Teman?

2.3K 304 6
                                    

→ 「Secret Mission」

'author pov'

Setelah kejadian di UKS tadi, Jaemin terlihat lebih posesif dengan Renjun. Bahkan ia memaksa untuk mengantarkan Renjun pulang.

Renjun yang sedari tadi di UKS pun kembali kekelas untuk mengambil tas. Tak menduga jika Donghyuk dan yang kawan kawan menunggunya.

"kau dari mana saja?" tanya hendery yang membuat Renjun menunduk canggung.

"UKS."

"Kau sakit? Wajahmu terlihat pucat." donghyuk mendekati Renjun, dan menyentuh keningnya. Sontak Renjun melangkah mundur dan mengelak.

"aku tidak apa-apa." ujar Renjun cepat, lalu merapihkan barang2nya. Namun tak sengaja lucas menyingkap bagian leher milik Renjun yang sedari tadi ia tutupi.

"Lehermu kenapa... Merah?" Renjun tak menjawab. Kembali menutupi bagian lehernya dengan kerah baju.

"Ren, siapa yang melakukannya?" Tanya Donghyuk sedikit membentak.

"tak ada." Renjun dengan cepat memasukan semua buku dan alat tulisnya.

"Rendy, ceritakan pada kami. Siapa yang melakukannya." nada bicara donghyuk lagi-lagi terdengar membentak. Membuat Renjun melonjak jengkel.

"apa kalian tidak bisa berhenti mengusikku? Kalian pikir kalian siapa." gertakan dari Renjun sukses membuat ketiganya membungkam.

Renjun pun melangkah keluar kelas dengan penuh emosi, menghela napas mendapati sosok Jaemin yang sudah menunggunya diparkiran. Saat ini memang sudah cukup sore dan murid2 pun sudah pulang sejak tadi.

Jaemin tersenyum kearah Renjun. Melihat Renjun yang berjalan melambat, Jaemin pun menghampiri dan rangkul Renjun dengan begitu posesif. Membawa Renjun masuk kedalam mobilnya.

Tak sadar dengan tatapan tajam dari arah lain.

"Pak Jaemin?" Ujar Hendery tak yakin. Namun apa yang mereka liat tak bisa menyembunyikan alibi apapun.

*

"mau makan dulu gak?" tawar Jaemin didalam mobil. Memecah kebisuan diantara mereka berdua. Renjun sama sekali tak berbicara didalam mobil membuat Jaemin hampir mati jenuh.

"aku mau langsung pulang." jawab Renjun datar. Jujur banyak hal yang mengganggu pikirannya saat ini.

Jaemin meraih tangan Renjun dan mengecupnya. Wajahnya terlihat semeringah melihat gelang yang dikenakan Renjun.

"kau tau, kau tadi sangat indah saat hanya menggunakan gelang ini ditubuhmu." Puji Jaemin yang sama sekali tak membuat Renjun tersentuh.

"Kau memang pintar membual dari dulu."

"aku?" Jaemin menyeringit heran.

"maaf atas tindakan bodohku tadi. Aku sudah diluar batas. Meski begitu, ini yang pertama kalinya buatku." penuturan Renjun membuat Jaemin menepikan mobilnya. Ia tak konsen berkendara.

"Ren?"

Renjun menghela napas sebelum kembali berucap.

"Kau sudah sering melakukannya bukan? Dengan dia..." Nada bicara renjun memberat, ia berusaha menaham air matanya.

"Dia?"

"lami."

"Astaga, sejak kapan Ren. Aku tidak pernah melakukan hal itu dengan lami."

"aku melihatnya! Di ruang kesenian sejam sebelum kau menembakku. Aku melihat kauㅡ" Renjun menjeda ucapannya. Dadanya terasa sesak mengingat kembali kejadian itu. Air matanya pun kembali mengalir.
"ㅡkau dan lami, lami membungkuk di bawahmu, sedang menghisap milikmuㅡ" Renjun menceritakan dengan isak tangis. Jaemin terbelalak, amat sangat terkejut mendengar penuturan Renjun.

Secret Mission [JaemRen]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang