Tentang Killa

8 3 5
                                    

-HAPPY READING-

Zea menggandeng lengan Killa agar gadis itu lebih dekat dengannya.Entah kenapa,Zea merasa nyaman bersama Killa,seolah keduanya adalah sahabat lama yang berpisah.Padahal keduanya memang baru kenal ketika Killa menjadi murid baru.
Zea,gadis itu membawa Killa menuju kantin sekolah.Keduanya pun duduk berhadapan di bangku pojok yang belum ada penghuninya.

"Mau pesan apa,Kill?"tanya Zea.

"Emang disini nyediain apa aja?Harganya mahal,nggak?Kalau mahal,besok-besok aku nggak beli lagi."ungkap Killa jujur.

Zea menatap Killa tak percaya.
Teman barunya rupanya orang yang cukup perhitungan.Gadis itu memajukan tubuhnya kearah depan,lalu menyentil dahi Killa.

"Aduh!Sakit Zea..Kok kamu sentil aku,sih?"ucap Killa sebal.Zea memutar matanya malas.

"Kalo lo nggak beli makanan disini,lo mau gimana kalo lapar?"

"Kan bisa bawa bekal.Lebih hemat juga."ujar Killa.Zea menggeleng-gelengkan kepalanya.Takjub dengan pemikiran si teman baru.

"Terserah deh..Pokoknya,sekarang Lo harus pesan.Ada bakso,gado-gado,bubur ay-"

"Ada gado-gado?Itu makanan kesukaan aku,Ze.Harganya berapa?Aku mau pesan itu!"

Setelah perbincangan biasa tapi unik tersebut,Killa dan Zea kini menikmati pesanan mereka dengan lahap.Killa dengan gado-gadonya,Zea dengan baksonya.

"Lo kok bisa dapat beasiswa di sini,sih?Di Sulawesi kan banyak sekolah juga."tanya Zea.

"Takdir mungkin."jawab Killa singkat.Gadis itu menyuap sesendok gado-gado kemulutnya lagi.

"Yang jelas dong,Kill."

"Aku dikirim di sini.Sama Bunda aku.Katanya,di Jakarta,aku bisa ketemu sama Ayah.Dulu Bunda sama Ayah pernah tinggal di Jakarta sebelum aku lahir.Aku juga nggak tahu kenapa Bunda bisa tinggal di Sulawesi lagi.Tapi,
disana memang tempat kelahiran Bunda.Ayah lahir di Jakarta.Berhubung aku dapat beasiswa,dan dikasih kesempatan buat pilih lanjut di mana,jadi pilih ke Jakarta aja."jelas Killa panjang lebar.Ada nada sendu ketika gadis itu bercerita.Zea menjadi iba.Gadis itu berhenti makan.

"Lo bareng Bunda disini?"

"Bunda udah meninggal..Beberapa bulan yang lalu."

Zea tertegun.
"Maaf,Gue nggak bermaksud-"

"Nggak paapa kok.Aku kan mau cari Ayahku juga disini."ucap Killa sembari tersenyum.

"Terus Lo tinggal dimana?"

"Rumah kediaman orangtua aku dulu..,Kata Bunda,itu emang disiapin juga buat aku nanti kalau kuliah.Jadi nggak perlu mikirin mau tinggal di mana nanti."

"Lo sendiri dong?Gue boleh nginap,nggak!?"

Killa menatap Zea.
"Aku takut kamu nggak nyaman..,"

Zea tertawa.
"Gue ini Tarzan,Kill.Mau dimana aja gue bisa tidur.Daripada dirumah harus ketemu abang gue yang nyebelin,mending sama Lo,kan?Gue nggak nyangka Kill.Kayaknya kita emang ditakdirkan jadi sahabat deh!"

Killa dan Zea saling berpandangan,lalu tertawa bersama.Mereka tak peduli dengan tatapan teman-teman mereka yang sedang makan juga di kantin.Seolah hanya ada mereka berdua.

