3

19 5 74
                                    

°°°

rich_fangirl disini ~

Kuharap kamu dengan ringan memberikan vote dan comment yaa

Happy reading~

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

---o0o---

"Kok kamu disini? Gak latihan?" Tanya gue.

Mark diem terus ngelepas rangkulannya. Cewek itu juga diem tapi keliatan kesel. Kenapa juga dia kesel? Yang harusnya kesel kan gue!

"Mark, jawab aku."

Tapi Mark diem aja. Sementara itu cewek mukanya keliatan ngajak ribut.

"Kamu siapa?" Gue nanya ke itu cewek.

"Aku? Temennya Mark."

Dalem hati gue udah panas. Biasa aja dong mba mukanya!

"Temen? Cuma temen? Temen macem apa yang sampe dicium pipinya?" Kata gue.

Gue bener-bener pengen jambak itu cewek pas dia muter bola matanya tapi gua nahan-nahan. Kudu sabar. Ini masih di tempat umum. Gue malu kalo sampe cakar-cakaran.

"Mark. Tolong jelasin. Kamu gak selingkuh kan?"

"Maaf ya, Jia. Tapi gue emang lagi PDKT sama Mark." Kata itu cewek.

"Gue gak nanya lu! Mark jawab!" Gue gak peduliin itu cewek.

Gue denger suara langkah kaki yang dateng dari arah belakang gue. Mark ngelirik ke arah orang itu dan dia malah senyum sinis.

"Kamu juga selingkuh, kan?" Kata Mark.

"Hah?"

"Kamu bilang kamu jalan sama temen. Tapi malah sama Yuta?"

Mark nunjuk ke arah belakang gue pake dagunya dan gue nengok. Ada Yuta disana. Ekspresinya Yuta gue gak paham karena gue sendiri rasanya gak bisa berpikir jernih.

"Ya, Yuta kan temen aku." Jawab gue.

"Temen? Bukannya kamu sebel sama dia? Kok jadi temen? Oh! Jadi, akhirnya kamu luluh ya sama gombalan dia, hah?"

"Mark. Apaan sih! Kok kamu jadi nuduh aku? Jelas-jelas kamu..."

"Apa? Kamu juga, kan? Kamu sengaja gak bilang kamu pergi sama siapa mentang-mentang aku percaya sama kamu. Jia, aku gak nyangka kamu cewek kayak gitu."

"Mark, dengerin aku dulu..."

"Kamu diem-diem jalan sama dia, bilang buat tugas tapi ternyata kencan. Iya, kan?"

"Mark..."

"Bahkan kamu dandan. Hahaha. Bener-bener, Jia."

"Tapi kamu jalan sama cewek ini! Bahkan kamu cium pipinya, Mark!" Gue setengah teriak karena frustasi sama tuduhan Mark yang bertubi-tubi.

"Kita putus aja."

Abis ngomong gitu Mark ngerangkul cewek itu dan pergi. Otak gue masih berusaha mengolah lagi informasi yang baru aja gue denger. Dan pas tadi mata kita saling mandang, pandangan gue gak berubah jadi berwarna.

Putus? Mark bilang putus? Cuma gara-gara gue keliatan jalan sama Yuta? Gue kan nonton sama Yuta karena tugas review film. Gue gak kasih tau Mark karena gak mau dia marah. Kenapa jadi kayak gini? Salah gue dimana?

Monochrome to Color |•| Yuta NCT [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang