Fuck Girl [NPH]

💋1

(❛◡˂̵ ̑̑✧)❝Jangan lupa follow dan tinggalkan jejak berupa vote dan comment ᵕ̈

✦----------------✿

Kong Ling berdiri di samping tempat tidur dua meter. Begitu dia membuka ritsleting rok, telepon berdering.

Dia mengangkat matanya dan menatap Jiang Jiayu yang dimiringkan di samping tempat tidur, pria itu menoleh dengan sadar dan pergi untuk mengambil ponselnya.

Dia awalnya ingin melemparkan telepon padanya, tetapi setelah melihat kata "Zhannan" di atasnya, dia tiba-tiba berubah pikiran, bangun dari tempat tidur dan berjalan-jalan dengan telepon dan menyerahkannya padanya.

Kong Ling mengangkat alisnya dan melihat reaksi anehnya, dan tanpa sadar bertanya "Siapa". Saat dia menjawab telepon, dia mendengar teriakan milik petani Zhan Nan--

"Sayang! Aku benar-benar ingin dimarahi oleh orang tuaku!"

Dada yang berapi-api dan kuat tiba-tiba melekat di belakangnya.Sebelum Kong Ling bisa menjawab kata-kata Zhan Nan, buku-buku jari besar yang ramping meluncur di sepanjang gendongan merah muda berasap berleher rendah.

Sepanjang jalan ke api, dia mengangkat kepalanya sedikit untuk memfasilitasi gerakannya, Jiang Jiayu menundukkan kepalanya, tidak terburu-buru untuk melepaskan celana dalamnya, jari-jarinya seperti ikan yang fleksibel, ujung jarinya berlama-lama dan mencium blush on di sebelah kanan dadanya.

Dia satu kepala lebih tinggi darinya, dan dari sudut Kong Ling mengangkat kepalanya, dia bisa melihat lengkungan dadanya yang bergelombang dan ceri halus yang menjulang di bawah telapak tangannya.

Warnanya centil, cantik banget.

Kong Ling mengubah tangan kirinya untuk memegang telepon, dan meluangkan waktu untuk mulutnya tersenyum dan bertanya kepada Zhan Nan, "Ada apa sayangku, mengapa kamu begitu marah?"

Suara Zhan Nan di telepon begitu keras sehingga Jiang Jiayu bisa mendengarnya dengan jelas, "Aku bilang aku ingin berinvestasi di toko dengan teman saya, game VR! Pernahkah Anda mendengarnya, sayang? Teknologi canggih apa? Buka di jalan komersial paling makmur di Kota B Ayo, bisakah kamu menghasilkan puluhan ribu sehari?!"

Jiang Jiayu berbaring telentang seperti angsa.