°
°
°
°
°
"🐰"
°
°
°
°
°Zea duduk di kursi taman sekolah,Ia melihat suasana sekolah yang tampak begitu tenang, begitu juga dengan kakinya yang mulai membaik mengikuti suasana hatinya.
Ketika zea asyik menikmati suasana itu,ia malah mendengar suara gelak tawa seseorang dari ruang petugas pengawas CCTV,karena penasaran zea pun beranjak pergi menuju ruang petugas pengawas CCTV itu.
Ketika zea tiba di tempat,ternyata para petugas itu sedang mentertawakan video ketika zea memanjat pagar sekolah kemarin,gelak tawa semakin nyaring ketika mereka melihat zea yang tersangkut di pagar sekolah,bahkan mereka sempat mengulang video itu beberapa kali.
Ketika zea melihat di bagian akhir video itu,zea melihat seseorang kembali membawa sebuah tangga untuknya,zea pun meminta petugas itu untuk mengulang bagian akhir video itu.
"Pak..pak..tolong ulangi bagian tadi."pinta zea pada petugas itu.
Benar saja,zea melihat Ade yang kembali membawa tangga untuknya,berarti apa yang dikatakan Ade saat itu sama sekali bukan omong kosong,ia benar-benar mencari tangga untuk membantu zea.
Zea tersenyum sendiri ketika melihat akhir dari bagian video itu,sehingga membuat para petugas menatap aneh ke arah nya.
"Kenapa kau jadi tersenyum seperti itu...cepat kembali ke kelas."Titah petugas tegas.
"Baiklah...terimakasih untuk video nya.."Ujar zea sembari beranjak pergi.
Petugas CCTV tampak keheranan melihat tingkah zea saat itu."Tampaknya anak itu kurang kasih sayang orang tuanya...lihat saja bukanya malu melihat video nya iya malah tersenyum sendiri.."
"Iya aku juga merasa begitu.."kata pengawas yang lain sambil serempak menggelengkan kepalanya.
°°°🦋°°°
Zea begitu senang ketika melihat video tadi, ternyata Ade tidak meninggalkannya.sehingga zea tak berhenti tersenyum ketika mengingat peristiwa itu.
Ketika di perjalanan menuju kelasnya zea melihat Leo yang tengah duduk di kursi lapangan basket ia tampak melamun,ketika zea menghampirinya ternyata Leo sedang memperhatikan Adelia tengah membaca buku.
"Leo...!!!"kejut zea dari belakang.
Spontan saja Leo langsung menutup mulut zea sembari memberi isyarat agar zea tetap diam.
"Apa yang kamu lakukan,lepaskan tanganmu aku sulit bernafas.."zea berusaha melepaskan tangan Leo yang menutupi mulut dan hidungnya.
Leo pun melepaskan tangannya dari Wajah zea yang menatap tajam ke arahnya.
"Kau cari mati ya..."zea menatap kesal ke arah sahabatnya yang masih sibuk memandangi gadis yang sedang membaca buku itu.
"Syuttt...Kau bisa diam tidak."Leo meletakan jarinya di atas kedua bibirnya mengisyaratkan zea untuk tetap diam.
Zea pun mengikuti perkataan sahabatnya itu dan duduk di sampingnya,ikut memperhatikan apa yang di perhatikan oleh sahabatnya.
"Kau lihat zea dia itu seperti awan dan kita ini seperti tanah."Leo masih memperhatikan gadis itu.
"Maksudmu..."Tanya zea heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
BE THE BEST FOR YOU
Teen FictionSekolah adalah sarana terbaik bagi para siswa apalagi sekolah adalah jembatan menuju masa depan.ia bukan hanya sekedar memberikan ilmu tetapi juga menjadi tempat terbaik membangun sebuah persahabatan. Namun, apa jadi nya jika sekolah membedakan anta...