Sugar Mommy ( END ).

1

Di meja makan rumah, terdapat seorang perempuan cantik berusia 28 tahun, yang sedang asik menyantap makananya.

" Nona Chika, mau langsung ke kantor ya non?."
Tanya seorang pembantu rumah tersebut.

" Iya nih, tolong ya jaga rumah, btw nanti malam saya juga nggak pulang, soalnya mau ke bar, ada yang mau saya lakukan.."
Jawabnya dengan santai.

" Jangan sampai mabuk ya non.."
Ujarnya.

" Iya Sumini, kamu takut banget sih, saya kenapa Napa.."

" Saya takut non Chika, apa lagi beberapa hari ini, nona sering banget di antar laki laki, yang berbeda setiap malam.."

Chika berhenti makan lalu menatap ke arah pembantu rumahnya itu, dengan tatapan dingin nya.

" Emangnya kamu siapa saya?, Kamu di sini, cuman pembantu, jadi nggak usah sewot dengan urusan saya.."

" Ta tapi kan non saya hanya khwa-

" SUMINI "
Bentak Chika yang akhirnya marah, sedangkan Sumini yang di bentak langsung menundukan kepalanya.

" Ingat, kamu di sini, hanya sebagai pembantu, jadi tahu diri aja."
Ujar Chika kesal, lalu membanting sendok makan itu di atas meja lalu pergi dari rumahnya, dengan jalan tergesa gesa, karena kesal.

_______________

Hari ini hari Minggu.

Jadi ada 2 pria muda berusia 18 tahun, sibuk dengan pekerjaannya, yaitu sibuk membuat minuman, untuk pengunjung kaffe.

" Ran, lu udah bikin video promosi yang di suruh oleh dosen kaca mata 4 sok ganteng itu belom?."
Tanya sambil mengaduk minuman.

" Lom, dikit lagi, kenapa?."
Tanya Aran, yang sibuk dengan mengaduk minuman tersebut.

Mendengar jawaban dari Aran, Zee langsung memeluk sahabatnya itu.

" Hiks, kau lah sehabat sejati aku.."
Ujar nya, sembari memeluk sahabatnya itu.

" Idih, apaan sih Zee, geli gw liht lu begitu.."
Ujar Aran sembari mendorong kepala Zee, dan badanya agar menjauh.

" Halah Halah, geli geli, ntar gue tok tok, tu mulut ye, bisa bisanya lu.."
Ujar Zee kesal.

Btw kedua orang ini bekerja di kaffe, dan mereka juga adalah anak kosan, mereka merantau ke Jakarta demi bersekolah di sekolah terbaik di Jakarta, tapi entah kenapa mereka menjadi sedikit malas, karena beberapa bapak dosen itu, ada yang cabul, oleh karena itu mereka tidak suka.