Bₒyfᵣᵢₑₙd [ₘₐₜₛᵤₙₒ cₕᵢfᵤyᵤ]

2/10

#Godaan setan#
.
.
.
••••...••••...••••

Dua sejoli itu kini berada di festival malam, banyak jajanan yang menggiurkan, kalo kesini harus dengan perut kosong, pulang pulang perut kalian bucat—canda.

"chifuyu"

"ya, senpai? "

"panggilan itu terlalu panjang, ku panggil puyu boleh? Ato cipuy? "

"t-terserah saja"

(y/n) menatap chifuyu sebentar sambil memakan cumi bakar yang dibelinya.

"kau ini alergi ato gimana sih?"

Chifuyu melirik (y/n) berapa detik lalu menunduk lagi.

"aku tidak alergi, kenapa emang? "

"wajahmu merah dari tadi—lah, tambah merah"

"s-sudahlah senpai, ayo kita kesana"

(y/n) mengekori chifuyu yang jalan lebih dulu didepannya, sebuah ide jahil tiba tiba muncul dipikirannya.

Ia melangkahkan kakinya lebih cepat sedikit agar menyamai chifuyu, tangan kanan yang menganggur itu bergerak untuk menggenggam tangan kiri chifuyu.

"buka mulutmu" bisik (y/n) tepat disebelah telinga chifuyu yg memerah.

"aaa"

(y/n) menyodorkan cumi yang tinggal satu gigit lagi kedalam mulut chifuyu, wajah mereka sangat dekat, bahkan ujung hidung mereka bertemu satu sama lain.

"s-senpai, kau terlalu dekat"

"gaboleh? "

"bukan gitu, nanti kalau senpai kena skandal gimana? "

"bodo amat"

Suasana yang sepi seakan akan mendukung mereka untuk menempelkan bibir satu sama lain, (y/n) semakin mendekatkan wajahnya pada chifuyu.

Lelaki itu dengan refleks menutup kedua matanya, seakan akan tau kalau dirinya akan dicium.

"pff—"

Chifuyu membuka kedua matanya perlahan saat mendengar suara tawa yang tertahan, (y/n) mengjahilinya.

'ah.. Padahal dikit lagi' batin chifuyu yang mengsedih.

(y/n) memundurkan tubuhnya membuat jarak mereka kembali terjaga, tawa kecil keluar dari bibir merah muda itu.

"haha, wajahmu seperti menginginkan sesuatu"

"senpai php"

"maaf maaf, akan ku cium kau nanti kalau kita sudah menjalin hubungan"

"janji ya? "

"hm~"

(y/n) menarik tangan chifuyu untuk pergi ke jajanan lain, pertemuan yang absurd membuat mereka mempunyai rasa sayang satu sama lain.