Vellichor

6.2K 485 66
                                    

tw // mpreg, mcd.


**

Usia kandungan Jungwon sudah menginjak 9 bulan dan menurut perkiraan Dokter ia akan melahirkan sekitar satu mingguan lagi. Maka dari itu, ia sudah mempersiapkan segalanya untuk persalinannya, kamar untuk calon bayinya, perlengkapan bayi beserta segala macamnya.

"Princess, sedang apa?". Ucapnya ketika ia baru saja menuruni anak tangga mengambil jemuran diatas rooftop. Iapun lantas berjalan menghampiri putrinya yang terduduk di atas karpet beludru.

"Jiyeon sedang menggambar hehe". Sahut gadis kecil yang sebentar lagi akan menginjak usia 7 tahun itu.

Pemuda cantik itupun ikut mengambil duduk di samping putri kecilnya meski dengan sedikit kesusahan karena perutnya yang semakin hari kian membuncit.

"Dadda, coba lihat ini!". Serunya sembari menunjukkan hasil gambarannya.

"Whoaa.. Jiyeon kau menggambar apa sayang?".

Gadis manis itu menyunggingkan senyumannya yang membuat kedua gigi kelincinya menyembul lucu.

"Ini Daddy, ini Dadda, ini Jiyeon dan ini baby Jihoon ". Jelas gadis muda Park itu dengan sangat berantusias.

"Jihoon?". Ucap pemuda cantik itu yang dibalas anggukan cepat oleh sang putri.

"Dadda, aku ingin pakai nama itu untuk uri baby. Bolehkah?". Ucapnya sembari memeluk perut buncit Jungwon.

Ya. Anak yang berada dalam kandungnya itu berjenis kelamin laki laki. Dan sejak saat itu Jay maupun Jungwon saling bertukar pendapat untuk nama sang calon buah hati mereka namun belum ada yang cocok. Dan entah kenapa begitu ia mendengar putri nya mengutarakan pendapatnya, Jungwon merasa sangat suka dengan nama itu. Jihoon. Nama yang bagus dan juga menggemaskan.

"Tentu saja Princess. Terimakasih.. itu nama yang bagus untuk adikmu. Dadda juga suka sekali". Balasnya sembari mengusap surai lembut putrinya.

"Baby Jihoon, cepat lahir ya? Nuna sudah tidak sabar mengajakmu bermain hehe". Kekeh gadis kecil itu sebelum membubuhkan kecupan sayangnya di perut bulat sang Dadda. Dan Jungwon tak dapat lagi menahan diri untuk tak tersenyum karenanya.

-o-

Weekend adalah hari dimana Jay dapat menyisihkan pekerjaannya untuk menghabiskan waktunya bersama keluarga kecilnya.

Saat ini Jay sedang asyik bermain di ruang keluarga bersama dengan putri kecilnya, Jiyeon.

"Daddy stobh it! Geli ahahaha~". Adu gadis kecil itu terkikik karena perbuatan sang ayah yang tengah menggelitikki perutnya.

"Kau kan tadi kalah. Sesuai perjanjian di awal yang kalah suit akan mendapat hukuman". Ucapnya setelah menyudahi acara menggelitikki putrinya.

"Ayo kita suit ulang lagi Dad! Kali ini aku yang harus menang!". Tegas Jiyeon sembari mengerucutkan bibirnya kesal karena kalah terus.

"Boleh saja. Siapa takut?". Ujar si pemuda Park itu sembari menaik turunkan kedua alisnya.

-o-

ficlet | jaywon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang