanyaku bertubi kepada lelaki berkaki jenjang yang sedang duduk di ayunan yang aku buat.

"ohh sorry, ini tempat kamu?" ia berdiri dan menyingkir

aku mengangguk pelan

"sorry kalo aku ganggu, kenalin aku Jeandro Alaska anak baru dari kelas XI MIPA 1 tadi habis keliling sedikit eh ketemu ayunan ini di pojokan jadi duduk sebentar deh, soalnya adem hehe" lelaki itu tersenyum menampilkan deretan gummy smile nya

tak kusangka senyuman yang terlihat bodoh kala itu akan mengubah sesuatu didalam hatiku.

-

Shadeya Adilokka atau biasa dipanggil deya. aku hanya seorang gadis biasa yang tidak tertarik pada apapun. entah sejak kapan aku menjadi seperti ini. walaupun begini, beruntung aku masih memiliki keinginan untuk bersekolah

"dey, liat pr mtk lu dong" ucap seorang gadis berkacamata yang menggelendoti tanganku dan mulai berbicara sok imut.

"jadi babu aja rajin banget tapi soal pr gapernah ngerjain elo mah"

"yaelah dey, abis bikin poster buat calon osis nih cape banget gue melek semalaman nyari ide. elu gue telponin semalem buat temenin call aja ga diangkat" bibir dan alisnya mengerucut bersamaan .

"baper amat, nih ambil deh. lagian nelpon malem buat apasih kawan? jam segitu gue udah mati suri diatas ranjang"

sabilla rahardian, gadis bertubuh mungil dengan kacamata yang menyangkut di hidung mancungnya. ia menjabat sebagai seketaris osis tahun ini. yah bisa dibilang ia adalah satu-satunya temanku dikelas ini.

kami bertemu pertama kali saat kelas 1 SD, ia teman sebangku ku. aku ingat sekali bagaimana raut wajahnya saat ia kepergok poop dicelana, ia menangis dan aku yang harus menepuk-nepuk pundaknya sambil menutup hidungku.

pertemuan ajaib yang membuat kami berteman hingga sekarang.

bukannya apa, aku hanya tidak mau repot-repot berbagi atau mendengar kisah orang asing yang baru kukenal. yang kubutuhkan hanya billa.

-

bel tanda masuk berbunyi, seluruh siswa mulai duduk ditempatnya masing-masing.

mata pelajaran pertama adalah sejarah. guru mata pelajaran sekaligus wali kelas ku adalah pak Rasyid, ia menjelaskan pelajaran dengan sangat membosankan dan mungkin aku akan membuat benteng dari tumpukan bukuku dan memilih untuk tidur nyenyak kali ini.

Pak Rasyid datang dengan seorang pria namun dengan seragam yang berbeda. tapi apa peduli ku, bentengku sudah jadi dan aku mulai menutup mataku pelan.

jiiittt.. "AWW SAKIT ANJING!!" aku tersentak dan refleks berdiri. tak perlu kulihat sekeliling pun aku tahu bahwa seisi kelas sedang memandang ke arah ku.

"hmm iya nak dey tadi bilang apa?" Pak Rasyid sudah berkacak pinggang didepan.

"hah kenapa pak? saya ga bilang apa-apa kok pak".

sialan, aku memang menyuruh Billa mencubitku untuk membangunkan ku disaat penting. tapi aku tidah bohong, sepertinya cubitannya bisa membolongi perutku .

"coba deh kamu jelaskan pekembangan kolonialisme dan imperialisme eropa di indonesia seperti yang bapak jelaskan tadi"

"mmm anu pak, apa ya. eropa datang ke negeri kita karena rempah oleh karena itu mereka melaksanakan kerja romusha? hehe"

dengan jawaban setengah ngelindur itu aku harus menyelesaikan portofolio tambahan dari pak Rasyid.

"sialan bocah kontet, seenggaknya bantuin ngerjain portofolionya kek".

SHADEYA : lost in memories [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang