Bagian 1 ~An Accident season

50 11 0
                                    

"Yaudah, kita putus!" Ujar lantang seorang gadis dengan rambut berantakan dan wajah penuh air mata.

Cowok di depannya menatap gadis itu tidak percaya, wajahnya berubah memerah menahan marah. "Ok that's your wish." Balas cowok itu putus asa.

"Hiks... Pergi lo, gue benci elo. Gue bencii! Tau gak!" Teriak gadis itu seraya memukul dada cowok didepan nya.

Gadis itu kesal dengan jawaban cowok yang sekarang berstatus mantannya itu. Cowok itu mendorong bahu gadis itu pelan, tetapi karena gadis itu benar-benar sedang menangis sehingga dirinya lemas, diapun terjatuh.

"La..." Panggil cowok itu tersadar dirinya keterlaluan, gadis yang di panggil hanya menangis seraya berdiri kemudian berlari pergi. Menjauh dari cowok itu dengan perasaan penuh sesal.

"Agrahh!!" Teriak cowok itu mengusap rambutnya kasar, kakinya menendang-nendang tembok di sampingnya berkali-kali. Hatinya mengumpat terusan karena kebodohannya sendiri.

"Bego lo Hen! Bego! Dia cewek anjing!" Umpat--Rahmat Hendra Genapatri, cowok tampan, pintar, kaya raya, mempunyai banyak teman, seakan-akan hidup nya tidak kekurangan apapun.

Hendra menunduk menjatuhkan badannya ketanah, dia mengusap wajahnya berkali-kali. "Anjing!" Teriak nya kemudian berdiri lagi.

Hendra berjalan gontai seraya memukul kepalanya, hari ini dia merasa menjadi orang terbodoh di dunia. Bagaimanapun dia gagal menjaga hubungan dengan satu perempuan yang menjadi cinta pertamanya.

"Bajingan." Umpat nya seraya menatap kedepan dan langsung menaiki motor ninja putihnya. Dia melajukan motornya menuju sebuah diskotik.

Karena perasaan bersalahnya, Hendra seperti orang linglung. Dia memesan Vodka hingga 6 gelas tandas dia minum. Tangan sebelahnya tidak berhenti menekan-nekan kontak gadis untuk memanggilnya. Tapi tak ada satupun panggilannya yang dijawab, semua ditolak. Hendra marah, dia melempar gelas ditangan nya. Membuat dia menjadi sorotan pengunjung diskotik.

"Kenapa? Gue bakal beli tempat ini, gak usah natap gue gitu anjing!" Bentaknya tak sadar diri akibat pengaruh alkohol yang dia minum.

Semua orang langsung melanjutkan kegiatan mereka yang tertunda tadi, mereka sudah ngeri melihat wajah Hendra seperti orang kesurupan. Penjaga bar pun menelan ludah susah payah.

"Gue bayar, nih!" Teriak Hendra linglung seraya menyerahkan uang  cash bewarna merah puluhan lembar. Membuat penjaga bar bingung dan takut.

"Kem-kembaliannya mas." Ujarnya, Hendra malah melempar ponselnya tepat di meja bar.

"Ambil, gue punya duit banyak." Balasnya, kemudian berjalan keluar dengan menahan pusing di kepalanya meninggalkan ponsel mahalnya bersama penjaga bar yang terdiam takut.

Ketika sampai di luar bar, Hendra terjatuh dan terduduk memegangi kepalanya yang sangat pusing. Tangannya tak tunggal diam, dia malah memukul kepalanya hingga memar dan berdarah di bagian bibir.

"Gue salah, gue salah..." Gaumnya. Hingga seseorang datang dengan wajah panik, membantunya berdiri.

"Kamu kenapa? Kamu gak papa kan?" Dia memegangi wajah Hendra, membuat Hendra menepis kasar tangan cewek itu.

"Maaf, aku kira kamu... Jatuh tadi." Cicitnya seraya menunduk. Hendra menatap cewek itu dengan mata sayunya, kemudian senyuman miring tercetak di bibirnya.

Hendra menarik gadis itu menuju motornya, membuat cewek itu bingung. "Naik!" Pinta Hendra degan wajah menyeramkan, membuat cewek itu kicep dan menurutinya.

Hendra tersenyum miring, kemudian melajukan motornya menuju apartemennya. Dia menarik tangan cewek yang ketakutan itu untuk masuk ke dalam apartemen miliknya. Cewek itu meronta-ronta dia takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

ALDRA | An Accident SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang