(MxM) CERITA SEORANG AKBAR (21+)

A.1 - BIMA SATRIA

Selamat datang di cerita gua, Akbar Fariza. Sebelum masuk ke cerita, gua cuma mau kasih tau kalo kisah gua di sini akan sangat liar dan kotor kaya yang udah gua tulis di judul, yaitu 21+. Dan ini juga merupakan kisah MxM yang artinya adalah kisah antara Pria dengan Pria, yaitu gua dengan pria lainnya.

Jadi kalo kalian merasa bahwa ini bukan genre kesukaan kalian lebih baik segera tekan tombol Back and leave to another stories. Balik dan pergi ke cerita lainnya. Namun jika cerita ini genrenya sesuai dengan apa yang kalian cari maka dengan jelas secara nggak langsung kalian menyetujui dengan apa yang ada di dalam cerita ini. Yang gua maksud itu bahasa yang kotor, tidak senonoh dan cerita seks. Jadi nggak usah ngeluh kalo bahasanya bakal sangat frontal tanpa harus gua ganti dengan bahasa yang lebih halus.

Sampe sini paham? Gua yakin yang mampir dimari udah pada dewasa jadi harus bersikap dewasa juga. Lol! Ini bukan lapak bocil.

Kalo gitu nggak perlu nunggu lama kita masuk ke cerita. Kisah yang bakal gua tuang di lapak ini adalah kisah ketika gua bermain dengan banyak Pria, dari yang awalnya takut sampe nggak tau malu kaya sekarang. Jadi ceritanya bakal gua bagi perpartner. Dan untuk part ini gua bakal ceritain gimana gua ketemu dengan pria sialan yang bikin gua jadi menyelam lebih dalam ke dunia tujuh warna.

Note : Setiap ada tanda *+*+* itu artinya berganti Sudut Pandang atau Point of View.
Kalo tanda *+*+* 💦💦💦 *+*+* itu cuma berganti situasi atau tempat.

*+*+* 💦💦💦 *+*+*

Namanya Bima. Gua masih inget gimana kala itu Bima mendekap dan meremas dada gua dari belakang sambil memasukkan kontol besarnya dan panjang ke dalam pantat gua.

"Shhh... ahh... hhh..." desah gua kehabisan napas sambil mencoba menahan sakit.

Sekali dalam hidup gua nggak pernah kepikiran kalo gua bakal di sodok kontol oleh cowok. Nggak pernah. Lalu kenapa ini bisa terjadi? Gua juga nggak tau. Kejadiannya begitu aja dan juga bikin gua bingung. Apa sebenernya gua juga suka sama laki-laki? Gua juga nggak ngerti.

Hari ini gua ada janji buat pergi ke rumah Wendy, cewek yang udah gua pacarin sekitar satu tahun lebih. Hubungan kita udah mantep jadi dia pengen gua ketemu sama bokapnya, seorang pebisnis dan mantan seorang athlete Taekwondo yang pernah mengajar para tentara muda di angkatan darat.

Selama ini gua menghindar buat ketemu bokapnya Wendy karena jujur aja gua takut. Image dari seorang ahli bela diri itu keras, apalagi status yang dimiliki adalah duda. Sang istri meninggal sewaktu melahirkan Wendy. Ditambah Wendy itu anak satu-satunya dan seorang perempuan, jadi bokap Wendy itu pasti akan sangat over protective. Makanya gua coba buat jaga jarak.

Tapi Wendy selalu meyakinkan kalo bokapnya itu adalah orang yang asik. "Kamu nggak usah parno gitu ah, Daddy itu orangnya asik kok."

Gua menghela napas sembari menoleh ke arah Wendy. "Kamu udah bilang itu di sepanjang jalan kita ke sini, Wen. Tapi gimana, rasanya tetep aja gugup."

"Udah ah, kamu nggak usah khawatir. Daddy itu cuma perlu satu syarat buat orang yang mau jadi calon suami aku. Inget nggak apa?"

"Apa?"

Wendy memutar bola matanya males. "Au ah! Yuk masuk, ngeladenin kamu mah nggak ada habisnya." Wendy membuka pintu mobil dan keluar dengan gua mengikuti dari belakang.

"Serius, Wen, apaan? Kamu belom pernah cerita soal ini ke aku?"

Wendy berhenti dan berbalik saat menyentuh gagang pintu rumahnya. "Daddy mau orang yang bakal jadi suami aku itu laki-laki yang kuat. Makanya kita pertama ketemu waktu di gym, kan?"