🦋7🦋

3K 274 15
                                    

Happy reading...
Awas d typo....

______________________________________

Mew memasuki masionny dengan tergesa-gesa. Ia mendapati orang tuanya dan keluarga Ardan tengah berbincang d ruang tamu. Ia ingin menghampiri mereka tetapi sebelum itu ia harus memastikan bahwa Gulf tidak d lantai bawah saat ini. Syukur ny gulf tidak ad.

Ia hanya takut Ardan bertemu dengan gulf,itu akan bisa mengancam keselamatan gulf. Ia pikir cukup selama ini perlakuan Ardan dan kedua anaknya memperlakukan Gulf sekeji itu,ia tidak mau hal itu terjadi lagi.

Mew menghampiri kedua orangtuanya dengan aura yang dingin (biasalah).
"Waddee Mae,pho" salam Mew kepada orangtuanya.
"Oh Ardan anda d sini rupanya,waddee na"ujar Mew menyapa Ardan dengan dingin.

"Iya Mew,sesuai dengan perbincangan kita kemarin,makanya aku menemui orangtuamu dan kita berbincang kembali mengenai pertunganmu dengan art" ujar Ardan dengan senyum menatap art yang berada di sampingnya.

"Jadi gimana Mew apa kau setuju dengan pertunangan ini?" Sahut Mae menanyakan pendapat Mew.
"Iya Mew,pho tidak mau kau sendirian dan terlarut dalam kenangan bersama kekasih mu Nathan" ujar pho.

Mew menghela nafas kasar setelah mendengar nama kekasihnya Nathan,ia ingin emosi karna pho mengingatkan ny kembali tentang kejadian 2 tahun silam.

Flashback on...

Seorang pria kini tengah bersandar di tengah pohon rindang dengan pria mungil yang bersandar pada dada bidang ny. Mungkin sepasang kekasih<3.

"Mew..apakah kita akan selalu bersama?" Tanya Nathan karna perasaannya hari ini sungguh tidak enak,ntah apa yang akan terjadi diantara mereka berdua.
"Hey sayang kenapa kau berkata seperti itu?..tentu saja kita akan selalu bersama ,aku takkan melepaskan mu" ujar Mew mengelus Surai hitam Nathan dan mengecupnya.

"Tapi aku merasa akan terjadi sesuatu diantara kita..aku tak.."
"Hey jangan d pikirkan itu hanya kau lagi banyak pikiran saja jadinya kau berpikir aneh-aneh tentang kita" ucap Mew memotong perkataan Nathan.

"Tapi Mew jika aku pergi apakah kau masih mencintaiku?" Tanya Nathan firasatnya semakin besar,entah apa yang akan terjadi setidaknya ia bisa berduaan dengan Mew untuk terakhir kalinya.

Mew yang mendengar itu seketika mukanya memerah menahan amarahnya,ia tak suka ketika orang yang ia cintai melontarkan pertanyaan seperti itu. Mew mencoba menghirup udara segar lalu menjawab pertanyaan Nathan,
"Aku akan tetap mencintaimu Nathan,akan selalu. Jadi kau tidak boleh pergi dari ku,kau tidak boleh" jawab Mew mempererat pelukannya pada Nathan.

Tak berselang lama mereka melepaskan pelukan mereka,lalu bangkit dan berlalu pergi ke cafe untuk makan.

Di perjalanan tiba-tiba suara deringan handphone Mew berbunyi,ia mengangkat sejenak panggilan tersebut. Nathan yang merasa bisa melihat sekeliling taman,sampai matanya bertemu dengan seekor kucing yang berada d tengah jalan dan mobil yang berlaku cepat dari arah barat.

Nathan yang melihat itu tak tega,ia pergi menghampiri kucing tersebut hendak membantunya tanpa sepengetahuan Mew,ia berjalan ke arah kucing dan mengambil kucing tersebut,ketika hendak berdiri takdir berkata lain,mobil itu semakin dekat dengan Nathan dan..

"Mewwwww..." Pekik Nathan sebelum mobil itu menghantam tubuhnya jauh ke tepian jalan.

Mew yang mendengar pekikan itu menoleh ke arah Nathan yang ia kira Nathan masih d sampingnya. Tapi ia tak menemukan sosok Nathan. Mew melihat ke arah jalan d sana banyak sekali orang berkerumun.

Tak pikir panjang Mew pergi menghampiri kerumunan itu,dan itu membuat tubuhnya seketika mematung. Apa yang ia lihat, tubuh Nathan yang sudah berlumur darah. Mew menghampiri tubuh Nathan,memeluk nya erat dengan air mata yang terus mengalir d pipinya serasa ia akan pergi untuk selamanya.

TRUE LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang