konyol

8 1 0
                                    

Menyadari kekonyolan yang kami lakukan, aku tersadar begitu pun kamu, dan entah sejak kapan aku mengambil alih  payung yang tadi kamu bahwa.

Aku berpikir aku telah tertarik pada mu, tidak. bukan tertarik akan tetapi  sangat sangat mencintaimu. Jika aku mengatakan tertarik aku laki laki terbrengsek di dunia ini, akan tetapi berbeda lagi jika aku mencintaimu.

Aku mencintaimu bukan untuk aku semata, tapi untuk kita, aku tidak akan mengatakan aku mencintaimu dan aku harus mendapatkan mu, jika memang kita tidak ditakdirkan bersama, aku terima, tapi akan sangat disayangkan bukan ? Maka dari itu, mari membangun cinta yang lebih dalam, agar kita tidak ragu untuk melangkah lebih jauh ke depan.

Ngomong ngomong tentang Cinta,  Cinta bagiku segala galanya, layaknya air. Ya, air.  Di mana aku akan berakhir menghampiri mu, bukan untuk aku cemari melainkan untuk aku jaga. Akan aku jaga kebersihan mu sampai akhir, melindungi dari keserakahan dan ketamakan atau bahkan kebengisan.

Meyakinkan jika kamu layak aku perjuangkan, karena kamu sumber dari segala sumber yang sangat aku butuhkan.

berdiri di samping orang yang bisa  mengguncangkan hatiku seperti ini terasa  membahagiakan. Melunturkan rasa lelah antar fisik dan psikis. Keberadaan kamu memberi kekuatan positif untuk aku dan Kamu yang mampu memalingkan aku dari sesak kehidupan, menyadarkan jika aku layak  bahagia, terbebas dari kerasnya kehidupan meskipun sejenak.

Kuharap kamu demikian, agar cinta ini tertanam di dalam hati kita masing-masing, sejenak melupakan  pahitnya kehidupan.

Kami berjalan beriringan di bawah guyuran air, langit masih belum bersahabat tapi bagiku kini sangat bersahabat, Karena apa ? Karena kita membuat kisah baru di bawah tangisan langit. Seolah bukan halangan besar yang harus kita hindari, justru kami berjalan santai menikmati kebisingan sekitar, menikmati setiap langkah ini berjalan dan bahkan kami tidak memedulikan sepatu yang terkena air, yang entah dari gerimis itu sendiri atau dari genangan yang tidak sengaja kami injak.

Tangan kita yang saling menggenggam dan bibir  yang  melengkung ke atas, kekonyolan ini tidak berakhir, sesekali kita saling bertukar Padang dan tersenyum bodoh.

Hujan seakan mengisyaratkan untuk lebih dekat.  lama pun aku tidak masalah, asalkan kamu ada di dekatku. Guncangan yang hanya aku rasakan ini  sangat nyaman. tidak lelah aku mengulum senyum, tentunya karena kamu.

Rasanya aku ingin berlama lama, tapi gerimis yang semakin deras mau tak mau mengharuskan kita  mempercepat langkah, aku sendiri tidak mau kamu kedinginan atau bahkan terkena demam.

injuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang