Selamat Membaca...
Typo dimana mana!
Plakk!
Tanpa perasaan Rayen menampar Rissa hingga terjatuh.
Tuhan apalagi ini?
"bitch!gue udah suruh lo nganter makan kan ke kelas kenapa lo gak dateng hah?!"marah Rayen dan menarik rambut Rissa dengan kuat.
Rissa tidak menangis,tidak ada raut kesakitan disana hanya tatapan luka dan hancur yang dilihat Rayen.
"jawab!jangan diem aja,lo kira gue gak laper tadi hah?!oh atau jangan jangan lo gak beli makanan buat gue,pasti lo ambil uangnya kan!"
"enggak Anyes,Rissa engga mencuri,maaf Rissa tadi sudah mencari Anyes tapi Anyes engga ada"ujar Rissa sambil menatap Rayen dengan lekat.
"terus lo kemana hah?!"sentak Rayen.ditariknya rambut Rissa lalu ia lepaskan hingga kepala Rissa terbentur.
"Rissa beli makan,tapi karna Anyes engga ada Rissa kasih kucing makanannya"lirih Rissa smabil memegang kepalanya.
"LO BUAT GUE MARAH RISSA!"
"baring lo!baring cepat!"
Rissa berbaring,lalu...
Bukk!
"akh"
Bukk!
"arrghh uhuk uhuk.."
"gatau diri"
Bukk!
"akh am-mpun Anyes..uhuk!"lirih Rissa
Tanpa perasaan,gelap hati.Rayen menginjak perut Rissa dan dada Rissa.
Ya Tuhan,dada Rissa rasanya seperti terhempit.sakit ini terlalu sakit.
"gaada ampun buat lo!"
bukk
"akh huek..uhuk!"
"bangun lo"
"Anyes, Rissa mau muntah"ujar Rissa sambil berusaha berdiri,kepalanya seperti dihantam oleh batu besar.
"gue gapuduli,pulang sana!gue gabutuh lo"
Rissa dengar itu,Rissa tersenyum.Ia lalu melangkah dengan tertatih tatih,sebelum itu ia berbalik dan menatap Rayen yang sedang menatap Rissa.
"Anyes kekasih Rissa, ada disaat dimana Rayen akan tertawa bahagia karna Rissa,akan ada saatnya Anyes"ujar Rissa pelan dan berbalik dan berlalu dari rumah itu.
deg!
Rayen terpaku dengan kalimat yang diucapkan Rissa,ada apa ini?mengapa hatinya begitu resah.Tidak!tidak! ia tidak boleh ada rasa kasihan untuk budaknya itu.
Bunyi ponsel Rayen berdering,segera ia lihat dan ternyata sahabatnya Billy menghubunginya.
"apa?"
"lo dimana?"
"rumah"
"ke rumah Hendra yok,gue lagi otw nih"
"oke"
Ia lalu berganti pakaian dan mengambil kunci mobilnya,dan menuju garasi.dan langsung menuju ke rumah Hendra.
******
Sesampainya dirumah sahabatnya itu,dilihatnya ada mobil Billy.Rayen masuk dan terdengar gelak tawa dari kedua sahabatnya itu.heran.hanya dua orang tapi mengapa begitu berisik.
"eh bos udah dateng"ujar Hendra
"hm"
"eh gue mau tanya lo deh"ujar Billy
"apaan"tanya Rayen dan berbaring di sofa panjang dan menatap datar Billy
"tadi Rissa ke kelas kan terus tanya lo dimana teru gu-"
"Rissa tadi kekelas?"potong Rayen
"iya ke kelas lo,nanyain lo dimana jadi ya gue ngasih tau lo ditaman belakang sekolah"
Deg!
lagi dan lagi,hati Rayen resah.Sial!ada apa dengan dirinya,berarti Rissa tadi berbohong?Rissa pasti lihat dia dengan gadis lain.Tapi mengapa Rissa tidak bertanya padanya.
Dan apa tadi?ia menyiksa Rissa tanpa perasaan.Kenapa Rissa diam saja?Apa Rissa baik baik saja?Pasti tidak,ia ingat betul injakan kakinya diperut Rissa begitu kuat.
Sial!pikirannya kemana mana sekarang.ada apa dengannya?
Melihat Rayen yang terdiam,membuat Billy dan Hendra menatap dengan tatapan bertanya.
"woi!"sentak Billy membuat Rayen terkejut.
"nape lu"sambungnya
"gapapa,gue balik ada urusan penting"
Pulang.
Ia harus pulang sekarang,pikirannya kemana mana sekarang.diperjalanan ia lihat ada perempuan yang duduk sendirian dihalte.dilihatnya lebih lekat,ternyata itu Saras sahabat Rissa. Dipinggirkan mobilnya dan ia lihat Saras sedang memikirkan sesuatu terlihat dari wajah gadis itu.Rayen lalu menghapiri Saras
"lo ngapain sini?"tanya Rayen yang membuat Rissa terkejut
"eh lo"
"ngapain lo disini?"
"gue diusir dari rumah"ringis Saras
"terus"
"ya gue gatau mau kemana lagi sekarang"
"kerumah gue aja"ujar Rayen sontak membuat Saras terkejut
"eh serius?"
"iya gapapa,ayok"
Mereka berdua lalu memasuki mobil,dan meninggalkan halte.
Disana beberapa meter dari halte tersebut berdiri seseorang disamping sepedanya,mendengar percakapan antara kedua manusia itu.Tersenyum getir,ia menaiki sepedanya lalu mengayuh menuju kearah rumahnya
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR FAVORITE
Teen Fiction"Saat dia terlalu mencintaimu, apapun dia lakukan" ******* "Dalam lima menit harus disini" "Jangan lama" "Gak boleh makan" "Gue Rayen mau lo Rissa" ******* "Tolong Rissa Anyes" "Anyes,Rissa sakit" "Anyes,mama pukul Rissa karna Rissa ngompol lagi" "J...