part 2

6 3 2
                                    

Sesampainya di tempat peristirahatan, Rama melihat ke segala penjuru. Namun masih tak ada. Mungkin malam nanti dia bisa melihatnya.
Siapa yang dia cari?

Semua siswa siswi sudah memasuki gedung perpisahan, berbeda dengan panasnya udara di luar. Di dalam begitu dingin dan sejuk.

"Mau duduk dimana Ram?"

"Belakang aja Dri, biar cepet keluar nanti"

"Emang nanti mau ngapain aja sih ini?"Adri sambil membenarkan dasi hitamnya, tak pede kaliini Adri. Memakainya aja perlu bantuan tangan terampil Rama ck ck ck ck

Seisi ruangan terdiam sejenak, suara piano yang dimainkan guru seni berhasil membuat mereka kagum. Tapi tunggu.. bukan hanya satu orang yang memainkan piano tapi dua!.

"Siapa itu?"
"Bukan main cantiknya" dari moonlight sonata sampai appassioanata dimainkan mereka berdua.

"Ram duduk ram!" Adri merasa terganggu dengan teguran salah satu teman nya yang berada dibelakang
"Temen mu ngehalangin! Suruh duduk cepetan!"

Rama tidak tau dengan apa yang berada di depannya, mulutnya tak bisa terkatup, telinganya menolak semua suara selain suara yang dikeluarkan piano. Matanya membelalak terlihat ingin loncat dan menggapai wanita itu.

Veranda. Rambut indahnya kini sudah terbalut kain satin bewarna merah jambu. "Hijab itu begitu cantik melekat bersamanya." Dalam hati Rama mengagumi ia, sebenarnya Ve lah yang Rama kagumi selama 3 tahun silam ini, dan ya kali ini Rama begitu yakin dengan keputusannya. Senyum khas Rama menghiasi wajah tampannya, "perjuanganku tidak sia sia"

.........................

Mari kita lihat awal perkenalan Ve dan Adri

"Link apa sih ini? Ganggu aja" Varenda mengabaikan salah satu tweet yang masuk. Seseorang yang jauh disana sedang bertanya dalam hati, apakah ia membukanya? Apakah ia membacanya?.
Banyak tanya emang:v

Tertegun Rama melihat layar laptopnya, lama sekali, jutaan pertanyaan yang ada di pikiran Rama. Andai ada alat canggih yang bisa mengetahui isi hati dan pikiran seseorang.

"Tidak mungkin ada alat sepert itu, jika ada maka akan aku beli sekarang juga!"

Menjagamu untuk saat ini adalah bukan tugasku, sebab kamu bukan hakku. Namun untuk menjaga hatiku agar tetap untukmu, itu adalah tugasku. Dan seutuhnya itu adalah hakku, boleh? Meskipun kau bilang tak boleh, aku tidak berjanji untuk menurutimu. Mungkin aku bisa namun hati dan pikiranku tak akan bisa. Kau harus tau bagaimana hati itu bekerja, tanpa kompromi dan basa basi.
Kaupun pasti merasakannya, entah untukku atau bukan aku. Aku tetep menunggu hingga aku mendapatkan sebuah hak baru itu untukku, yaitu untukku, yaitu menjagamu.

Jam istirahat selesai, serasa kebahagiaan yang direnggut paksa, namun pasti terjadi. Ini adalah tahun pertama Rama berada di sekolah ini, keadaan manusia manusia di sini terlihat masih serba canggung. Namun enggak untuk Rama, Rama pandai dalam mengambil hati siapa saja. Entah itu teman-temannya, guru maupun penjaga sekolah yang sepertinya sudah akrab sekali dengan Rama. Wah gg sih Rama, ajarin dong supaya kalo ada guru marah bisa dibujuk:v

Setiap sore Rama hampir menghabiskan waktunya di perpustakaan, bukan di dalamnya melainkan di luar. Tentunya jam segitu perpustakaan udah tutup, dan Rama sekarang hanya  bisa duduk beralaskan kain yang lebih dahulu dia titipkan di pos penjaga sekolah.

suara bunga LAVENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang