[Takemichi Harem] Beautiful babysitter [Tokyo Revengers] ✔

(1) Mendadak kerja

Jadi ini ceritanya dari masa depan, ku buat para mayads idup ajahh kan hepi :D

Di pagi hari jam 06:30

Takemichi terbangun dari tidurnya gara-gara ketokan pintu yang begitu keras. Serasa sudah mau roboh pintunya, dia langsung bangun lalu buka.

Takemichi membuka pintu sambil menguap lalu mengucek matanya.

"Hai'k ada apa?"

Penglihatan Takemichi sudah jelas, dia melihat sahabatnya.

"Mo! Kau ini selalu aja! Coba bangun jam 5 gituan kek!"

"Maaf Hina, ini kebiasaan ku hehe"

"Ish! Cepat pergi mandi!" Hina menyilang kedua lengannya

Takemichi berhenti senyum untuk sementara.

"Lah kenapa? Ada urusan mendadak?"

"Emma dan aku sudah cariin kerjaan dan daftarin kerja buat kamu, jadi kamu kerjaannya tidak hanya ngangguran aja. Ku yang jadi bosan lihat kamu gak lakuin apa-apa" Hina menyeringai

"L-lah kok tiba-tiba?! Kenapa tidak bilang dari kemarin?" Takemichi terkaget

"Yahh gimana ya, suka liatin ekpresi konyol mu itu'' Hina terkekeh

"Ih jahat amat sih! Jam berapa mulai"

"Tujuh" jawaban singkat keluar dari mulut Hina

"Sekarang jam 6:45.... AKU HARUS SIAP-SIAP!"

Takemichi dengan kekuatan penuh berlari kedalam kamar mandi dengan membawa handuknya.

"Hati-hati oi! Bntar terpleset!" teriak Hina yang masuk kedalam rumah Takemichi

"Astaga seperti kapal pecah" Hina menepuk jidatnya lalu membereskan ruangan kapan pecah Takemichi.

06:51

"Sudah belum sih tu anak"

Baru juga bilang, Takemichi keluar dari kamar mandi menggunakan kaos putih yang gambarnya kucing hitam dan oren.

"Panjang umur"

"Maaf, tadi sabun habis. Jadi eksperimen make shampo" Takemichi tertawa canggung

"Pantes wangi banget" Hina mencium badan Takemichi

"Shampo sunslit ya"

"Sudah ih jadi aneh kalau Hina cium terus" Takemichi sedikit memerah

"Haha maaf maaf ku hanya penasaran shampo apa yang kau gunakan" Hina tersenyum

"Hina-chan! Takemichi-kun!" Emma muncul di depan pintu rumah Takemichi

"A Emma-chan! Maaf membuat mu menunggu kita" Hina

"Gakpapa kok" Emma senyum lima jari

Takemichi mengangkat tangannya dan itu membuat Hina juga Emma melihat kearahnya.

"Aku ada pertanyaan"

"Apa itu?" tanya keduanya

"Aku kerja sebagai apa ya?"

"Ba-" Hina ingin menjawab tetapi mulutnya tertutup karena bibirnya dicium oleh Emma

"Muahh! Nanti kamu bisa nyari tau sendiri kok Takemichi" Emma menggendong Hina yang pingsan itu.

"Jangan ngebucin didepan ku tolong" Takemichi tersenyum

"Hahaha maaf, kalau makai mulut kan dia malah gigit" Emma tertawa

Takemichi menutup lalu mengunci pintu rumahnya. Takemichi ikut Emma yang sedang berjalan ke tujuan.

"Oh ya kalian sudah berpacaran selama 8 tahun, kenapa gak nikah?" Takemichi