Desa

10 1 2
                                    


    Mereka semua melihat anak kecil yang tampak ketakutan"Jadi kamu mau apa nguping tadi hah??"kata Madan dengan raut wajah yang menyeramkan guna menakut nakuti anak tersebu.Rizki yang melihat aksinya langsung menyeret Madan menjauhi anak tersebut."Kalo kamu ngomongnya kaya gitu bukanya anak itu nurut mau njawab malah dia bakal ketakutan,TOLOL!!"kata Rizki memperingatkan Madan

"Udah lebih baik saya aja yang ngomong,secarakan saya ganteng dan disukai banyak wanita dulu"kata Andra.

"Deekk,kamu kenapa mengguping kami tadi?"kata Andra dengan muka yang diramah ramahin.Bukanya anak itu jawab malah tambah nagis

"Is is is  mas Andra kok gitu sih?bukanya imut malah kaya om om cabul,dah biar aku saja"kata Hernan

"Dek kenapa kamu ada di sana tadi?"kata Hernan

 Anak itu melihat Hernan dengan penuh cinta sepertinya dia suka sama Hernan

"Aku disuruh kepala desa buat kesana melihat meteor yang jatuh tadi"jawab anak itu dengan suara yang lirih

"Boleh kamu antar kami ke desamu?"tanya Rizki

"Mpphhhhh...bo..boleh tapi kalian bu..bukan orang jahat kan?"jawab anak itu dengan suara gugup

"YAAA BUKAN LAH"kata Andra dengan suara yang keras karena marah dengan anak itu yang menganggap Andra bermuka seram.Seketika anak tersebut langsung nangis menjerit sejadi jadinya,melihat anak itu menangis karena perlakuan Andra spontan Budi  memukul Andra karena kesal dengan ulahnya.

"DIEM BGSD,loo bikin anak ini takut."bentak Budi.Andra yang terkena pukulanya langsung diam dengan bekas lebam di pipi kanannya.

"Udahya jangan nangis lagi paman itu sudah saya pukul kok,nanti kalo dia macem macem lagi bilang aja ya sama kakak biar kakak hajar dia lagi,ok?"kata Budi mencoba menenangkan anak itu

"APA..PAMAN KAMU BILANG!!??"kata Andra .Budi dan teman temanya langsung menatap Andra dengan mata sinis,Andra yang tadinya berisik langsung diam lagi.

  Anak itu menggenggam tangan Hernan dengan kencang,Hernan yang merasakan tangan anak itu langsung jongkok"Ada apa dek?katanya

"Ayo kak katanya mau diantar"dengan suara kirih dia menjawab di telingga Hernan.

Semua orang pun pergi ke desa anak tersebut.Ketika sudah sampai di sana tak disangka semua penduduk berada di depan gerbang desa yang bertuliskan DESA JARI dengan raut wajah yang tegang dan ketakutan dan membawa cangkul ada juga yang membawa pisau dapur yang tampak sudah rusak sebagian.Madan yang melihat itu berbisik kepada Ikhwan"Wan kita disambut tuh mungkin ini akan jadi terakhir kalinya kamu melihat aku wan"katanya dengan nada bercanda

"Aamiin...semoga ya Dan"kata Ikhwan mengaminkan perkaaan Madan


HDL:EZZZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang