Hai!
Apa kabar? Semoga baik ya
Kamu jomblo?
Sudah menikah?
Punya anak?
Kuliah?
SMA?
SMP?
Atau.....
SD?
Atau yang lebih menyakitkan....
Korban virtual?
Di tinggal pas sayang-sayangnya?
Beda agama?
Terakhir deh.....
Beda alam?
Komen dulu kalian termasuk korban virtual atau apa di atas tadi?
Follow dulu biar makin Deket, tapi tak sedekat aku dan dia😎
Mau ceritaaaaaa....
Jadi ini cerita ke dua saia, loh loh yang pertama kemana?
Kalau yang pertama indah nggak akan ada yang kedua, ceilah.
Yang pertama di unpublish gengs karena emang tidak akan Saia lanjutkan, because i'm very sibuk.
Ini karena aku nunggu kuliah jadi ya nulis enak kali ya, nah dari pada detik-detik hidup ku hilang tanpa harga. Mending nulis kan?
Saia gap year gengs, karena nggak lolos utbk, sedih sih tapi ITS OkY. Emang kadang harus banyak masalah dulu terus bahagia.
Ya kayak hujan, petir baru pelangi.
Oke segitu dulu gengs ceritanya, kita akan lanjut cerita di epilog yaaaaa....
Oh iya yang mau main kerumah Saia boleh kok, tapi bawa novel ya xixixi.
🌑🌑🌑
Namhira, menatap kosong jalan setapak yang akan dia lewati untuk menuju jembatan yang ada di dekat pembuangan sampah di daerah kecil ini.
"Apa Lo liat-liat gue? Hah!" Bentaknya kepada anak-anak jalanan yang melihatnya dengan tatapan jijik.
'orang gila'
'orang gila'
'orang gila'
'orang gila'
'orang gila'
Mengabaikan semua sorak-sorai anak-anak jalanan itu, Hira lebih memilih duduk di tepi jembatan dengan menghadap ke arah sungai yang deras mengalirkan air yang bercampur sampah.
Ingatan-nya kembali berputar untuk kesekian kalinya, mengingat kejadian tadi. Rasanya hancur berkeping-keping, sudah berhentikah waktu yang selama ini membuat-nya bahagia?
Dimana dulu, sang ayah yang selalu memanjakan, menyayangi. Sekarang sirna hanya dengan silau hitam yang menelusuri."Ikuti atau berhenti!"
"Terserah ayah! Hira muak!"
Percakapan itu yang harus dia fikirkan sejak sekarang, apa yang harus Hira ambil untuk masa depan-nya. Kendati sekarang ayah dan bunda-nya di provokasi oleh manusia tak berhati.
"Kenapa Lo nuduh gue bangsat! Nggak ada bukti sama sekali kalau gue pacaran sama dia!"
Perempuan berambut pendek itu tersenyum miring, "Oh, terus yang di foto ini siapa dong?" Tanya-nya dengan alis terangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia Untuk Menderita?
Teen Fiction"Jangan mengada-ada kak, itu kemauan lo sendiri sedari dulu. Stop jadiin gue kambing hitam lo!" Muak tertera jelas di wajah gadis cantik ini. "Gue bukan anak kandung mereka!!" Berteriak histeris,merusak. "Tapi Nggak! menjadikan gue kambing hitam lo...