#JungkookEmmaRoséEmmit#
●In your Area!●
.
.
.
.Happy reading gaess !!
.
.
.
.Mendengar Rosé sudah melahirkan anak keduanya, para sahabat berbondong-bondong mengirim ucapan selamat juga hadiah kelahiran. Beberapa dari mereka menjanjikan akan terbang ke Australia untuk menengok bayi laki-laki mereka.
Rosé sudah di pulangkan dari Rumah Sakit setelah 3 hari menginap di sana, suaminya senantiasa menemaninya juga orang tuanya yang datang ikut membantu merawatnya.
Di ruang tamu.
Jungkook tampak menyeret anak perempuannya keluar dari kamar bayi laki-lakinya karena kejahilan Emma saat ia lengah.
Oeeeeeeeekk
Bayi laki-laki nya menjerit tangis, karena kakaknya ini mengganggu nya saat tidur.
"Daddy bialtan Emma belmain denan adit bayi!"
"Bermain apanya?! Kau mencubiti pipi adikmu!"
"Itu pemanacan Daddy!!"
Pemanasan apanya?!
"No, no, no! Emma bermain sendiri saja di taman ya.."
"Tida mauuu! Dajahnya bilum datan!"
"Tidak ada gajah oke?! Kakekmu berbohong!"
"Tida muntiiin! Dlenpa Deon canat cayan pada Emma!!"
Jungkook menghela nafas, sayang sih sayang tapi kan pada kenyataannya ayahnya itu memang tidak berniat membelikan Emma gajah.
"Oke, oke, berhenti membahas gajah ya? Ayo kita ke Toys store membeli mainan untuk Emmit." Bujuknya.
Mata Emma langsung berbinar,"Legoooo Daddy! Emma duja inin membeli boneta melmaid!"
"Memangnya Emma punya uang?" Mendengar Daddy nya berkata seperti itu membuatnya terdiam, tak lama kemudian Emma berlari ke kamar Emmit kembali menemui sang ibu.
"Mommyyyy! Emma minta uaaan!"
Jungkook tersentak, ia kecolongan lagi, dengan langkah lebar ia menyusul langkah kecil buah hatinya itu.
Dikamar Emmit.
Jungkook berhenti di ambang pintu,
terlihat puterinya itu tengah menarik-narik dress selutut Mommy nya yang menyusui Emmit sambil berdiri."Mommy?! Emma minta uan, Emma inin beli boneta!" Bujuknya dengan memelas namun sang Ibu menggeleng menolak.
"Boneka Emma sudah banyak di kamar, jangan beli lagi!"
"Aaa tapi, tapi ini boneta melmaid!"
Ibunya menggeleng, "Tidak, Emma sudah punya itu, bulan lalu aunty Jisoo mengirimkan nya untuk Emma kan?"
Emma menarik bibirnya kebawah cemberut, namun kembali berbinar saat menemukan alasan lain. Ayahnya tampak bersedekap menyandar di daun pintu menunggu puterinya berbicara lagi.
"Talo beditu, Emma tida beli boneta melmaid, Emma mau beli butu damban."
Jungkook mendengus, 'Buku gambar? Tumben sekali..'
Rosé menatap menyelidik puterinya itu, "Really?"
Emma mengangguk mantap.
Melihat keseriusan anaknya, ia pun tidak kuasa menolak, lagipula sudah waktunya si kecil belajar bereksplorasi. Baru-baru ini ia sudah mendaftarkan Emma study ballet, besok lusa Emma baru akan berangkat ke studio ballet. Bukan ke inginan nya mendaftarkan si kecil ballet di usia dini, namun Emma sendiri yang memintanya karena melihat film Barbie yang mengisahkan tentang seorang ballerina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Frame
Fanfic[SEQUEL FROM MY TIME]>> Bagaimana kehidupan Baby Emma ketika berada di tengah-tengah keluarga Jeon? Paman-paman yang bar-bar, para bibi yang fanatik? Dan kakek-nenek yang addicted? "Daddy.. Daddy.. dlenpa Deon mau belitan Emma seetol dajah! Yeay...