Okei happy reading mod mod kuuu
Jangan lupa vote and komen baby
Absen kalian kelas berapa?
🌚🌚🌚
"Ra kak riko jarang jemput kita ya sekarang. Dia udah punya pacar kali ya ra?," Tanya rika penasaran. Pasalnya kakak mereka itu sudah jarang menjemput mereka beberapa hari ini.
"Menurut lo? Mau duduk di ban motornya? Otak lo cetek banget ka!" Seperti itu kira-kira ketusnya seorang namhira. Pada sahabatnya saja ketus apalagi orang asing.
Mendengus kesal, rika lebih baik diam. Kemana kira-kira kak riko. Dia kan punya ponsel, buat apa itu ponsel. Masa di pajang doang?
"Eh eh tapi ra, kak satria kok ganteng banget ya." Ucapnya berbinar ketika melihat kakak kelas yang menjabat sebagai ketua paskibra itu.
"Cogan aja terus. Gantengan juga bapak gue, eh tapi bener juga ya. Kenapa kak riko jarang jemput kita sekarang?" Kata hira membuat rika ingin mengetuk kepala perempuan di sebelahnya ini.
"Eh kampret, telat banget kamu ra, Udah gak bahas kak riko lagi, udah bahas kak satria anjing." Semprot rika prustasi.
Hira terkekeh geli melihat sahabatnya ini kesal karena ulahnya. "Ya maaf kan gue tadi lagi gak mood bahas cogan cogan lo itu,"
"Ya ya ya terserah kamu ra, aku mah ngikotttt." Pasrah rika yang masih menatap ketua paskibra tadi.
Dua orang sahabat itu melanjutkan langkahnya untuk ke kelas mereka yaitu 10 ipa 6.
Rika menghempaskan tasnya di meja dan langsung mengambil minum yang terletak di pojok dekat dengan papan tulis.
"Dih si bichis udah aus aja. Baru juga Dateng njir," ucap diyo teman sekelas mereka. Diyo ini lemes, tidak mau piket pula.
Rika meneguk air minumnya dan langsung duduk disamping hira. Bodo amat deh si diyo mau ngoceh apapun itu.
"Ra lo mau jadi sekertaris gak? Tulisan lo lumayan bagus tuh." Ucap salah satu teman kelas mereka.
"Males deh, tulisan gue juga lumayan bagus bukan bagus banget. Suruh ica aja kan tulisanya rapih banget." Jelas Hira tidak mau, sudah menulis di papan tulis eh nulis di buku sendiri juga.
Suasana kelas terlihat kondusif karena sekarang yang mengajar adalah wali kelas mereka sendiri yang memang sangat tegas dan disiplin. Tidak ada yang mengoceh, semuanya fokus melihat buku masing-masing.
°°°°
"Ka duit gue ketinggalan, bayarin dulu ya please." Cengiran Hira mampu membuat rika tidak bisa menolak.
Tersenyum kesal, akhirnya Rika mengangguk,"Oke deh. Tapi pinjem novel ya."
"Sip sip, tinggal ambil aja kerumah."
Hira dan Rika memesan makanan yang paling mereka sukai dikantin ini. Yap benar,mie tek tek andalan mereka. Selain murah enak pula.
"Eh ra katanya ada anak baru. Cewe cantik," seperti kebiasaan anak-anak remaja pada umumnya, bergosip adalah hal yang paling nikmat. Tapi berdosa HAHAHAHAH.
"Biarin lah, nanti juga kan kita ngeliat sendiri. Bukannya semua cewe cantik ka?" Tanya hira sembari mengambil kerupuk ikan yang tersedia di samping mereka.
"Iya sih. Tapi kan heboh dikit gak apa-apalah bray," ucap rika yang masih menghirup kuah mie tek tek itu.
"Hallo anak manis,"
Hira dan Rika serempak menoleh, siapa yang berani merusak kenikmatan makan siang mereka ini. Dasar tidak sopan!
"Alah sia kak. Gue lagi badmood ya buat baku hantam sama lo!" Ucap hira langsung memukul lengan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia Untuk Menderita?
Teen Fiction"Jangan mengada-ada kak, itu kemauan lo sendiri sedari dulu. Stop jadiin gue kambing hitam lo!" Muak tertera jelas di wajah gadis cantik ini. "Gue bukan anak kandung mereka!!" Berteriak histeris,merusak. "Tapi Nggak! menjadikan gue kambing hitam lo...