CHAPTER 35 (FINAL) - SCARED OF THE FINAL BREATHE

2.6K 258 22
                                    

Ethan

Sierra.

Satu kata itu saja yang terlintas di benakku saat melihat cewek itu terbujur kaku dengan pisau menancap di perutnya. Bagian terburuknya, dia bukan ditusuk oleh Mr.L yang langsung diterjang oleh Carlo. Dia sendiri yang menusuk perutnya dengan pisau itu. Sebelumnya, aku sempat melihat Mr.L membisikkan sesuatu pada Sierra sebelum dia menyerahkan sebuah pisau pada cewek itu, yang diterima cewek itu dengan pandangan kosong. Aku sudah waspada sejak itu. Aku tetap berusaha untuk menenangkan Sam yang sedang kalut, dan aku tidak ingin memperkeruh suasana dengan mengalihkan perhatian pada Sierra. Karena itu, aku memutuskan untuk mengawasinya sendirian.

Malang nasib cewek itu, dia langsung mengangkat pisau yang dia pegang tinggi-tinggi dan menancapkannya begitu saja ke perutnya. Dan yang bisa aku lakukan detik itu hanyalah diam membeku. Aku sampai ingin mengutuki diriku sendiri, kenapa aku tidak melakukan apa pun saat melihat Sierra jatuh perlahan-lahan ke tanah.

Aku sadar Javier sedang memerhatikanku, jadi aku langsung mengatakan "Sierra" dalam pikiranku, dan cowok itu langsung membalikkan badan dan mengumpat.

"Holy shit, Sierra!" 

Tanpa banyak tanya, Javier langsung berdiri dan menghampiri cewek itu.

Mendengar kata "Sierra", Sam langsung membelalak dan tampak kaget melihat adik perempuannya dalam keadaan yang mengenaskan. Dia langsung menyerahkan Belle padaku, tepat saat aku ingin berdiri untuk menghampiri Sierra. Aku ingin sekali mengoper Belle pada Ernest, tapi tidak mungkin semua orang lebih mengutamakan Sierra di saat Belle juga mengalami hal yang berat. Kita kudu punya rasa kemanusiaan sedikit, bukan begitu? Mau tidak mau, aku dan Ernest yang menjaga Belle. Lagipula, saat ini Belle sangat membutuhkan orang untuk menjaganya. 

"Than, coba kamu periksa nadinya," perintah Ernest padaku sambil menahan darah di punggung cewek itu.

Aku langsung mengarahkan tanganku ke leher Belle, memeriksanya.

Aku merasakan sedikit denyutan, tapi sangat lemah. Kalau dia tidak segera dibawa ke rumah sakit, dia bisa meninggal.

Meninggal.

Di sisi lain, Bri yang masih terpukul dengan kejadian barusan langsung mengesot-ngesot dengan susah payah hingga akhirnya sampai di dekat kami. Dengan wajah yang tidak kalah pucat, cowok itu memegang tangan Belle sambil berusaha menahan diri agar tidak kelepasan.

"Belle? Bertahan, ya! Plis, bertahanlah! Kita masih punya banyak agenda, jangan menyerah!" Bri terus menggenggam tangan cewek yang tidak bereaksi itu.

Membayangkan kata tadi, aku langsung memalingkan wajahku pada Sierra. Bagaimana keadaannya? Dilihat dari gerak-gerik Javier yang panik luar biasa dan Sam yang frustrasi berat, serta Carlo yang sesekali menjambak rambutnya sambil tolah toleh kebingungan? Aku bisa mengatakan kalau Sierra mengalami luka yang cukup parah. Tapi, aku tidak bisa melihat keadaannya, dan itu adalah hal yang menyedihkan.

Aku harus menjaga Belle di sini.

Masalahnya, sampai kapan aku harus berada di sini?

"Tahan, Sier, tahan!" Aku mendengar Sam berteriak demikian sambil menahan kepala cewek itu.

"Than." Ernest tiba-tiba menepuk pundakku. "Jangan menoleh ke belakang."

Aku tentu saja kaget mendengar kata-kata Ernest barusan, karena kalau dilihat dari raut wajahnya yang biasa tenang, dan sekarang berubah pucat, aku yakin, sesuatu atau seseorang sedang berada di belakangku. Aku tidak mencium aroma air liur busuk khas binatang buas, jadi aku bisa asumsikan kalau yang ada di belakangku ini adalah seorang manusia.

TFV Tetralogy [3] : Lego House (2014)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang