DEVARA [ON GOING]

1🍓

HAI SEMUA KARNA INI CERITA PERTAMAKU JADI KALO BANYAK TYPO ATAU KATA-KATA YANG KURANG NYAMBUNG MOHON DIMAKLUMI YAWW!!
***

"Woy si ara cakep banget"

"Ica makin glowing aja"

"JEJE MINTA NOMORNYA DONG"

"Apaansi cakep lo?"

"Glowing matamu muka berminyak gitu dibilang glowing"

"Sirik aja lo ijem"

Masih banyak lagi cibiran-cibiran yang mereka dengar dari siswa siswi morga high school atau bisa disebut MHS.

Kelas yang awalnya ricuh mendadak hening karna kehadiran 3 primadona sekolah, mereka bertiga tidak memikirkan itu karna memang sudah sering terjadi.

"Eh Ra lo udah ngerjain pr?" Tanya Ica

Ara yang diajak bicarapun menoleh kearah Ica

"Udah semalem gue begadang buat ngerjain" Jawab Ara

"Je lo udah?"

Jeje yang malas bicara hanya mengangguk pelan kepalanya

"Jeje bikin gue istigfar tiap hari" Ucap Ica

"Gapapa lah Ca itung-itung ngurangin dosa, kan dosa lo banyak" Kata Ara tertawa kecil

Ica tak menggubris perkataan Ara, saat hendak tidur pak bambang selaku wali kelas 11 IPA 2 sudah masuk duluan jadi niatnya tidur malah ia urungkan.

Pak bambang itu ganteng, hampir semua siswi sekolah ini menyukai pak bambang karna umurnya yang terbilang masih muda jadi tidak jarang siswi yang menyatakan cinta kepadanya ya walaupun pada akhirnya ditolak dengan kata-kata yang sama, ah btw pak bambang itu jadi guru seni yaw.

"Baik anak-anak hari ini kita membuat kelompok bernyanyi untuk minggu depan, satu kelompok ada 3 orang jadi silahkan kalian cari kelompok sendiri setelah itu kalian diskusikan ingin membawakan lagu apa" Jelas pak bambang

"Baik pak" Jawab semua murid, setelahnya semua murid melanjutkan pelajaran sampai bell istirahat berbunyi.

Kring kring!!

Bel istirahat pun berbunyi seluruh siswa siswi MHS berhamburan keluar kelas untuk mengisi perut mereka.

"Ra, Je kantin kuy laper nihh"

"Ayolah sama gue juga"

"Ayo Je"

"Hm"

Mereka memasuki kantin, banyak yg menatap mereka kagum ada juga yang menatap dengan tatapan kebencian,

"Yah bangkunya penuh semua gimana dong?" Keluh Ica

"Noh dipojok masih kosong" Jawab Ara sambil menunjuk meja dekat warung mak ipeh