01

5 1 1
                                    

"Cantiknya bunda, ayo bangun,"

"Cepet bangun terus mandi setelah itu sarapan, biar ga kesiangan kesekolahnya."

Suara Ranesa Leksaya, bunda ku yang paling cantik didunia, fikss ga ada obat. Suara yang keluar dari mulut bunda memang selalu halus dan lembut, bunda sama sekali tidak pernah mengeluarkan kata-kata kasar atau pun membentak ku, sangat bersyukur mempunyai bunda seperti dia. Setiap hari memang bunda jadi alarm terbaik didunia ga ada bandingan nya emang.

"Iyaa bun, 5 menit lagi deh." ucap ku yang masih diatas kasur sedang memejamkan mata dibawah selimut.

"Sekarang naya." oke sepertinya bunda sedang sirklus bulanan, karena nada nya yang seperti tidak ingin dibantah.

"Siapp bun, ini udah bangun kok, mau mandi okee" jawabku sambil tersenyum memperlihatkan deretan gigi ku.

"Bunda tunggu dibawah ya sayang." setelah bunda menutup pintu aku segera mandi dan bersiap.

Setelah bersiap-siap aku pun langsung turun kebawah untuk sarapan, terlihat dimeja makan ada ayah, bunda, dan abang ku yang paling jahil sedunia, entah mungkin hidup nya akan bosan jika tidak menggangu ku sehari saja.

Sean Wirathama, siapa lagi kalo bukan ayah ku, ia melihat ku dan tersenyum. "Ayo sini nay sarapan, terus berangkat sekolah nanti kamu telat."

"Iya yah."

Pagi itu sarapan ku ditemani oleh candaan ayah dan Seno Lekswira, abang yang terr terr terr ngeselin, ia rela menjahili adeknya sampai menangis tapi ia tidak akan pernah rela jika adeknya menangis karena orang lain, serta suara tawa bunda yang sangat merdu, aku bahagia, sangat bahagia mempunyai mereka, sebuah anugerah dari tuhan yang masih utuh hingga saat ini.

***

"NAYAA?!?!"

Sudah dipastikan itu suara cempreng milik Keyzia Carista, cewek manis bertubuh mungil itu bisa mematikan orang hanya dengan ucapanya, tingkah nya memang lucu tapi jangan sampai ada yang memancing emosi nya karena kalo sudah marah dipastikan ada perang dunia selanjutnya.

Disamping nya ada Rembuni Norendra, biasa dipanggil boni, si cewek berponi dengan wajah polos tapi otak ngeres, tingkah nya yang konyol membuat ku berpikir mengapa ada orang seperti dia didunia ini.

Selanjutnya ada Gheazora Zhevanya, cewek beralis tebal dengan mata sipit memiliki suara yang hampir menandingi toa, 'bima' satu nama yang membuat ia terlihat bodoh, bahagia dan menangis diwaktu yang bersamaan.

Ibaratnya kalo ada yang panas pasti ada yang dingin, 3 orang yang ku ceritakan tadi memiliki kepribadian hangat lalu setelah nya ada Gentari Grahana, si cewek es yang misterius ini menutupi semua masalah nya dengan diam, dia cuek, anak paling berani diantara kami, sedikit tomboy but tetap terlihat cantik.

Ya ini lah kami, 4 orang yang berbeda sifat menjadi satu, itu adalah sebuah definisi dari berbeda-beda hingga akhirnya saling melengkapi.

Aku melambaikan tangan ke arah mereka sambil mengatakan, "HAII GURLSS."

Mereka berlalari kearah ku kemudian Ghea merangkul bahu ku sambil berkata "Lo ga ngapelin si ranu nay."

Baru saja ingin mengeluarkan suara, suara key sudah terlebih dahulu keluar, "Yaelah, kalo pagi tuh makan nasi goreng enak,"

"Jangan makan hati, enek tau ga." sambungnya dengan nada menyindir.

Tari? Cewek itu hanya menyimak perbincangan, dia memang tidak tertarik dengan urusan cowok, apa lagi Ranula sang rival abadinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RANULATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang