Chapter 01 : When the Morning!

4.5K 408 115
                                    

...
...
...
...
Special Thank to Captain_Teuby for make the cover to this story..
Thanks banget Capt 😉🙏
...
...
...
...
Happy reading for all..
...
...
...

✴✴✴✴

Jungkook, tidak menyangka hidupnya akan seindah dan se-membahagiakan ini. Dari periode-periode hidupnya, dengan bertahun-tahun mencari jati diri, menggenggam masa depan yang cerah, di titik inilah yang paling berkesan dalam hidupnya.

Berkali-kali hatinya mengucap rasa syukur, berterimakasih dan membuncah haru. Masih tidak menyangka, bahwa ia sudah hidup dengan indah sekarang.
Memiliki istri yang luar biasa juga kehadiran puteri kecilnya yang menambah rantai keluarga yang baru ia bangun. Mengisi hari dan suasana rumahnya yang mulai ramai dengan jerit tangis kesukaannya, ia selalu berharap bahwa kelak puterinya menjadi penyanyi sukses yang melampauinya dan sang istri, karena ia sudah yakin akan bakat menyanyi puteri kecilnya dari tangisan merdu Emma yang memang menghangatkan telinganya juga sangat bernada indah. Itu mengapa ia begitu mem-favoritkan tangisan Emma, bahkan sampai ia buat nada dering khusus ponselnya.

Tak pernah sekalipun dalam 3 bulan kelahirannya, tangisan di malam hari Baby Emma membuatnya terganggu. Ia bahkan selalu menggantikan istrinya di kala tengah malam Baby Emma menangis entah itu karena popoknya basah atau Baby Emma yang lapar, seperti saat ini.

Pukul 3 dini hari, Little Princess nya terbangun dan membuat suara nyaring yang membangunkannya. Ia sudah hafal di luar kepala keinginan puterinya hanya dari bagaimana badan mungil itu mengeliat. Dan sekarang, Baby Emma sudah ia taksir sedang kehausan dan membutuhkan ASI Mommy nya untuk membantunya kembali terlelap.

“Iya sayang, kita ke Mommy, kau haus ya? Kasihan puteri Daddy.”

Oeeeeeek!

Ushh sayangnya Daddy.. Berhenti menangis ya, suaramu sudah serak sayang..”

Oeeeeeek!

Dengan usapan lembut di punggung, ia coba untuk meredakan tangis si buah hati sampai akhirnya ia berada di hadapan istrinya yang mengerjap terbangun dari tidurnya.

“Tidurlah lagi Mommy, biar aku bukakan kancingnya untuk Little Princess kita.”

Rosé istrinya tak protes dan kembali terlelap mungkin efek mengantuk yang berat, wanitanya itu tak terusik ketika ia mulai membuka kancing piyama tidurnya sampai ketika sumber makanan puterinya keluar untuk di hisap. Meletakan tengkurap puterinya di dada sang Ibu, ia dengan tenang menahan tubuh mungil Emma sembari memperhatikan bagaimana pipi gembul itu bergerak menghisap makanannya dengan semangat dengan mata sesekali menatapnya. Mungkin ingin menawarinya, tahu saja jika Daddy mu menginginkannya Emma.

“Minum saja sepuasmu sayang..” tolaknya sedikit geli, oh ayolah meskipun tenggorokannya haus tapi melihat puterinya itu minum dengan lahap seketika dahaganya langsung terpuaskan.

Plop!

Bunyi terlepasnya bibir Emma dari sumber makanannya mengagetkannya, tubuh mungil itu mengeliat seperti ulat membuatnya segera memangku Baby Emma karena tahu bahwa si Baby sudah kenyang dan ingin bermain. Menutup kembali apa yang sudah ia buka tadi, ia berjalan mengitari ranjang besarnya, ia bawa baby Emma untuk berbaring di tengah-tengah mereka. Ia posisikan tubuhnya tidur menyamping menghadap si buah hati, memudahkannya untuk mengajak puterinya bermain.

Behind The Frame Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang