Pagi ini terasa lebih cerah daripada seharusnya, matahari tampak bersinar lebih hangat dan lebih cerah daripada sebelumnya, berbeda dengan suasana hati Harin yang begitu mendung.
3 Minggu terlewati begitu lama. Harun merasa untuk pertama kalinya 3 Minggu ini adalah hari hari yang begitu lama dan seakan tak ada habisnya.
Hari hari bagaikan tertutup oleh awan hitam yang seolah tidak mau menghilang, seminggu yang lalu keadaan Yonghoon kembali memburuk, dokter melihat ada sebuah kesalahan dalam syaraf otaknya, yang membuat Yonghoon tak sadarkan diri, sama seperti Kanghyun.
Detak jantung Yonghoon kian hari kian melemah yang membuat semua member, grup saudara mereka, para staff, juga manager mereka kian khawatir.
Berbeda dengan keadaan Kanghyun yang berangsur membaik, detak jantungnya semakin stabil, juga kondisi lainnya yang semakin berangsung membaik.
Begitu juga Cya dan Dongmyeong yang semakin hari semakin pulih. Sama seperti hari hari sebelumnya, Harin pagi ini berada di taman rumah sakit, pikirannya begitu kacau setiap dia memikirkan Yonghoon, kemarin bagi mereka semua, juga hari dimana Harin untuk pertama kalinya menangis begitu lama.
"Detak jantungnya menghilang dok!" Teriak salah satu perawat tak jauh dari monitor Yonghoon.
Dokter itu menoleh, dengan cepat ia kembali meraih alat pacu Jantung untuk kembali mencoba mengembalikan detak jantung Yonghoon yang baru saja menghilang untuk kedua kalinya.
Suasana begitu tegang.
Hanya ada suara hujan yang deras dari luar bangunan juga suara alat mesin mesin yang tak berhenti bekerja.
"Satu, dua, tiga!"
Dada Yonghoon melengkung ke atas, sengatan listrik itu memenuhi tubuhnya.
Tak ada pertanda detak jantung yang kembali, "Satu, dua tiga!"
Alat pacu jantung itu tak ada hentinya mencoba. Tak ada tanda tanda detak jantung Yonghoon kembali. Suasana semakin tegang, sudah hampir 10 menit mereka mencoba berbagai cara untuk kembali memompa detak jantung Yonghoon kembali, tetapi tak ada tanda bahwa detak jantung itu akan kembali berdetak.
Para dokter pun memilih untuk menyerah, alat pacu jantung dalam genggamannya kini telah kembali berada di meja, terdengar helaan nafas dalam dari para dokter. Suasana semakin hening, "Kita tidak bisa menyelamatkannya lagi, kini semua bergantung pada keajaiban"
Para dokter itupun beberapa kembali keluar ruangan untuk menghubungi manajer Onewe, memberitahu kabar yang mereka semua tau tak akan pernah siap untuk didengar.
30 menit berlalu bagaikan 3 tahun baru Harin, Cya juga Dongmyeong. Cya dan Dongmyeong tak hentinya menangis dalam pelukan Ravn juga Seoho yang hadir karena mendengar berita tiadanya Yonghoon, Harin hanya terduduk diam, melamunkan entah apa dalam pikirannya didekat Leedo yang mengusap punggungnya lembut, berusaha membuatnya tenang. Berita ini belum tersebar secara publik, tak ada yang mengetahui ini kecuali para artis, staff, juga keluarga mereka semua.
Keluarga mereka berbondong bondong untuk datang, terlebih orang tua Yonghoon, mereka datang dengan tangisan yang tak berhenti, hatinya begitu sakit mengetahui fakta bahwa putranya telah tiada.
Tak ada yang bisa mereka semua lakukan saat ini, kecuali mengharap akan datangnya keajaiban juga segera sadarnya Kanghyun.
Waktu terasa terhenti, mereka semua terdiam, hanya terdengar suara tangisan dan kini proses untuk menindak lanjuti Yonghoon akan segera dimulai.