part 3

5 1 0
                                    

Kak ayo vote dulu,
Supaya aku semangat untuk nulis dan aku usahain untuk up setiap hari, ayolah kak vote..☹
.
.
.
Udah vote? Ayo yang belum vote buruan vote kak...
.
Yang udah vote makasih
Ayo lanjut ke cerita.

..................


"Ha? Maksudnya?' Ve kaget mendengar itu. Adri langsung melesatkannya tanpa basa basi, wahh suatu keberanian apa lagi ini?

"Maaf kita baru saling kenal, dan nanti akupun harus latihan menyanyi dulu"

"Oh oke, kalau nanti aku liat kamu latihan boleh?"

"Terserah deh"geram Ve sedikit kesal. siapa yang gak kesal? Baru kenalan udah langsung ngajak pulang bareng?:')

Bukan Adri mamanya kalau langsung menyerah. Ketika Ve selesai latihan Adri langsung  memberikan air putih tanpa es. Biasanya lebih nikmat kalauminum air putih itu yang dingin, tapi Adri mengerti dengan keadaan seseorang yang harus menjaga pita suaranya.

"Suara kamu bagus sekali, boleh aku ikut latihan kapan-kapan? Atau kamu jadi guru pribadi aja deh, ya ya ya ya?" Bujuk Adri

"Memang kamu bisa? Coba?"

Lama bermain peran, waktu menjadi pemicu perasaan itu muncul. Berhari hari Adri menemani Ve latihan. Dan suatu waktu Adri pun mulai berhasil membujuk Ve untuk pulang bermasa. Dan akhirnya Adri berhasilmembujuk Ve agar mau menjadi kekasihnya. Seseorang tersenyum dengan seadanya. Ia mencoba untuk tetap tegar, namun ia akan selalu tetap memberikan apa yang tidak  diketahui orang itu.

"Lagi baca apa sih Ve? Pacarnya sampe di diemin gini, aduh." Sudah menjadi kebiasaan Ve ketika sampai rumah ia pasti membaca tulisan-tulisan di blog milik seseorang.

Awalnya Ve hanya penasaran, kenapa link ini terus saja masuk ke mention twitternya. Tapi semakin lama semakin sering mention itu masuk di setiap harinya.

Semakin hari Ve semakin jatuh cinta dengan tulisan itu, terpatri dalam hati kecilnya bahwa kini Ve bersungguh-sungguh untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi.

Sudah enam bulan hubungan Ve dan Adri terjalin, semua berjalan baik baik saja. Ve menjadi orang yang lebih baik lagi, walaupun rambutnya masih terurai lepas.

"Aku... minta putus. Tolong maafkan aku" kata Adri

"Putus? Kamu gak salah ngomong kan?"kaget Ve setelah mendengar perkataan Adri

"Iya, aku ingin hubungan kita berakhir sampai sini saja Ve. Maaf"

"Kenapa? Apa yang salah dari aku Dri? Apa? Jawab aku!"

Histeris Ve menangis sejadi jadinya, Adri meninggalkannya? Kenapa? Bukankah Adri sangat mencintai Veranda? Apa ada yang salah dengan makanan yang dimakan Adri tadi? Atau Adri hilang ingatan? Cinta yang begitu dalam kini tiba tiba telah berubah?. Masih banyak pertanyaan di fikiran Ve

*********

Adri sedang berada di rumah sahabatnya yaitu Rama

"Ram... Ramaaa..."

"Masuk aja Dri ke kamar, lagi mandi Ramanya" sahut ibu Rama

"Oh iya tante, makasihya" Rumah Adri hanya berjarak tiga menit dari rumah Rama. Itupun kalau Adri sedang ber lari kencang untuk meminjam hasil pekerjaan rumah Rama.

Adri mulai memainkan gitar kesayangan Rama, gitar ini sering dijadikan Rama sebagai sumber inspirasinya untuk menulis. Ketika pikiran Rama sudah buntu, Rama mengambil gitarnya dan memainkan nada nada yang menenangkan pikirannya.

Adri mulai kesal dengan suara yang terus menerus dikeluarkan laptop Rama.  "Inj pasti Rama lagi chatingan sama cewek,ah tapi mana mau Rama kaya gitu. Deket sama cewek aja sudah alergi dia "

Suara notifikasi itu sudah tidak bisa ditolerir lagi. Tinuttt..... Tinuttt...... Tinuttt..... "apasih ini?!" Secepat kilat Adri menuju meja belajar Rama. Ada senyum kurang ajar di bibirnya

"Kalau bener Rama chatingan sama cewek, aku isengin ahh"

"Dri mau kemana lagi Dri?" Rama yang baru selesai mandi merasa aneh dengan sikap Adri yang membanting pintu dan langsung keluar saja dari rumahnya. Matanya masih terbelak tak percaya. Diredamnya kemarahan yang teramat samgat itu. Tapi kenapa ia harus marah? Bukankah seharusnya ia meminta maaf? Tapi salah sendiri kenapa dia tidak terus tetang dan hanya berdiam saja, seperti pengemis yang menunggu tuannya datang? Kenapa!?.

Adri tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, pemilik blog itu ternyata milih Rama! Rama lah yang selalu mengirimkan mention itu di setiap harinya pada Veranda! Rama yang selalu dengan sengaja membuat tulisan-tulisan  yang seolah menceritakan keadaan Veranda. Dan sekarang Veranda jatuh cinta dengan tulisannya.

"Kenapa aku tidak sadar dengan isihati sahabatku? Kenapa aku tidak tahu dengan perasaannya yang sebenarnya? Apa ia selalu tersiksa setiap aku membicarakan Veranda?"tanya Adri pada diri sendiri


*******
Mari kembali saat Ve dan Adri tidak lagi menjalin hubungan lebih namun hanya sebatas teman.

"Ram kenapa kamu gak mau nyari pacar sih?" Adri kepo?

"Aku tidak ingin pacaran Dri, bukan waktunya untuk aku memikirkan hal yang seperti itu" tiga bulan setelah Adri  berpisah dengan Ve, Adri mencoba untuk membuka keberanian Rama.

Hari demi hari berganti, kertas putih yang kujaga kini sudah bersama lelaki lain. Adri merasa kasihan dengan Rama. Ia berharap jika Rama bermasa dengan Ve. Namun Veranda malah bersama lelaki lain. Menginjak kelas 3, Veranda sudah enam kali menjalin hubungan dengan pria di sekolahnya, dan dua kali dengan pria sekolah lain. Dan Adri? Tak mau kalah, gonta ganti pasangan pun menjadi kebiasaan bagi Adri.

"Hai Ve lagi ngapain ni?"

"Eh Dri, ini lagi biasalah lagi baca baca"

"Baca apaan? Coba aku liat" tanpa permisi Adri langsung mengambil handphone Veranda. Dan berlari sejauh jauhnya.

"Adriiiii! Kembaliin.....! Kamu kebiasaan deh"

"Bentar-bentar, kamu doem aja disitu. Kaya kamu bisa ngejar aku aja"ledek Adri

"Awas ya kalo macem macem!"

"Ia tuan putri tenang aja"

Senyum tipis menghiasi wajah Adri, rupanya Veranda masih tetap membaca tulisan Rama. Sampai kapan Veranda tau bahwa Rama lah yang menulis semua ini? Selama dua tahun? Rama mencintai Veranda dan secara tidak langsung Ve  juga mencintai Rama.

**********

Jangan lupa vote ya...
Maaf baru bisa up, lagi ada kepentingan, biasalah orang sibuk:>.
Vote ya.. makasih:)




suara bunga LAVENDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang