01-Hari yang menyebalkan

14 3 0
                                    

"🖤"

"🖤"

"🖤"

"🖤"

"🖤"

••••🌼••••

KRING...!!! KRING....!!!

Jam weker berbunyi nyaring di atas meja, Namun,zea tak kunjung bangun padahal jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi.

Bibi menggentuk pintu kamar zea dengan nyaring  akan tetapi zea tetap tidak mau bangun. akhirnya bibi memutuskan untuk masuk ke dalam kamar zea dan membangunkannya.

"Non zea,bangun non udah pagi nih..."seru bibi sambil mengguncang pergelangan tangan zea.

Zea mengerakkan tubuhnya merasa sesuatu telah menyentuh tangan nya.ia pun membuka matanya perlahan,dilihatnya bibi yang tengah duduk di sampingnya dengan raut wajah cemas.

"Bibi,kok ada di kamar aku sih..?"Tanyanya dengan bingung.

"Non,ini udah jam setengah tujuh pagi...non gak berangkat ke sekolah ya..."Tanya bibi kembali.

Zea memandang ke arah jam weker nya,di lihatnya jam sudah menunjukkan pukul tujuh kurang Dua puluh menit,ia begitu terkejut,Sehingga ia segera bangkit dari tempat tidur nya menuju kamar mandi.

"Ya ampun bibi...aku telat.."serunya sambil terburu-buru.

Setelah selesai bersiap-siap zea segera berlari menuju teras rumahnya,di lihatnya pak Tama telah berada di dalam mobil menunggunya.

"Non telat lagi..?"tanya pak Tama.

"Iya pak..ya udah pak buruan.."pinta zea pada sang sopir.

Pak tama segera menancap gas dan berangkat mengantar majikannya menuju ke sekolah,Kali ini zea tampak begitu panik,ia takut bahwa ayahnya mengetahui bahwa ia seringkali terlambat dan membuat onar di sekolah.

Sesampainya di depan pintu gerbang sekolah,zea melihat gerbang telah tertutup rapat,Pak sopir tampak khawatir pada majikanya,namun zea menyuruhnya untuk pulang saja.

Zea segera mencari cara untuk masuk ke sekolah tanpa ketahuan oleh petugas yang berjaga di depan gerbang sekolah.

Tiba-tiba saja seorang laki-laki menepuk pundak nya zea begitu terkejut Sehingga ia pun membalikan tubuhnya ke belakang.zea tersenyum lega ketika mengetahui yang menepuk pundak nya adalah sahabatnya Leo yang datang terlambat juga.

Zea memukul pundak Leo dengan keras sehingga membuat pemuda itu merintis kesakitan.

"AWW..sakit tau.."ucap Leo sambil mengelus-elus pergelangan tangannya.

"Siapa suruh ngagetin dari belakang..."

"Siapa juga yang ngagetin dari belakang..."elaknya pada zea yang menatap tajam ke arahnya.

Zea menarik nafas panjang,kali ini ia benar-benar malas untuk beradu mulut dengan sahabatnya itu.

"AHHHH.... sudahlah...lupain aja mending kamu cari cara deh..gimana caranya biar kita bisa masuk ke kelas tanpa harus ketahuan oleh petugas sekolah..."Tukas zea sambil menatap ke arah Leo yang menoggak ke arah tembok sekolah.

BE THE BEST FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang