Hesa dan Juna

55 14 68
                                    

Hai😺
Oh iya aku mau ngasih tau karakter Heeseung disini dan seterusnya jadi  Hesa biar lebih melokal🤫 soalnya kemarin lupa ngubah namanya di chapter sebelumnya mian...😞

Jangan lupa voment!
karena satu bintang dari kalian sangat berarti buat aku😸

......ⒶⓂⒾⒼⓄ......


Dari pintu salah satu rumah keluar seorang remaja laki-laki dengan pakaian santai ala rumahan dan membawa segelas teh hangat di tangannya, ia mendudukkan diri di bangku teras rumahnya sembari menikmati hujan yang sengaja diturunkan oleh sang pencipta sehingga menambahkan kesan yang tenang di tanah kota yang terkenal dengan julukannya Kota Hujan.


"Hmmm... berasa jadi anak senja gue kalo gini." Gumam Hesa.

Namanya Muhammad Hesa Candra anak tertua dari dua bersaudara, tapi bundanya sering manggil dia ujang kadang Hesa tuh suka heran namanya udah bagus bagus kok dipanggilnya ujang. Hesa ini kalo setiap hari Minggu suka lari pagi di sekitaran komplek bahkan sampai jadi tontonan gratis ibu ibu gosip yang ngumpul di tukang sayur 'lumayan buat cuci mata' kalo kata ibu ibu komplek mah. Selang beberapa menit, seorang remaja laki-laki yang lebih muda menghampiri Hesa.

"Bang! Liat Loli gak? Udah gue cari kemana mana gak ketemu." Kata seorang remaja laki-laki yang memiliki mata seperti kucing.

"Lah mana gue tau, gue liat terakhir kali tadi siang tuh kucing ada di halaman belakang." Seorang remaja laki-laki yang tadi sempat bertanya pun terkejut dan memasang wajah syoknya.

"Jangan jangan....." Dia kembali masuk kerumah dengan tergesa gesa pikirannya sibuk memikirkan sesuatu, tapi tak lama kemudian-

"BANG HESA!! SI LOLI KEHUJANAN KENAPA GAK DI BAWA MASUK SIH!" teriak Juna dari dalam rumah, ya dia Juna anak kedua setelah Hesa.

Hesa yang diteriaki pun hampir saja menyemburkan air yang ada didalam  mulutnya karena terkejut, memang adiknya suka sensitif jika menyangkut kucing kesayangannya yang bernama Loli padahal jenis kelaminnya jantan tapi namanya sedikit lucu, jadi kucing ini sempat ditemukan Juna saat pulang dari sekolah bulan lalu.

"GAUSAH TERIAK JUGA BISA KALI JUN, INI KALO ABANG KESELEK TRUS PAMIT KE RAHMATULLAH GIMANA?!"

"YA LAGIAN INI KENAPA GAK DIPINDAHIN DULU SI LOLI KE DALEM BIAR GAK KEHUJANAN!"

"HEH KALIAN TEH UDAH ATUH JANGAN TERIAK MULU, PUSING BUNDA DENGERNYA!" Saut bundanya dari ruang tengah.

Mereka langsung diam bahkan Hesa yang awalnya ada di teras kembali masuk ke rumah. Mereka takut jika bundanya sudah marah, bundanya akan terlihat seperti singa yang kelaparan. Hesa berjalan menghampiri Juna di dapur, tak lupa ia menyimpan gelas kotor yang sempat ia pakai tadi di wastafel.

"Kucingnya udah diambil Jun?"

"Ck liat nih gara gara abang biarin Loli main di luar jadi lepek gini bulunya." Matanya mendelik sambil memperlihatkan kucingnya yang basah kuyup kearah Hesa.

"Pfft- hahahahahaha ini sih kaya mbak kunkun habis keramas hahah..."

/Plakk

Juna melempar handuk yang dipakainya tadi untuk mengeringkan bulu Loli tepat ke muka Hesa. Hesa yang awalnya tertawa menjadi diam, Juna si pelaku yang melemparkan handuk juga ikut diam dan memasang wajah datar, bahkan Loli yang ada digendongan Juna ikut diam sambil memperhatikan Hesa dengan handuk yang masih ada di mukanya, sampai satu menit berlalu.

AMIGO || ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang