🦋4🦋

3.4K 313 27
                                    

Happy reading...
Awas banyak typo🙈...

______________________________________

Sesuai dengan perkataan pho,ini gulf berada d belakang dengan para maid. Ia membantu para maid untuk membuat makanan dan menjamu tamu yang datang.

Gulf sangat telaten dalam memasak,jangan tanya gulf pandai masak dari siapa? Ya yang pasti dari Mae nya. Gulf sering membantu Mae nya memasak walau usianya waktu itu terbilang muda.

Gulf memasak sesuai menu yang d bilang oleh pho ny. Setelah selesai gulf menyajikan semua masakanny d atas piring dan d taruh d atas meja makan dengan rapi.

Gulf yang masih sibuk d dapur mendengar keluarga nya sedang berbincang d ruang tamu,mungkin itu tamunya pikir gulf.

"Gulf.."panggil pho.

Gulf yang merasa dirinya terpanggil pergi menghampiri pho ny,sesampai d sana ia sempat terdiam ketika manik matanya bertemu dengan manik mata pria yg merupakan tamu d rmh ny saat ini. "Ganteng" batin gulf.

"Gulf.." sahut pho dingin.

Spontan gulf kaget dan menoleh ke arah pho,

"Ah..i-iya ph..eh tuan" ujar gulf.
"Tolong buatkan kita minuman"
"Baik tuan" ujar gulf dengan sedikit menunduk kan kepalany dan berlalu pergi.

Ah soal gulf manggil tuan ke pho ny,itu permintaan pho kemarin. Karna ia tak menganggap Gulf anakny jdi ia tak mau memperkenalkan Gulf kepada tamu ny.

Saat ini gulf berada d dapur membuatkan minuman untuk keluarga dan tamu ny. Setelah selesai gulf berjalan menuju ruang tamu.
Gulf jongkok dan menaruh minuman satu persatu d atas meja. Gulf dengar pembicaraan pho ny mengenai art yang akan d jodoh kan dengan pria yang bertatapan denganny.

"Jadi gimana Mew? Kapan kita akan melakukan acara pertunangan kau dengan art anak saya?" Tanya phi ke Mew. Art yang berada di situ cuma senyam senyum tak jelas😒.

Gulf yang mendengar itu spontan kaget dan ikut senang,tapi ia merasa sedikit sesak mendengarnya. Setelah selesai gulf berdiri dan kembali ke dapur.

"Ah..tapi sebelum itu,saya ingin bertanya kepada anda tuan Ardan" ujar Mew.

"Aow apa itu?" Tanya Ardan balik.
"Siapa pria tadi?" Tanya Mew  menunjuk Gulf yang sudah pergi ke dapur.

Pho yang melihat itu langsung menoleh dan menjawab pertanyaan Mew,
"Ah dia..dia hanya pembantu d rmah ini dan dia juga seorang JALANG"ujar pho menekankan kata di akhir.

"Mmmm...kalo urusan pertunangan itu kau tanya saja ke orang tua saya,karna apa yang d bilang orang tua saya akan sebuah perintah bagi saya" jawab Mew acuh.

"Baik kalo gitu,ayo Mew kita makan dulu,saya sudah menyiapkan makanan untuk kita makan" ajak pho.

"Baik kalo gitu"

Kini mereka berada d ruang makan, menikmati setiap makanan yang ad dan sesekali Mew menoleh ke arah Gulf yang berbicara dengan para maid. Ia kasihan dengan gulf,ketika tadi ia melihat begitu banyak luka d tubuh gulf. Tapi mendengar perkataan Ardan tadi ia berpikir bagaimana bisa seorang pria manis sepertinya menjadi seorang jalang?.

Setelah selesai,Mew kembali mengobrol singkat dengan Ardan sebelum ia pulang.

Merasa sudah tak ad yang d bicarakan Mew bangkit dan berjabat tangan dengan Ardan lalu berlalu pergi. Ardan yang memastikan bahwa Mew benar benar sudah pergi, berlalu menuju ke arah gulf.

Ardan melayangkan tamparan pada pipi gulf,Gulf yang mendapatkan tamparan itu sontak kaget. Kenapa pho menamparnya?.

"P-pho?" Cicit Gulf takut.

"Kenapa kau melihatnya tadi? Ha?" Ujar pho dengan menekan rahang gulf dengan kasar.

"Aww.. hiks..sakit pho"
Pho tak menghiraukan perkataan gulf malah ia semakin kasar menekan rahang gulf. "JAWAB" teriak pho.

"Aku t-tak mena-tap nya p-pho..hiks...ia y-yang menatap ku..m-akany aku terdiam" jelas Gulf dengan pipi yang sudah basah karna air matanya yang jatuh.

"Alah tidak usah menjelaskannya lagi,lebih baik kau angkat kaki dari rumah ini,karna kau bukan anggota keluarga Traipipattanapong,kau hanya seorang jalang" ujar pho.

Gulf yang mendengar itu menatap dan memohon agar ia tidak d usir,kalau ia d usir kemana ia akan pergi.

"Pho..hiks..Gulf mohon..hiks..jangan usir gulf,Gulf tak tau kemana Gulf akan pergi..hiks.. gulf mohon pho" mohon gulf yang berlutut d hadapan pho.

"Saya tidak peduli,keputusan saya bulat,kalau kau masih di sini kau akan menghancurkan pertunangan art dengan mew,paham, sekarang angkat kaki,PERGI" ujar pho menarik Gulf ke luar dari rumah ny.

Arga dan art hanya menyaksikan saja karna mereka malah senang kalau Gulf pergi dari rumahnya,jadi tidak ada lagi yang namanya anak sialan dan pembunuh.

Pho menarik kasar tangan gulf,menuju pintu dan membanting tubuh Gulf kasar,hingga gulf tersungkur ke lantai.

Gulf tak menghiraukan rasa sakit saat ini,yang ia pikir hanya memohon agar pho tak mengusirnya
Pho menutup pintu masion nya,dan Gulf yang sibuk mengetuk pintu agar pho membukakan,tapi hasilny nihil.pho yg bosan mendengar ketukan itu menelfon para bodyguard agar mengusir Gulf dari pintu nya.

Gulf d seret oleh para bodyguard menuju gerbang,setelah itu bodyguard menutup gerbang agar gulf tdak bisa masuk. Gulf yang melihat itu hanya menangis. Ia mencoba berjalan ntah kemana kaki ini membawanya melangkah. Ia bingung harus kemana,apalagi kini sudah malam ia belum makan dari tadi pagi.

Gulf yang melihat sebuah toko yang sudah tak d pakai mencoba ke sana untuk beristirahat. Mencoba bsok pagi mencari pekerjaan dan tempat tinggal.

Gulf duduk dan menyandarkan tubuhnya ke dinding toko itu,llau memejamkan mata,berharap ada kebahagiaan besok.

Kini Mew tengah menuju masionnya,d pertengahan jalan ia melihat pria yang ad d rmh Ardan tadi. Mew menepikan mobilnya,dan keluar menuju kearah gulf. Mew membungkuk dan mencoba membangunkan gulf.

Gulf yang merasa terusik membuka matanya perlahan dan mengucek ny,Gulf menoleh ke arah suara itu dan ia spontan kaget melihat pria tadi ad d hadapannya sekarang.

Gulf merasa takut dan mencoba untuk mudur,"hei jangan takut,aku Mew,kau masih ingat aku kan?" Tanya Mew apakah Gulf masih mengingat ny.

"I-iya,aku gulf" ujar gulf memperkenalkan namany .
"Kenapa kau tidur disini?"
Tiba tiba Gulf menangis teringat bahwa ia d usir oleh pho.

Mew yang melihat Gulf menangis  mencoba menenangkan gulf,
"Hei jangan nangis,ya sudah apa kau mau ikut aku?" Ajak Mew agar gulf pulang bersamany ke masion.
"Tapi.. tapi..a-aku.."
"Hei sudah,mari ikut dengan ku" ajak Mew menarik tangan gulf lembut.

Mew membuka pintu mobil dan mendudukkan Gulf d bangku sebelah kemudi,Mew menutup kembali pintu mobil dan mengitari mobil menuju kursinya. Mew mengendarai mobilny dengan kecepatan rata-rata menuju masion.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

Khob Khun ...
Jangan lpa vote all...

TRUE LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang