Her POV
Pertama kali aku melihatnya di antara para senior. Dia salah satu yang menonjol karena wajahnya yang tampan dan sikapnya yang humoris. Tapi aku tidak terlalu tertarik melihatnya lebih lama lagi, karena sang Ketua OSIS sedang memberikan pengarahan, dan kalau sampai aku melewatkannya bisa-bisa aku melakukan kesalahan dan berujung dengan hukuman.
Saat aku tidak sengaja melihat ke arahnya ternyata dia juga sedang memperhatikanku, tidak dia malah terlihat sedang mengulitiku dengan tatapannya.
"Ya Tuhan, sekalinya diliatin cowok ganteng eh malah kayak mau ditelen bulet-bulet. Dikira gue makanan apa ?!" Batinku.
Penasaran, aku melihat ke arahnya lagi, dan ternyata dia masih menatapku !
Oke fix ! Mungkin gue emang udah mirip lemper !
***
His POV
Hari ini hari pertama MOS, dan sebagai anggota OSIS gue harus ikut serta memberikan pengarahan bagi para siswa baru. Meskipun sebenarnya lebih banyak penindasan daripada pendidikannya.
Diantara banyaknya siswa baru, entah kenapa gue tertarik memperhatikan seorang cewek yang duduk di barisan kedua. Wajahnya yang memerah karena panasnya matahari terlihat manis. Bahkan seolah tak peduli dengan teriknya pagi ini, dia begitu konsentrasi. Menarik.
Tiba-tiba Reza, si ketua OSIS sekaligus sohib deket gue nepuk bahu gue dengan ekspresi seperti habis liat setan.
"Dri, gila ternyata dunia emang sempit ! " katanya dengan mata berbinar. Gue cuma mengangkat sebelah alis karena gak ngerti omongan dia.
"Lo masih inget kan cewek yang gue suka dari kelas 3 SMP ?" Lanjutnya. Gue berpikir sebentar lalu ingat soal cewek yang dimaksud Reza.
Waktu itu kami masih kelas 3 SMP, Reza cerita kalo hari sebelumnya dia pergi nganter nyokapnya belanja di supermarket deket rumahnya. Saat akan ke parkiran, nyokapnya lupa beli sesuatu dan akhirnya balik lagi, sementara Reza harus bawa kantong-kantong belanjaannya sendiri ke mobil. Tiba-tiba kakinya tersandung dan semua belanjaannya jatuh. Sayangnya orang-orang di sekitar cuma melihat sekilas tanpa ada yang menolong. Namun seorang cewek datang dan menolong reza membereskan barang belanjaannya. Ketika barang-barang itu sudah tersimpan di bagasi mobil, Reza berterima kasih. Si cewek tersenyum kemudian pamit. Senyumannya membuat Reza terpesona sampai ia lupa menanyakan nama cewek itu.
Tapi rupanya Reza benar-benar mengalami love at first sight. Ia berusaha mencari identitas cewek itu, bahkan sampai mendatangi supermarket dan mall yang ada di Jakarta. Supermarket dimana mereka bertemu adalah tempat pertama yang ia datangi. Ia bahkan menunggu berjam-jam di dekat tempat parkir, berharap gadis itu akan berbelanja lagi di sana. Tapi ternyata nihil. Berhari-hari hingga berminggu-minggu ia masih tidak menemukan jejak gadis itu sedikitpun.
"Inget. Emang kenapa ?" Tanya gue.
"Ternyata dia sekolah di sini juga ! Gue barusan liat dia di barisan anak-anak baru itu "
"Serius ? Yang mana orangnya ?" Gue terkejut. Ternyata setelah sekian lama dicari, cewek itu malah datang dengan sendirinya.
"Tuh yang dikuncir kuda, deket cewek yang pake kacamata, barisan kedua dari depan."
Gue mengedarkan pandangan karena penasaran sama cewek yang dimaksud Reza, yang bikin dia sampai muterin Jakarta cuma buat kenalan.
Pandangan gue berhenti ke cewek kuncir kuda yang tadi sempet gue perhatikan.
"Apa mungkin cewek ini ? " batin gue sambil terus melihat cewek itu. Entah karena merasa diperhatikan, cewek itu mendongak dan bertatapan sama gue. Wajahnya yang sudah memerah karena panas matahari semakin merona, lalu ia menunduk lagi. Gue tersenyum. Lucu.
Tak lama dia melihat ke arah gue lagi. Mungkin penasaran apa gue masih memperhatikan dia atau nggak, dan ternyata masih. Oke gue sebenarnya gak ada maksud terus-menerus memperhatikan dia. Gue cuma penasaran.
"Mungkin dia emang jodoh gue." Reza bergumam pelan sambil menatap cewek itu, membuat gue entah kenapa merasa gak rela.
*********
Hai readers, ini cerita pertamaku di wattpad. Tolong kasih kritik dan sarannya. Dan tolong maklum juga kalo updatenya sedikit2, karena aku tulis ini di hp :D, kadang keburu pegel sebelum ceritanya selesei *plaak
Please don't be silent reader. Aku tunggu vomentnya ya guys :)
KAMU SEDANG MEMBACA
When I'm Falling In Love
Teen FictionAnna : "Saat aku melihatnya, aku tak pernah menyangka ia akan jadi salah satu bagian penting di hidupku. Meski terkadang ia berperan protagonis dan antagonis sekaligus." Adrian : "Dia memang menyenangkan, dan bisa membuatku nyaman. Mungkin aku menyu...