001
~INJURY~
🌻Dering ponsel sukses mengejutkan ku, ingin sekali aku memaki mengeluarkan kata kata Karas tapi niat itu aku urungkan ketika melihat nama yang tertera di ponsel.
Bibir yang awalnya menggerutu kini tersenyum kecil, segera aku merubah posisi menjadi duduk di atas ranjang dan merapikan rambut acak-acakan dari Bagun tidur. Seakan aku akan bertemu dengan mu, padahal kamu hanya menelfon lewat panggilan biasa. Konyol bukan.
Saat aku menekan tombol berwarna hijau, suara lembut mu langsung menghanyutkan segala keluh kesah, memberikan semangat hidup untuk aku nikmati. Lagi lagi bibir ini tak bisa untuk tidak tersenyum. Suara mu menjadi candu dan sosok mu menjadi prioritas untuk ku.
Aku membaringkan tubuhku dengan ponsel yang setia bertengger ditelinga. Mendengar ocehan manis yang keluar lewat bibir kecilmu. Sesekali aku tertawa renyah mendengar ocehan mu.
Apakah salah jika aku mencintaimu lebih dan menginginkan mu lebih. Setiap renungan ku, kamu yang selalu hadir. Setiap lelap ku, kamu pula yang hadir. Kamu yang telah sukses meleburkan semua logika didalam otak kecilku.
Mata ini tak bisa lepas dari snow globe yang bulan lalu kamu berikan untuk ku, tak luput sesekali aku menjawab pertanyaan mu.
Sungguh, kamu berhasil menata bongkahan perasaan yang membantu dan kini mencair sudah.
aku bangkit, meraih snow globe, ku letakkan di atas pangkuan ku, setiap aku mengayunkan snow globe, butiran salju berjatuhan dari pepohonan kecil yang berada didalam lingkaran itu, aku menyukai itu. Seperti aku menyukai dan menyayangi mu.
Awal aku menerima snow globe dari mu, aku bimbang harus meletakkan dimana. Hal sepele itu membuat ku menggila, sungguh.
Dan setelah berpikir cukup lama, aku memutuskan meletakkan di atas meja, dan aku berterimakasih untuk mu. Kamu mengajarkan aku kerapian.
Aku laki laki berusia 23 tahun yang tidak tau kerapian, Kini aku tak segan segan membersihkan kamar tidur hanya untuk melihat snow globe tanpa halangan sedikit pun, yang sudah dari cukup untuk Mengantikan rasa lelah dari aktifitas seharian ku.
Saat itu Ibu ku terkejut melihat kamar yang tak pernah tertata rapi milik ku Dan adikku yang memang penggila kebersihan itu kini keluar masuk kamar ku untuk sekedar bermain game bersama.
Jika dipikir-pikir rapi itu memang perlu, udara segar, enak dipandang dan nyaman. Sungguh aku sangat berterimakasih pada mu.
.
.
.Sore ini Hujan gerimis, tapi tidak membuatku was was. Langkah kaki ini berjalan semestinya, menghiraukan butiran butiran air hujan yang mengumpul diujung kepala, baju, dan tempat tempat memungkinkan untuk mereka mendarat.
Orang orang mempercepat langkah, mencari tempat berteduh atau sekedar menghindar dari gerimis.
Sementara aku berjalan santai dibawah awan yang menumpahkan tangis. Aku mendongak keatas, menatap lekat lekat langit sembari memicingkan mata. Mendapati Awan keabu-abuan dan rintik rintik hujan keputihan yang kini mulai hinggap di bulu mataku.
Aku mencoba menerawang awan, berharap menemukan keajaiban, percayalah aku tidak menemukan keajaiban selain awan dan gerimis.
Menyadari aku berdiri cukup lama di kerumunan, aku menyetarakan kepala dan kembali berjalan santai.
Untuk sebagian orang sepertiku gerimis maupun hujan bukan halangan besar, memang beberapa menyukai hujan akan tetapi takut dibawah hujan, beberapa lagi menyukai hujan dan tak segan segan berjalan riang dibawa guyuran hujan itu sendiri.
Terlihat sederhana akan tetapi tidak sesederhana itu. Akan ada saatnya hal sederhana menjadikan pikiran kita kacau. Menyadari kesederhanaan dan ketidak sederhana susah susah gampang.
Sama halnya seperti rumah, sederhana dan rumit. Sederhana ketika kita bisa merasakan keharmonisan dan nyaman itu sendiri. Rumit ketika kita lupa cara berbaur dan berucap. Sesederhana itu, dan kita sukses mengubah kesederhanaan menjadi kerumitan tiada ujung. Dan aku percaya kita berada di salah satunya. Aku sendiri akan mengatakan berada diantara sederhana dan kerumitan.
Ayolah, tidak semudah membalik telapak tangan, dan tidak semua yang sederhana akan tetap sederhana, suatu saat akan ada tarik ulur didalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
injuri
Romancekisah cinta yang takkan terlupakan oleh seorang Dewa kanza Pradika Pratama. Pertemuan yang tak terduga membuat antar dua insan itu saling memimiki rasa, terlihat manis namun apakah cinta itu membawa mereka ke jalan yang lebih serius atau sebaliknya...