***
Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu,tapi Killa belum beranjak dari kursinya juga.Gadis itu tengah menunggu Zea yang sedang ke toilet.Kenapa Killa tidak ikut?Zea menyuruh Killa menjaga tasnya.Kata gadis itu ada harta berharga di dalam tasnya.Dan  Killa mau-mau saja.
Karna Zea tak kunjung datang,Killa memutuskan keluar dari kelas dengan tas Zea di pelukannya.Gadis itu berdiri di koridor sembari melihat kanan-kiri.

"Ternyata selain ngintipin orang,lo juga suka nyuri barang orang lain,ya?"

Suara dingin seseorang menyapa telinga Killa dari belakang.Spontan gadis itu berbalik.

"Kamu lagi?"

Mata Killa beradu dengan mata tajam Lion.Yah,seseorang itu adalah Lionard.

"Selain galak,kamu juga suka nuduh sembarangan,ya?Aku nggak pernah yang namanya nyuri-nyuri barang orang,ya!"ucap Killa dengan nada sedikit ditinggikan.Gadis itu kesal karena Lion selalu mengatainya yang bukan-bukan.Dan kenapa dia harus bertemu cowok ini sih?

Lion tersenyum miring.Dengan kasar dia merebut tas yang ada di tangan Killa,tanpa tahu ada bagian tajam dari tas itu menggores lengan Killa.

"Aww!Kamu apa-apaan,sih!?Itu tas teman Aku!Ada harta berharga dia di dalam!Kembaliin!"bentak Killa marah.Selain karna tas Zea direbut paksa,tangannya juga luka karna Lion.Cowok itu benar-benar kasar bagi Killa.
Sekolah sudah sepi.Mungkin hanya ada para guru.Tapi letak kantor sangat jauh dari tempat Killa dan Lion berada saat ini.

"Gimana bisa gue percaya sama cewek kayak Lo.Yang di hari pertama sekolah,udah cari masalah sama gue."ujar Lion dingin.Kali Killa menelan ludahnya sedikit gugup.Aura Lion kali ini terasa lebih menakutkan.

"Aku juga nggak butuh kepercayaan kamu!Aku nggak kenal sama kamu!"ucap Killa memberanikan dirinya.

"Oh,ya?"Lion maju satu langkah lebih dekat pada Killa.Spontan gadis itu mundur.Lion maju lagi,Killa mundur kebelakang.Hingga tubuh mungil gadis itu tak bergerak lagi karna pembatas pinggiran koridor menghalangi.

"Mau apa kamu!?"bentak Killa.Tubuh gadis itu sedikit bergetar.Dia tidak pernah diperlakukan seperti ini.Terlalu dekat dengan laki-laki.

"Lo takut sama gue?"tanya Lion dengan senyum miringnya.Killa yang kepalanya mendongak menatap Lion menggeleng tegas.

"Cih.Gue bahkan bisa remukkin badan lo kalo gue mau."lanjut Lion sembari menunduk menatap tubuh mungil Killa yang sangat berbeda jauh dari tubuhnya.Di posisi seperti ini,tubuh Killa tertutupi oleh badan Lion yang memang tinggi dan atletis.

Mendengar kata tubuh,Killa tiba-tiba teringat perkataan mendiang sang Bunda.
"Killa tahu..Killa itu beruntung punya tubuh mungil dan pendek begini.Nanti kalau ada orang jahat,tinggal seruduk aja perutnya kuat-kuat.Killa pasti selamat dari orang jahat itu."

Killa pura-pura menunduk,seolah gadis itu mulai takut.Padahal Killa tengah mengambil ancang-ancang untuk melakukan pesan sang Bunda.
Kemudian dengan sekuat tenaga,Killa menyeruduk perut Lion dengan keras.

'BUGH'

"KILLA!BANG LION!"

***
-BERSAMBUNG-

Bagaimana part duanya?
Komen dibawah yah..
Jangan lupa kasih bintangnya😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍


KILLASYARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang