Cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan real idol! Bijaklah dalam membaca!
Kabar yang tidak mengenakan menyapa Taeyong, pemuda manis itu dikabarkan mengidap Leukimia Akut Sejak 5 tahun yang lalu.
Hanya dokter dan dirinya yang mengetahui ini. Taeyong tidak ingin suami nya khawatir. Taeyong juga sudah pasrah tentang hidup dan matinya.
***
Pagi ini ia berencana pergi berjalan jalan bersama teman teman nya. Kondisi tubuhnya lumayan sehat namun juga ia kadang merasa lelah.
"Jangan khawatir Jae, aku baik baik saja. Lihat aku kuat" Ucap Taeyong dengan bergaya menunjukan otot tangannya
"Baiklah baiklah, tapi jangan terlalu lelah. Akhir akhir ini kau gampang sekali sakit" Ucap Jaehyun sedikit khawatir. Jaehyun memang belum tahu akan penyakit Taeyong, sepertinya Taeyong pandai dalam menyembunyikan sesuatu
"Jangan khawatir, setelah mengantar Mark ke sekolah aku akan bermain main sebentar dengan Ten dan Winwin. Aku merindukan mereka" Ucap Taeyong
"Baiklah aku duluan, ingat! jangan terlalu lelah oke?" Jaehyun mengecup bibir Taeyong yang sudah terlihat pucat itu singkat
"Astaga iya iya. Bye"
"Ayo Mark kita berangkat, ini sudah mau terlambat" Ucap Taeyong mengambil kunci mobilnya
"Baik mommy"
Setelah sampai di sekolah Mark..
"Jangan nakal oke? atau kau tidak akan memiliki teman" Taeyong menggesekan hidungnya dengan hidung Mark
"Haha mommy itu geli. Baiklah Mark tidak akan nakal" Ucap Mark lucu
"Kau ini lucu sekali. Mommy akan menjemputmu saat pulang sekolah, jadi jangan kemana mana"
"Siap mommy. Bye"
***
"Hai. Apakah kalian menunggu ku lama? maafkan aku, tadi aku mengantar Mark dulu" Ucap Taeyong meminta maaf
"Tenang Tae, aku juga baru sampai"
"Benar itu"
"Huh, syukurlah. Bagaimana kalau kita sarapan dulu" Tanya Taeyong
"Ide bagus"
"Huum, aku juga belum sarapan tadi" Sahut Winwin
"Apakah kalian tahu? adik dari Yuta mengidap Leukimia" Ucap Winwin
"Ah benarkah itu?"
"Iya! dia sekarang dirawat di rumah sakit"
"Ah semoga kita selalu sehat ya"
"..Taeyong kau tidak apa apa kan? kenapa melamun?" Ucap Ten yang sedari tadi melihat Taeyong melamun
"Ah tidak tidak, semoga adik iparmu cepat sembuh ya?" Jawab Taeyong
"Iya, terima kasih"
"Adik Yuta juga pengidap Leukimia, aku harus bersikap baik baik saja. Winwin juga pasti tahu tanda tanda pengidap penyakit itu" Batin Taeyong
***
"Hai Mark! apakah mommy lama?" Tanya Taeyong
"Tidak mom. Aku baru saja keluar kelas" Jawab Mark
"Oke baiklah. Bagaimana kalau kita pergi makan siang di kantor daddy?" Tanya Taeyong dan Mark hanya mengangguk
"Baiklah kita akan membeli sesuatu untuk makan siang" Ajak Taeyong
***
"Permisi apakah Jaehyun tidak sibuk sekarang?" Tanya Taeyong pada resepsionis
"Sebentar" Resepsionis itu melihat komputer nya. "Sepertinya tidak. Anda bisa bertemu dengannya" Jawab resepsionis itu
"Ah terima kasih. Ayo Mark" Taeyong berjalan menuju Lift
Saat berada di depan ruangan Jaehyun, Taeyong samar samar mendengar sesuatu. Ia mencoba mendekatkan telinganya di pintu ruangan Jaehyun.
"Ahh Jae, aku merindukan saat saat ini. kenapa kau selalu sibuk akhir akhir ini"
"Maafkan aku, Taeyong mudah sakit belakangan ini"
"Cih penyakitan!"
Mendengar itu Taeyong merasa dadanya begitu sakit lebih daripada sakit yang ia derita saat ini. Taeyong mencoba tenang karena ada Mark di sampingnya.
"Mark kita pulang saja, sepertinya daddy mu sedang sibuk" Ucap Taeyong sembari menarik pelan tangan Mark
"Apakah mommy baik baik saja? kenapa mommy seperti akan menangis" Tanya bocah berumur tujuh tahun itu
"Tidak. Mommy baik baik saja. Sekarang sebaiknya kita makan dirumah saja"
Sesampainya dirumah, Taeyong dan Mark segera makan siang.
Hari sudah mulai malam, dan Jaehyun belum pulang. Ah Taeyong berpikir mungkin Jaehyun menemani wanita tadi.
"Setidaknya saat aku sudah tiada kau sudah punya pengganti Jae" Ucap Taeyong dengan air mata yang mengalir di pipinya
Taeyong pasrah, ia hanya berharap saat ia sudah tiada ada ibu pengganti yang menyayangi Mark setulus hati.
Vote & Komen
Tysm!
KAMU SEDANG MEMBACA
3 LAST DAY | JAEYONG
Fanfiction[Story Completed 2021] 3 hari sebelum kematiannya, penyesalan selalu menyelimuti hingga sekarang. Mau bagaimana pun juga, hidup harus tetap berjalan.