#2

5 2 0
                                    

Happy reading
Kalau ada typo salah kan tangan cantik gua :D

***

"ANJ LU KAN!!"

"Hah?"
Terheran dengan teman sebangku nya ini, bingung mengapa orang ini tiba' berteriak kepadanya, seakan dia melakukan hal bejat.

"Hah hoh hah hoh, gagap lu ya?" Bales raka tampa canggung sedikit pun.

"Gaje lu"

"Lo yang gaje anj****@$$*#$#!!"

Kaget dengan semua sumpah serapah yang dilontarkann oleh raka, laki" bernama nathan ini dibuat takut plus bingung. Kenapa sebenarnya orang ini, perasaan sejak tadi dia tidak melakukan apa'.

"S-santai dulu, maaf nih sebelum nya, gua ga kenal dan baru pertama kali ngeliat lu" balas nathan setenang mungkin.
"Salah gua apa coba di maki" ? Kit hati nih gua" tambahnya.

Raka melihat nama di seragam orang disebelah nya ini, nathan. Mendengar pernyataan dan pertanyaan nathan, raka melunak sebentar, hanya sebentar.

Ingin sekali ia melontarkan kata' andalan nya, tapi dia mengurungkan niat, bagaimana pun ini pertemuan pertama dia dengan teman sebangkunya, bagaimana bisa dia memaki orang yang baru dikenal... Raka harus mengontrol emosi dengan baik kedepannya.

"Lu lupa atau gimana? Lo kan yang nyenggol gua sampai gua hampir jatuh, kalau gua jatuh gimana?! Kalau baju putih gua ini kotor gimana hah!!" Geram Raka, agak nya dia butuh latihan mengontrol emosi nya sendiri.

"Kok lu nuduh gua? Bukti nya apaan dah, lagi pun gua ga ingat gua nyenggol lu, jangan sembarang nuduh ego" bales nathan ngelak, merasa tidak melakukan nya.

Nathan sendiri cukup bingung dengan manusia di sebelah nya ini, bagaimana dia bisa berani sekali seperti ini, memaki, teriak, berasumsi tampa ragu di depan orang yang baru dia kenal, luar biasa pikir Nathan.

"Bukti? Tas Lo, gua ingat tas Lo."
Raka sempat mengingat tas yang di pakai orang yang menyenggol dia pagi tadi, ingatan Raka bisa dibilang cukup bagus. "Rambut hitam kecoklatan, tinggi kira' 170an, perkiraan gua ga pernah salah asal lu tau" tambah Raka dengan percaya diri.

Berusaha mengingat kejadian nya, hemm Seperti nya Nathan memang sempat menyenggol seseorang pagi tadi, tapi dia tidak fokus karena masih di kuasai dengan rasa kantuk nya, seingatnya juga dia sudah minta maaf, mungkin tidak kedengaran karena suara nathan terlalu kecil.

Kini dia tau, Bahwa orang yang dia senggol adalah orang mengerikan seperti ini, dia membaca nama yang di jahit di seragam orang itu, Raka.

"Pede amat lu"

"Babi"

"Lo"

"Anjing!!?"

"Ya"

"Minta maaf setan!!"

"Maaf" guman Nathan malas, menurut nya, orang disebelah nya ini tidak perlu sampai seperti ini, sangat tidak sopan.

"Yang ikhlas"

"Udah"

"..."

"..."

Mengernyitkan dahi bingung, manusia disebelah nathan ini Tiba' diam seribu ocehan, padahal sebelum nya cerewet kayak bebek, dan... Kenapa rasa nya seperti ada yang menatap nathan dengan tajam, ditambah aura tidak enak di sekitar nya. Dia lumayan merinding merasakan hawa tidak enak ini.

Penasaran dengan manusia disebelah nya, Nathan melirik Raka dan mendapati Raka yang sedang menatap tajam ke dirinya sambil memegang pulpen, pegangan dan arah nya seperti siap dijadikan alat menusuk seseorang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

bitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang