Prolog

5 1 0
                                    

"RISSA!"

Plakk!

"Ampun Bu,ampun hiks.."lirih Rissa sambil terisak.

Dengan perlahan sambil menyeret kedua kakinya, ia mendekati Ibunya lalu memeluk kedua kaki Ibunya

"KAMU NGOMPOL LAGI NGOMPOL LAGI!!"teriak Dewi ibu Rissa sambil memukul punggung Rissa dengan kepalan tangannya.

Bukk!

Bukk!

Bukk!

"hiks ampun, Rissa enggak ngompol lagi Rissa janji"

"sini kamu!"

Dewi menyeret Rissa dengan menarik rambut Rissa dengan kasar

"JILAT!"

Sontak Rissa mengangkat kepalanya melihat ibunya dengan raut wajah yang tak terbaca.

"ibu.."

"Ayo jilat,jilat sampai bersih!kamu kira saya tidak capek mengepel hah!buang buang air!"

Dengan kasar Dewi mendorong kepala Rissa ke lantai hingga terdengar benturan keras.

"Jika kamu tidak ingin menjilatnya,silahkan kamu bersihkan pakai tangan kamu hingga bersih"ujar Dewi 

Ia berjalan melewati Rissa lalu menginjak kepala Rissa dan pergi dengan mobilnya.

Sedangkan Rissa, ia lalu membersihkan air seni,dengan tangannya lalu ia lap di bajunya, Rissa lakukan itu berkali kali hingga lantai bersih.

"Hm akhirnya bersih"gumam Rissa

Tidak lama ia mendengar bunyi telpon dari Hpnya,saat ia lihat ternyata Rayen menelponnya. Segera ia angkat.

"Anyes" ujar Rissa dengan girang

"dalam lima menit harus disini" ujar Rayen dan langsung ia matikan telponnya

Mendengar itu Rissa dengan cepat ke kamarnya lalu menukar pakiannya dengan pakian sebelumya.

Lalu ia berlari dengan cepat menuju ke arah garasi dan mengambil sepedanya. Untung saja rumah Rayen dan Rissa itu cukup dekat.

Setelah sampai depan rumah Rayen yang megah,dengan cepat Rissa membuka gerbang. Ia heran melihat ada mobil asing yang terparkir dirumah Rayen,akan tetapi Rissa tidak mau ambil pusing dengan cepat ia masuk tanpa mengetuk pintu.

Hal yang ia lihat pertama kali adalah Rayen kekasihnya sedang berciuman dengan sahabatnya sendiri Saras.





YOUR FAVORITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang