the moon is beautiful isn't it?

386 57 9
                                    

⚠️CW//TW⚠️
-BL/MM (ushitsuki)
-lit bit NSFW
-kissing
-kinda ooc

this is oneshoot
for save, minor go away!!

note : latar waktu diambil saat Karasuno dan Shiratorizawa match, sedangkan tempatnya aku ubah jadi Tokyo untuk kepentingan tulisan.

2k word, semoga nggak gumoh, here we go

happy reading~

.
.
.

Malam setelah pertandingan Karasuno dan Shiratorizawa berakhir adalah malam dilaksanakannya festival kembang api tahunan disekitaran distrik Sumida.

Tsukishima kei, middle blocker Karasuno sebenarnya malas untuk mengikuti festival semacam itu, apalagi dengan keadaan lelah setelah bertanding. Tidak dapat dipungkiri juga bahwa euforia setelah kemenangan yang timnya raih masih bergejolak begitu hebatnya. Sorak sorai penonton dan pendukung masih berdengung dengan jelasnya di telinga Tsukishima. Juga tangis haru baik dari tim ataupun pendukung yang tidak pernah menyangka bahwa Karasuno akan menang dari sang juara bertahan Miyagi. Walaupun ada beberapa insiden yang tidak diharapkan, namun kemenangan yang akan membawa mereka ke Nasional membuat semuanya larut dalam kebahagiaan.

Tsukishima menghembuskan nafas lelah. Niat hati ingin mengistirahatkan tubuh sejenak sebelum kembali ke Miyagi, dirinya justru ditarik paksa untuk ikut menikmati festival malam oleh Yamaguchi dan Hinata. Sumpah serapah yang hendak dikeluarkan, ia tahan di tenggorokan saat melihat jika semua anggota club ikut serta untuk melihat festival kembang api tersebut. Pasrah ditarik dengan begitu semangat oleh kawan satu timnya, Tsukishima bahkan tidak diberi kesempatan untuk protes atas tindakan pemaksaan itu. Dengan Hoodie putih yang Tsukishima kenakan, dirinya memasang wajah malas mengikuti arah tarikan pada lengannya. Terlampau pasrah dengan malam hari ini.

"tanganmu sudah lebih baik?" Kageyama bertanya setelah menyamai langkah Tsukishima yang tangannya masih setia ditarik oleh manusia dengan rambut berwarna jeruk didepannya.

"oh, sang raja bisa mengkhawatirkan rakyatnya ternyata?"

"tenang saja, yang mulia, rakyatmu ini sudah mengatasi masalah yang telah menimpanya. terimakasih atas kekhawatiran mu, yang mulia raja."

Jawaban yang keluar dari mulut Tsukishima sukses membuat Kageyama mendatarkan wajahnya. Oh tolong ingatkan bahwa selamanya, Tsukishima akan melontarkan kalimat pedas pada Kageyama. Alasannya mungkin karena dirinya terhibur dengan ekspresi yang Kageyama berikan.

"berhenti memanggilku seperti itu," Kageyama berdesis tepat disampingnya dengan wajah yang menunjukkan ketidaksukaan. Tsukishima hanya merespon dengan tawa kecil yang menyebalkan, menurut Kageyama.

Tarikan ditangan Tsukishima menguat seketika membuatnya hampir terjerembab jika tidak langsung ditahan oleh Kageyama dan Kinoshita yang ada disampingnya. Tsukishima menahan nafas dan menutup matanya saat menyadari hanya dalam hitungan detik dirinya pasti jatuh menghantam tanah. Namun tangan yang menahan pinggang dan bahunya membuat Tsukishima membuka mata dan menengadah melihat ke depan. Hinata tampak terkejut sambil melihat kearahnya, tangannya masih dipegang oleh Hinata. Lalu setiap pasang mata yang masih dalam jangkauan mereka mulai memperhatikan, tertarik oleh pekikan Sugawara yang melihat Tsukishima hampir terjatuh di depannya.

Hinata langsung melepaskan tangannya pada Tsukishima dengan panik dan langsung membalikan badannya dengan sempurna menghadap Tsukishima. Kageyama dan Kinoshita membantu Tsukishima agar berdiri dengan benar lalu mulai menasehati Hinata, begitu pula dengan yang lainnya.

FIREWORK - Ushitsuki ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang