Kak Kei

1.1K 204 3
                                    

Baji itu orang yang seram ketika marah. Tapi berbeda cerita ketika dia sedang merajuk padaku. Saat ini ia sedang memakan pudding dengan alis yang menukik dan mulut manyun.

Dua menit lalu kami berseteru. Dia marah karna aku masih memanggilnya dengan embel-embel 'kak'.

"Ayolah aku hanya lupa." Ucapku berusaha berdamai dengannya.

"Tapi kau selalu lupa!" Ia masih berekspresi seakan aku telah melakukan kesalahan yang sangat fatal.

"Yah mau bagaimana lagi? Kau itu kakak kelasku, yah walaupun itu dulu sebelum kau tidak naik kelas." Tak peduli jika ia marah nanti, aku sangat puas bisa menjahilinya. Hitung-hitung pembalasan dendam atas kejahilannya selama ini.

"Kau mengejekku!? Ah sudahlah aku marah!" Dia memalingkan wajahnya, enggan menatap wajahku.

"Hei ayolah setidaknya umurmu masih lebih tua dariku. Apa aku salah jika aku menghormatimu dengan cara seperti ini?" Aku membuat pembelaan. Yah sebenarnya aku juga sedikit takut jika dia mengamuk.

"Aku pacarmu! Aku mau panggilan romantis!" Ia kembali menatapku, menuntut agar aku mengikuti keinginannya.

"Baiklah bagaimana kalau aku memanggilmu 'Ed'?" Aku berusaha agat tidak tertawa. Aku yakin seratus persen dia akan terkejut dan malu setelah ini.

Benar saja, Baji membelalakan matanya. "Dari mana kau tahu panggilan itu?" Baji panik sekaligus malu. Aku bisa melihat wajahnya sedikit memerah.

"R A H A S I A!" Aku puas. Mungkin mengejek Baji adalah hobby baruku sekarang.

"Jangan panggil aku dengan nama itu!"

"Kenapa? Bukankah itu nama yang bagus? Pfttt-" Ah sial aku ingin tertawa lepas.

"Diam! Pokoknya aku tidak suka! Aku mau panggilan yang lebih romantis!" Dia masih bersikeras dengan keinginannya. Panggilan romantis bukan hal yang tabu bagi pasangan. Namun aku merasa sedikit malu dengan panggilan semacam itu.

"Tapi aku lebih nyaman dengan hanya memanggil namamu saja." Akubtetap menolak.

"Tapi yang kau panggil bukan namaku!"

"Hm? Maksudnya?" Aku bingung dengan apa yang dikatakannya.

"Ya itu bukan namaku!"

"Lalu siapa namamu? Oh Astaga! Jadi namamu benar-benar Edward?" Aku berkata seenaknya. Aku mulai paham maksudnya, namun aku memilih untuk tetap menggodanya seperti ini. Menurutku ini hal yang romantis.

"Sudah ku bilang berhenti memanggilku dengan nama itu! Itu masa lalu yang kelam!" Aku tau ini berlebihan. Apanya yang kelam? Itu hanya hal yang biasa anak-anak lakukan, mengganti namanya dengan nama yang menurut mereka keren.

"Ahahaha oke, oke! Hahaha aku tak tahan lagi. Kau lucu kalau sedang marah begini." Aku tertawa lepas melihat wajahnya yang menurutku menggemaskan.

Ia terlihat tak terima dengan apa yang aku lakukan, namun mataku tak mungkin salah lihat. Dia tersenyum sangat tipis dengan wajah merah yang menahan malu dan kesal.

"Hei jangan marah lagi. Apapun panggilannya kau tetaplah kau! Aku akan tetap menyukaimu, kak kei." Aku tersentum tulus ke arahnya. Aku bisa melihat ekspresi terkejutnya.

Sedetik kemudia ia tersenyum lembut. Hatiku terasa hangat, jantungku terpacu kuat. Oh ya tuhan hari ini dia terlihat tampan. Tak bisakah dia begini setiap hari?

Tidak! Tidak! Ini tidak baik untuk kesehatan jantung!

°°

Y/n : 'Astaga aku mleyot!'

Author juga mleyot kok
.
.
.
.
BTW reads-nya udah tembus 1k (╥﹏╥)♡ thank's a lot guys!! Don't forget to click the little star to suport me!! (。▽。)♡
Neichi

My Boyfriend Baji Keisuke [Semi Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang