Pertemuan

15 11 4
                                    


Seorang Wanita Muda berusia 20 Tahun, memiliki kepribadian yang sangat polos, penampilannya sederhana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang Wanita Muda berusia 20 Tahun, memiliki kepribadian yang sangat polos, penampilannya sederhana. Cantik menawan, matanya bulat dengan bola mata berwarna cokelat, hidung lancip, bibir merah merona, bulu matanya tebal tanpa eyelash, rambutnya blonde bergelombang, dan tingginya semampai. Bak seorang model tapi ia hanya seorang buruh.

Saat ini wanita itu tengah melayani seorang pria disebuah salon tempat ia bekerja. Saat sedang fokus memangkas rambut pria itu. Tangan pria itu dengan sengaja menyentuh dan meraba paha wanita itu. Dari pantulan cermin, pria itu tersenyum mesum. "Menjijikan" begitulah kata yang terlontar dari bibir wanita itu.

Pria itu pun tersontak kesal "Apa kau bilang?!" ia berdiri berbalik menghadap wanita tadi, dengan ringan tangannya langsung menampar wanita tersebut.

"Plak....Plak.....Plak" beberapa hantaman diajukan pada pipi wanita malang itu. Sambil memegangi pipinya yang merah, wanita itu meringis kesakitan. "Dasar pelayan kurang ajar!" sebelum meninggalkan salon tak lupa pria itu meluapkan emosinya dengan mengobrak abrik kacau salon, sehingga beberapa barang pecah dan berserakan dimana - mana.

Pemilik salon baru saja tiba setelah mendengar keributan yang terjadi, "KEKACAUAN APA INI?" Teriaknya histeris ketika mendapati salon nya sudah seperti kapal pecah. Lanjut ia bertanya pada wanita dihadapannya "Apa yang kau lakukan Amanda?!!" Bentaknya dimuka, semburan air ludah mendarat diwajah Amanda.

Rahang Amanda terasa ngilu, hingga sulit baginya untuk membuka mulut. "Kenapa kau tak menjawab ku?!" Tanya Pemilik Salon sambil menyudutkan Amanda ke ujung dinding. Sayangnya Amanda hanya bisa menundukan kepala sambil mengeluarkan air mata.

"Dasar Wanita Sial! Tidak ada gunanya mempekerjakan mu!" Tutur Kesal pemilik salon, sambil mengeluarkan jari telunjuknya dan mengarahkannya ke luar pintu. "Angkat kakimu dari sini!" Sambungnya.

Amanda pun meninggalkan salon dengan perasaan malu juga rasa sakit di hati dan diwajahnya, meski peristiwa tadi itu bukan salahnya tapi apalah daya, takdir sudah menentukan nasibnya. Kini ia harus mencari pekerjaan baru lagi untuk kelanjutan hidupnya.

Kulit sepatu sudah koyak mengoyak, bahkan alas sepatu sudah sangat tipis sehingga telapak kaki dapat merasakan betapa dinginnya trotoar bersalju yang dilewati Amanda.

Seoul begitu dingin hari ini, udaranya begitu menusuk, Apalagi saat ini Amanda lupa tuk memakai mantel, syal atau apapun itu yang dapat menghangatkan tubuhnya. "Hffffff....Hhaaaa" sepanjang jalan trotoar, sambil berjalan Amanda mencoba menghangatkan telapak tangannya dengan hawa nafas mulutnya, dilanjut dengan menggesek tangannya beberapa kali untuk menghantarkan keringat pada tubuhnya.

Na'asnya lagi, seorang pria dengan pakaian serba hitam lengkap dengan masker, kacamata dan topi serba hitam, secara tiba-tiba tak sengaja menabrak dirinya hingga ia terjatuh diatas tumpukan salju. "KENAPA HARI INI SUNGGUH SIAL!!!" Teriak Amanda kesal.

Seperti kata pepatah sudah jatuh tertimpa tangga pula, begitulah kesialan menghampiri Amanda hari ini.

Mendengar sebuah teriakan yang berbeda, Pria serba hitam itupun tertarik untuk menoleh ke belakang. Dilihatnya seorang wanita tersungkup diatas tumpukan salju, karena kasihan ia pun langsung menggulurkan tangannya untuk menolong wanita yang tak sengaja ia tabrak tadi. Dengan perasaan jengkel Amanda terpaksa meraih uluran tangan tersebut.

Tak lama terdengar riuh gemuruh suara orang berteriak memanggil "Oppa.....Oppa!!!!" entah siapa yang mereka panggil, tetapi sepertinya panggilan itu tertuju pada pria dengan pakaian serba hitam.

"Aishhhh, mereka masih saja mengejarku" Ungkap gelisah pria serba hitam itu. Lalu, tanpa basa - basi ia berlari sekencang mungkin. Sebelum dirinya diserbu oleh kumpulan gadis-gadis remaja yang terus meneriakinya.

Tak sadar pria itu membawa Amanda ikut dengannya. Wanita itu terpelongo linglung, tak dapat berbuat apa-apa selain mengikuti langkah kaki pria yang membawanya.

Tiba disuatu gang buntu yang terparkir sebuah mobil tua. Mereka bersembunyi disana dengan perasaan was-was.

Tarik nafas, buang, tarik lagi, buang....pria dengan pakaian serba hitam itu berusaha mengatur nafasnya yang tak karuan akibat terus berlari menghindari kejaran.

Saat ia menoleh kesamping "Hoaaa" hampir saja ia berteriak lantang. "mengapa kau ada disini?" tanyanya pada wanita yang membuatnya terkejut. Namun, Amanda hanya diam menatap pria yang membawanya kesini.

"Apa kau hantu?" Sambungnya dengan pertanyaan aneh. "Apa kau lupa?" Jawab Amanda. Pria serba hitam itu mengingat kembali kejadian sebelumnya. "Ahhhh, maaf" Ucapnya bersalah. "Aku tak sengaja" lanjutnya.

Dengan tatapan tajam dan ekspresi dingin, Amanda tak mempedulikan ucapan pria itu, tanpa pikir panjang Amanda beranjak dari tempat persembunyiannya. Namun, baru saja ia hendak keluar dari balik mobil, suara dari kumpulan remaja tadi tiba-tiba terdengar lagi. "Kita harus menemukan Oppa!" Teriak salah satu gadis.

Pria itupun segera menarik Amanda supaya persembunyiannya tak ketahuan. Lalu, suatu adegan tak diinginkan pun terjadi. Dua onggok tubuh manusia yang tak saling kenal itupun bertempuk diatas tanah.

Kaca mata yang dipakai pria itu ikut terlepas saat wanita cantik itu terjatuh diatas tubuhnya. Manik mata mereka bertemu, mereka berdua sama-sama merasakan degupan dijantungnya. Merasa ada yang ganjal, dengan sigap Amanda beranjak dari tubuh pria itu.

"Namaku Arjuna" Ucap pria itu sambil membuka masker kain yang sedari tadi menutupi wajahnya. Kini terpampang jelas wajah yang sangat tampan. Amanda terpelongo, tentu saja ia mengenal pria dihadapannya itu.

Setelah melakukan aksi yang mempesona, Arjuna tersenyum manis sambil menggulurkan tangannya untuk bersalaman. Tetapi, bukannya disambut. Wanita dihadapannya itu justru diam saja. Sedikit membuatnya kecewa, wanita cantik dihadapannya itu tak menanggapi sikapnya.

"Hey, Apa kau masih marah dengan ku?" tanya Arjuna kikuk.

Suasana pun menjadi canggung karena Amanda terus berdiam diri tanpa ada pergerakan sedikit pun. Bak sebuah patung, dirinya seketika membatu. Saat Arjuna dengan sengaja menyentuh tangannya. "Astaga! Dingin sekali! Tuturnya kaget.

"Hey ladies, why your body so cold as snow?" sambungnya dengan pertanyaan yang masih tidak ditanggapi oleh Amanda.

"Apa gadis ini tidak sadarkan diri?" tuturnya dalam hati.

Arjuna mulai ketakutan, ia mengira bahwa gadis dihadapannya itu sudah mati karena kedinginan. "Wajahnya pucat seperti mayat dan tubuhnya sedingin salju, sangat mengerikan" Ujarnya. "Aku tak bisa membiarkan ia mati disini" Sambungnya.

Arjuna berpikir keras, sekujur tubuhnya mengalir keringat dingin. "Hey, tutup matamu, kau terlihat seperti hantu" Sambil mengusap wajah Amanda untuk menutupi matanya. Setelah matanya terpejam, Arjuna lagi-lagi menggerutu, "Aishhh, jangan-jangan gadis ini terkena serangan hipotermia mendadak, apa yang harus kulakukan? Membawanya kerumah sakit? Sial! Aku tak bisa keluar dari tempat ini!"

Tiba-tiba Arjuna teringat sesuatu, yakni cara untuk mengatasi orang yang terkena hipotermia. "Maafkan aku, ini untuk menyelamatkan nyawamu" Ucapnya. Entah apa yang akan dilakukannya, matanya terpejam namun tangannya berusaha membuka pakaian Amanda.

Setelah seluruh pakaian Amanda ditanggalkan, Arjuna membuka matanya, jujur saja ia amat takjub akan pemandangan yang ada dihadapannya. Bukan hanya ia, siapa saja pasti akan takjub dan kagum melihat tubuh indah dari seorang wanita cantik. Arjuna laki-laki normal, jujur saja ia tergoda. Namun, saat ini tujuannya bukan itu.

Kini, gantian Arjuna yang menanggalkan seluruh pakaiannya. Moment ini sungguh tak terduga "Aku benar-benar tak berniat untuk menyetubuhimu, maafkan aku" Ujarnya sambil memejamkan matanya lagi.

***

Ingin tau apa yang terjadi diantara mereka? Support cerita ini agar terus update dan berkembang, caranya dengan memberikan like dan comment. Terima kasih 🤗

Snowman GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang