⏳Keduapuluh Enam

55 3 1
                                    

Siapkan hati dan jiwa....

⏳⏳⏳

Sylla, berniat menelpon Acha untuk menemaninya belanja, menyusul ke mall. Tapi sialnya, ia justru melupakan ponselnya.

Berakhirlah Sylla berjalan sendiri, berkeliling mall tanpa tujuan yang jelas.

Hingga matanya menangkap topi berwarna hitam, bibirnya tersenyum. Mengingat siapa pemilik topi yang sama persis dengan ini.

"Al, dulu gue sering kesel karena Lo selalu pakai topi yang sama" Sylla menahan air matanya, seharusnya ia tidak menangis lagi. Tapi rasanya ini terlalu sulit.

"Gue bakalan beli topi yang sama kayak lo, jadi kalau kita ketemu lagi. Kita bisa pakai topi yang sama" Sylla berjalan ke kasir untuk membayarnya setelah itu pergi ke restoran cepat saji.

Memakan menu Korea disana setelah kenyang dirinya berjalan keluar mall.

"Kenapa harus sama persis si ah" Sylla berdecak

Suasana kota Bandung saat itu membuatnya mengingat Shendy, pemuda itu pernah menjemputnya saat hujan hujan ke mall.

Sylla berlari menerobos menuju mobilnya, didalam ia sedikit ragu mengemudi saat hujan hujan begini.

Ditambah dia jarang sekali mengemudi sendiri seperti ini. ini saja modal nekat. Kalau papa dan mamanya tau bisa habis dia.

"bismillah, gue bisa" Sylla mengendarai mobilnya secara perlahan, beberapa kali beristighfar saat mobil mobil melaju cepat disamping mobilnya.

"Al guee bener bener ga bisa tanpa lo"

"Ih nih orang jalan bapak moyang dia apa!" Sylla mendengus untung saja hujannya sudah mulai reda. Sylla memilih jalanan yang sepi, jalanan tikus. Karena ia sudah tau jika memiluh jalanan ramai akan macet. dan dia sedikit kagok untuk itu.

Sylla mengerem mendadak, hingga menimbulkan bunyi decitan antara ban mobil dan aspal

Mencengkram stir mobilnya ketika melihat apa yang ada didepannya.

Sylla tidak perduli dengan kemampuan menyetirnya, dia menggas mobilnya. Mengikuti mobil didepannya.

Nafasnya memburu, perasaan sesak semakin memenuhi rongga dadanya. Air mata yang berusaha ia tahan semakin banyak

"Sial"

Sylla memejamkan matanya, ia tau aksi nekatnya ini bisa saja membuat nyawanya melayang. tapi ia tidak memikirkan itu.

Setelah bersebelahan dengan mobil hitam disebelahnya, dirinya membanting stir. Menyebabkan mobil nya berhenti tepat didepan mobil hitam.

Otomatis si pemilik mobil langsung menghentikan laju kendaraannya.

"Lo gila" Sylla didalam mobilnya tersenyum perih menatap pemuda yang sedang menggedor kacanya tanpa tau siapa didalamnya.

"Iya gue gila" Sylla tertawa turun dari mobilnya membuat sang empu terkejut.

"Sylla"

"Kenapa? kaget?" Sylla menatap remeh Kevin.

"Sil, ini bisa aku jelasin..."

"Siapa cewe didalam mobil kamu?"

"Jawab!" Hardiknya.

"Kev?" Suara lembut itu membuat Sylla menoleh, melemah ketika melihat wajah itu.

Bukan hanya itu, tetapi kearah perut gadis itu. Sylla menggeleng "DIA-"

Sylla bahkan tak bisa berkata apa apa menatap kecewa pada laki laki didepannya.

Sahabat tengil (Al Dan Ar) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang