Kemala Aurika, nama yang diberikan oleh kedua orangtuaku.
Aku akan bercerita di sini.
Mungkin dimulai dari masa lalu ku.Dulu sewaktu aku kecil, aku pernah tinggal dengan nenekku.
Waktu itu aku belum mengerti apa yang sebenarnya orang dewasa lakukan.Namun karena lingkungan disekitar tempat tinggal nenekku dan juga sikap nenekku ternyata mempengaruhi sikapku saat ini.
Aku yang begitu naif dan tak tau dengan hal yang orang dewasa lakukan hanya bisa terdiam dan mengamati apa yang terjadi di semasa hidup nenek ku.
❄️❄️❄️
Suasana siang ini tampak panas sekali, dengan sinar matahari yang bersinar lebih cerah dari biasanya.
Kemala tengah bermain dengan tantenya yang seumuran dengannya ketika itu dia berumur sekitar empat tahunan.
Dia bermain dengan tantenya yang bernama Kania dan Azizah anak tetangganya.
Mereka bertiga tengah bermain masak-masakan di halaman depan rumah yang di tumbuhi rumput Jepang dan di sebelah kanan rumah terdapat pohon jambu dan di sebelah kiri terdapat pohon pisang dan tanaman cengkih yang sudah tumbuh dengan tinggi melebihi tinggi rumahnya.
"Rika kamu ambil daun pisang di samping rumah ya? " terdengar suara seorang anak yang memakai celana pendek pink dengan baju biru berkucir kuda.
Anak yang di panggil Rika menoleh ke arah suara tersebut.
"Iya tante." Rika bergegas mengambil daun pisang di samping rumahnya.
Ia mengambil daun tersebut dengan mudah karena pohon tersebut masih kecil.
"Ini tante. Tante mau bikin apa? " tanya Rika.
"Bikin kue kayaknya"
"Izah udah jadi nasi gorengnya? " tanya Rika.
Yang dimaksud nasi goreng olehnya adalah tanah kering yang di beri toping rumput Jepang dan bunga-bunga liar yang mereka dapat dari kebun belakang.
"Udah jadi kok." kata Azizah. Mereka melanjutkan permainannya.
Tak lama kemudian terdengar suara motor mendekat ke arah rumahnya. Rika dan kedua temannya menatap ke arah jalan kebetulan rumah Rika berada di pinggir jalan pertigaan sehingga bisa dengan jelas tau siapa yang datang.
Orang tersebut berhenti di depan gerbang rumahnya ia melepas helmnya dan turun dari motornya setelah mematikan mesinnya.
Orang tersebut mendekat ke arah gerbang. Rika yang melihat mendekat dengan di temani kedua saudaranya.
"Cari siapa om? " tanya Azizah. Hanya Azizah yang paling berani di antara mereka bertiga.
"Maaf dek apa betul ini rumah ibu Arini? " tanya pria dewasa itu.
Tampak ketiganya menganggukkan kepala. Belum sempat salah satu dari mereka menjawab terdengar suara dari dalam rumah.
"Eh mas udah dateng ayo masuk dulu. " nenek Kemala yang berdiri di ambang pintu dengan setelan daster warna merah marun bunga-bunga.
Pria tersebut menghampiri nenek Arini dan masuk ke dalam rumah setelah sebelumnya menganggukkan kepala ke arah mereka.
Mereka bertiga kemudian melanjutkan permainan yang sempat tertunda karena kedatangan tamu nenek Arini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kemala
Random"Rasa bersalah adalah hadiah dari Allah yang memperingatkan Anda bahwa apa yang Anda lakukan melanggar jiwa Anda." - Nauman Ali Khan