CAVALIERE
Chapter 9: CuriosityBeberapa orang meyakini adanya penjelasan lebih dalam yang disyaratkan melalui mimpi. Bahkan para peneliti menganggap bahwa suatu mimpi tidaklah bersifat abstrak, juga bukan sekadar bunga tidur. Akan ada suatu makna atau pesan yang tersirat dalam mimpi setiap individu.
Lucid dream, Taehyung sering mengalaminya. Menjelajah kembali peristiwa yang pernah dialaminya di masa lalu membuatnya enggan untuk bangun dari tidurnya.
Katedral dengan sentuhan arsitektur neoklasik membuat dirinya bak di pusat kota utopia. Taehyung ingat persis, memang seperti inilah latar tempat yang pernah diinjaknya lebih dari sepuluh tahun silam.
Kesekian kalinya Taehyung mengalami lucid dream dengan latar dan alur cerita yang sama, sebagai persepsi sudut pandang orang ketiga. Tak masalah, ia tetap menikmatinya.
Memang, dirinya tidak hadir sebagai pemeran utama di dalam mimpinya. Melainkan gadis kecil dan sosok pemuda berkulit tan yang merupakan gambaran Taehyung di masa lampau-dimana keduanya selalu menjadi pemeran utama.
Taehyung memutuskan untuk duduk di bangku tengah, memperhatikan para pemeran utama dari perspektif yang cukup dekat.
"Apa gaunku tampak cantik, fratello?" gadis itu memutar tubuhnya membuat bagian bawah gaun sebatas mata kaki itu turut berputar dengan eloknya.
"Tidak hanya gaunmu. Kau selalu tampak menawan, signorina." pemuda itu- Taehyung membelai surai si manis di hadapannya. (Nona)
"Ayo kita mulai latihan," gadis itu menarik-narik tepi celana yang lebih tua.
Lengan mungilnya diangkat dengan telapak tangan yang menghadap ke bawah. Diletakkannya ke atas tangan besar Taehyung yang langsung menggenggamnya.
"Camminare con grazia," tungkai mungilnya melangkah perlahan dengan tempo yang konsisten. Gadis itu begitu menggandrungi animasi Disney Princess. Dan memperagakan menjadi karakter putri merupakan keahliannya. (Berjalan dengan anggun)
Hingga sesampainya di depan podium, gadis itu menghentikan langkahnya. Menghadap ke arah Taehyung, ia memaksa pemuda di hadapannya untuk menggenggam kedua tangannya.
"Selanjutnya apa ya?"
Taehyung menertawakan gadis itu penuh olok, "Apa maestra belum membuatkan dialog untukmu?" (Guru; perempuan)
Gadis itu menggeleng yakin, "Maestra justru menyuruhku untuk membuatkan dialognya. Ah aku tau-"
Ia berpikir sejenak sebelum melanjutkan, "Janji suci pernikahan! Pengantin pria yang mulai lebih dulu bukan? Fratello, ucapkan janji itu untukku. Aku tidak tau bagaimana kalimatnya."
"Janji pernikahan bersifat sakral. Jika kau berniat menggunakannya untuk seni teater, lebih baik jangan. Kupikir itu terlalu berlebihan."
"Tidak usah banyak bicara. Peragakan saja!"
Taehyung mendengus sembari mengerlingkan bola matanya, masih kecil sudah keras kepala-sekeras kepala itu, bahkan dirinya pernah memasukkan kumbang ke dalam wadah minum Taehyung hanya karena keinginannya tidak dituruti. Namun di sanalah titik pesonanya. Otoriter namun tetap menggemaskan.
"Aku, Kim Taehyung. Dengan segenap hati, menerima Sienna Genevra menjadi pendamping hidupku. Suka maupun duka, sehat maupun sakit. Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, aku akan selalu mencintainya sepanjang hidupku. Hingga maut memisahkan."
"Begitu kan?"
Gadis cilik itu tersenyum girang, "Fratello, berlututlah."
Apalagi sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cavaliere [M]
Fanfic"The realms of day and night, two different worlds coming from two opposite poles, mingled during this time" - Memiliki arti sebuah fatamorgana, Miraggio merupakan salah satu organisasi yang paling disegani dunia. Menggabungkan tujuh pria dengan pe...