part 1

17 3 1
                                    

Ini cerita ke 2 aku:)
Ayo support cerita pertamaku dan cerita ku yang ini ya jangan lupa vote
Tanks:')
.
.
.

"Nomor 4 siapa yang mau menjawabnya? Kalau tidak ada yang maju,bakal ibu panggil acak lagi ya" Hening seperti biasanya, cuma 2 orang aja yang semangat, tapi sayangnya mereka sudah maju untuk menjawab soal nomor 1 dan 2.

Ibu guru pun ngambil kertas absen dan menghitung acak "Hap! Ini dia... Varenda." Terdengar melegahkan bagi sebagian orang tapi enggak untuk varenda.

"Gimana dong tam?" Tami di sampingnya cuma bisa menggelengkan kepalanya

"Semangat ve"bisik tami dari jauh

"Gak bisa tuan putri?" Panggilan itu bukan hal yang aneh bagi telinga Veranda, setelah memenangkan ajang kontes kecantikan SMA se-kota Bandung 3 bulan lalu,semua siswa siswi dan guru sangat kagum dengan prestasinya di luar akademik

Sebelumnya veranda hanya menyukai seni aja, tapi dalam beberapa bulan ini ada seseorang yang bisa membuatnya untuk menyukai sastra.

.................

"Kamu serius ram gak mau nemui dia? Ya ampun parah.... parah.... serius parah kamu ram"

"Bukan gitu dri, tapi aku gak biasa loh. Jadinya gak bisa bukannya gak mau"

"Sekarang kan waktunya kamu biasain ram, lambat laun gitu. Kayak nya cuma kamu deh yang berani nolak ve, haha"kekeh andri menertawakan sahabatnya (mon maap guys emang sedikit non akhlak dia:<)

"Terserah deh dri, pokoknya gak bisa. Sampaikan maafku ke ve ya dri"ada rauy penyesalan pada diri Rama. Bener dia adalah Rama yang di kagumi veranda

Veranda begitu terpesona dengan Rama, cuma Rama pria yang tidak sekalipun membalas tatapan ve, dan cuma Rama yang membalas ucapan ve dengan beberapa kata aja."apa bisa aku mendapatkan hati Rama?"Ve yakin ga ada pria yang berani menolaknya

Pedean tuh buktinya Rama kagak mao😏-author

"Maaf Ve lagi lagi Rama menolak"pria itu adalah Adri

"Yaudah dri mau gimana lagi. Thanks ya dri" terdengar lesu, kayak ngerjain mtk aja si jubaedah.

Malam malam Ve kini hanya berteman dengan buku dan penanya, ia menjadi sering sekali menulis. Awalnya cuma di buku diary aja, tapi lama lama dia ingin belajar menulis puisi. Rasanya kisah tragis bersama Rama dan juga penolakan halusnya itu bakalan bagus kalau dijadikan beberapa puisi

Setelah Ve menulis, dia melanjutkan kebiasaan lainnya, yaitu membaca ulang buku karya Rama. Rama Ramadhan, seorang penulis muda yang udah diakui ribuan orang di blog-nya, pun di jejaring media sosial lain miliknya.

........................


Di sekolah

"Mantan Rama siapa sih dri?" Tanya Ve saat Adri baru may loncat pagar

"Ha? Maksudnya gimana?"tanya Adri tidak paham

"Mantannya Rama siapa? Ihhh"Itu adalah senjata ampuh Ve, Adri yang sudah berada di atas pagar pun turun dan ke samping Ve.

"Nanya apa tadi? Mantan? Mantannya Rama? Hahaha"tawa Adri membuat Ve semakin kesal

"Malah ketawa kamu ini! Siapa? Ada atau enggak!?"

"Mantan itu sejenis apa Ve? Sejenis lalat atau belalai? Hahaha. Aku yakin Rama gak akan tau yang namanya mantan itu kaya apa" tak hentinya Adri ketawa, sambil cekikikan Adri langsung melompat pagar kembali.

"Rama,lelaki macam apa kamu ini? Filtermu begitu hebat,  ga ada kebiasaan buruk dari barat yang ada di kamu".

Lama Ve menatap layar yang berihiaskan wajah tampan seseorang, tak ada pesan yang masuk darinya satu pun. Kecuali puluhan pesan dari pria pria lain. "Mencari yang baik itu mudah, semisal yang selalu kau liat itu. Semisal yang kau tetapkan sebagai mimpimu itu. Tapi hargailah, ketika ada seseorang yang dengan baik ingin menjadi baik untukmu" Setelah Ve membaca suatu tulisan yang ada di blog Rama, Ve pun terdiam sejenak

"Apakah aku harus mencoba untuk melihat pria lain yang berusaha menjadi baik untukku?"

............................

Lama menunggu, namun tak kunjung datang. Sampai hari itu kini menyapanya, tak terasa hari kelulusan udah tiba. Hari kelulusan kali ini akan diadakan di pantai,menjadi kebiasaan sekolah ketika akan melepas peserta didiknya. Adri dan Rama gak begitu tertarik dengan perpisahan kali ini. Ya tepat! Ini karna mereka gak suka pantai, Adri bilang panas katanya, bagusan pergi ke danau atau taman bunga aja. Rama pun seperti itu, kali ini Rama setuju sama Adri.

"Mau liburan atau ke mall? Itu tas ngak ada isinya kali ya?"

"Yaelah Ram, baju entar aja beli di sana. Sengaja ni tas aku kosongin, kan mau beli oleh oleh yang banyak, Hahaha"

"Kaya betul aja kamu Dri" pembicaraan ini menjadi awal perjalanan mereka. Selama di perjalanan nampaknya tidak ada sesuatu yang aneh. Semua berjalan kayak biasa. Teriakan, tawa, nyanyian, bahkan suara tidur yang mendengur pun mengiasi perjalanan mereka dari bandung sampai ke pantai yang mereka tuju.
.
.
.
.
.
Segitu dulu aja kali ya? Hehe kalo ada typo maaf ya guys.
.
Jangan lupa vote ya

suara bunga LAVENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang