"Bersabarlah, kami akan segera datang"
.
Matahari telah terbit di ufuk timur, sinar hangatnya menyapu lembut gunung gunung, menyiptakan siluet indah diatasnya.
Sinar hangat dari sang mentari menerpa lembut kulit seorang lelaki yang kini tengah berdiam diri diatas rooftop memandang takjub angkasa.
Kanghyun, tidak biasanya lelaki ini terbangun di pagi buta seperti kali ini. Pandangannya kosong menyusuri jalanan lenggang, pikirannya berkecamuk tanpa bisa ia kendalikan.
Malam yang begitu panjang baginya, mimpi mimpi mengerikan itu kembali menghampiri tidurnya, gadis itu kembali menampakkan dirinya, dengan gambaran fisik yang lebih jelas dari sebelumnya.
Kata kata yang sama, mimpi yang sama, hanya saja semua itu semakin ia ingat juga semakin mengerikan baginya untuk diingat. Berkali kali ia mencoba untuk melupakan mimpi itu dari pikirannya, gagal. Mimpi itu selalu kembali kedalam pikirannya.
"Arrghh..." desahnya pelan sambil mengusap mukanya kasar, dia benar benar hampir tidak bisa tidur semalaman dan hari ini jadwal mereka bisa dibilang cukup padat. Hari ini dipastikannya akan menjadi hari yang cukup berat untuk dilaluinya.
Angin berhembus pelan menyapu tubuhnya, terpaan halus itu membuatnya sedikit merasa lebih tenang, tetapi tidak lama ketika angin itu hilang, moodnya kembali buruk.
Jalanan lenggang itu kini mulai terisi, beberapa orang tampak tengah melakukan aktivitasnya, anak anak yang tengah bermain, para kepala keluarga yang sedang berangkat bekerja, juga para ibu rumah tangga yang tengah berbelanja untuk masakan dirumah. Jauh dalam lubuk hatinya Kanghyun merindukan suasana dimana dia tidak menjadi seorang idol, bersama dengan keluarganya, menikmati hari dengan santai.
"Hyung?" Panggil seseorang tiba tiba dibelakangnya.
"oh"
Son Dongmyeong, lelaki pecinta pagi hari, sudah tak heran bila dia akan muncul dipagi hari, entah untuk melakukan yoga, berolahraga ringan, atau sekedar menikmati suasana pagi hari yang membuatnya merasa nyaman.
"Tumben sekali kau sudah bangun pagi pagi sekali" Tanyanya sambil berdiri disebelah Kanghyun, ikut menikmati pemandangan yang ada.
"Aku tidak bisa tidur, mimpi sialan itu menggangguku. Hari ini akan menjadi hari yang berat"
Dongmyeong hanya mengangguk angguk mendengar apa yang terjadi dengan Kanghyun, dia sudah mendengarkan kisahnya kemarin dari Yonghoon, Dongmyeong akui, mimpi Kanghyun memang mengerikan, Dongmyeong bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana jika dia yang dihantui oleh mimpi itu setiap harinya.
"Mau ikut denganku? Aku akan melakukan yoga, siapa tau yoga bisa menenangkan mu sedikit" Ajak Dongmyeong sambil beranjak masuk dan kembali membawa 2 alas yoganya, satu berwarna pink merah muda dan satu berwarna biru.
Tidak butuh waktu lama, 2 alas yoga itupun telah tergerai rapi di dekat Kanghyun berdiri, Dongmyeong mendahului, dia memulainya dengan pemanasan sebelum menuju gerakan inti.
"Jaga nafasmu, jangan sampai lupa bernafas, dalam yoga pernafasan juga penting"
Kanghyun mengangguk, dia pun mulai mengikuti gerakan Dongmyeong dan mengatur pernafasannya. Gelombang ketenangan secara perlahan mendatangi Kanghyun, dia mengosongkan pikirannya, membiarkan kekosongan itu tetap ada, membiarkan ketenangan itu bersinggah lebih lama.
"Kosongkan pikiranmu Hyung, biarkan kehangatan pagi ini memberimu energi yang positif" Kata Dongmyeong sambil beranjak melakukan beberapa gerakan lainnya. Kanghyun mengikuti dengan seksama.