beck up data#1

4 0 0
                                    


Suara Andra yang terengah engah akibat gugup dan panik terdengar hingga ke kamar Pak Ridwan bahkan sampai terdengar keluar rumah.

"Pak...Pak...Tolong..tolong pak"

Bu Rawan yang sedang pulang selekas dari pasar mendengar suara Andra.Dari suara nya bu Rawan tahu ada yang tidak beres.

"Ada apa?"

"Bu Tolong Bu,teman saya bu"

"Iya teman kamu kenapa?"

"Ayo bu ikut saja biar saya jelasin sambil lari....teman saya terluka bu,entah kenapa tapi ada bekas sayatan pisau bu disekujur tubuh bu"

Tak lama setelahnya mereka sampai ke kamar,Dan lihat apa yang terjadi?yang semulanya Austin tidak bisa bicara bahkan "seperti mati" ternyata masih bisa bergerak bahkan dengan pisau dan lubang yang terdapat pada tubuhnya.Bu Rawan yang melihat darah yang berada di lantai dan dibersihkan oleh mereka yang tadinya terdiam kaku.

"Syukurlah Bu Rawan sudah tiba,bu tolong teman saya bu"

"Sudah kamu diam dulu dan keluar dari ruangan ini,Saya tahu apa yang akan saya lakukan jadi tolong keluar kamar ini agar saya fokus dalam pengobatanya"

Semuanya keluar kecuali 3 orang yang sedang terluka ditinggal di dalam dengan 1 ranjang tambahan yang diambil dari kamar Fajar.

"shhhhhhhhhhiiiiiiiii......"suara ini terdengar dengan angin yang terasa sejuk dan tenang terpancar dari kamar yang menjadi pengobatan mereka bertiga.

Tak lama kemudian terdengar suara bu Rawan

"Kalian boleh masuk sekarang dan tolong panggilkan suami saya kalo perlu bakar kasurnya biar bangun"

"Kalian masuk saja biar saya yang bangunnin Pak Ridwan kan saya bisa menghasilkan api"kata Rizki

sambil menyuru mereka masuk dan berjalan turun menuju ke kamar Pak Ridwan.

"wah bener-bener gak sakit loh...padahal tadi malem panik banget ada darah di kasurku, eh ternyata daranya saya,wkwkwkwkwkwkwk"

kata Bagus dengan menggaruk garukan tangan kanan yang masih utuh ke Madan.

"Yakin itu sudah sembuh?coba sini saya tusuk sakit gak"kata Madan dengan tangan yang niatnya memegang tangan yang putus milik Bagus

"Tapi yang lebih mengejutkan itu Austin,coba bayangkan ada lubang selebar 3 cm yang ada di dahi terus ada lagi di dadanya tapi bisa sembuh,bahkan saya sebagai healer kaget dengan kemampuan saya"

kata Bu Rawan dengan menarik selimut yang berdarah untuk digantikan dengan yang baru

"Ohh itu karena saya telah membeck up kesadaran saya dibagian organ tubuh lain jadi saya bisa bertahan meski kepala saya terluka"

YAP benar,suara itu berasal dari mulut Austin yang tengah tertidur.Sontak mereka yang sadar kaget.

"ugghhhhh....ugghhhhh"

di tengah kekagetan mereka Ikhwan bangun dengan suara yang seperti kesakitan dan keringat yang ada di sekujur tubuhnya

"Bu ini Ikhwan kenapa begini bu?" Hernan yang khawatir

"Braak"Suara memecahkan kekagetan yang diakibatkan oleh 3 orang tersebut.

"SIAPA YANG MENYERANG RUMAH KITA?"

kata Pak Ridwan dengan kulit yang terbakar meskipun hanya sedikit dan disusul oleh Rizki

"Sudah sayang yang budeg.....sekarang daripada kalian diam di sini gak ada niatan buat nyembuhin mending kalian yang bisa bertarung ke hutan sana ambil tanaman sama obat obatan buat dijadiin ramuan"

Kata Bu Rawan sambil mendorong mereka semua keluar dan memberikan selembar kertas ke Hernan

"Itu lembaran kertasnya ada nama nama yang harus kalian cari,kalo kalian gak tahu tanya saja sama suamiku yang BUDEG"

Tegas Bu Rawan

"iyaa ayaang"jawab pak Ridwan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HDL:EZZZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang