Dalam ruangan gelap sepasang mata kuning menyala terlihat ditengah ruangan itu ,duduk diatas singgasana bermotif serigala itu
Tok tok
Pintu besar itu terbuka diikuti terang cahaya yang menampilkan pahatan wajah sempurna lelaki didalam sana
"Hyung, aku mendapatkannya"ucap lelaki Jepang itu sambil membungkuk hormat
Senyum miring terukir diwajah lelaki itu
"Bawa ia kesini"
Segera lelaki Jepang itu meninggal ruangan itu kembali menutup pintu mata kuning menyala itu kembali terlihat ditengah kegelapan tak lupa dengan seringai mengerikan dari sosok itu
Jay Park alpha kejam yang disegani seluruh penjuru dunia , nama yang tak asing ditelinga pendengar nya
Brak
Tringg
Pintu itu kembali terbuka kasar menampilkan beberapa prajurit yang tanpa kasian mendorong tubuh mungil itu hingga terhempas tepat dibawah kaki Jay
"Angkat dia"titah Jay
Tubuh lemah jungwon kini bersimpuh dihadapan Jay, rasa pening membuat ia masih dalam ambang kesadaran
Walaupun masih belum sadar sepenuhnya jungwon masih bisa melihat senyum miring lelaki didepannya
Emosi jungwon tiba-tiba naik membuat sebelah matanya berubah menjadi merah dengan taring dikedua belah bibirnya, hawa diruangan itu terasa menusuk membuat beberapa prajurit sedikit menjauhi tubuh jungwon
Jay tersenyum remeh kala mata merah itu menatapnya dengan amarah , Jay menelisik penampilan lelaki didepannya tubuhnya kecil dengan kulit yang terlihat halus walaupun dipenuhi lumpur,darah dan luka serta mata besar yang indah
"Tak dapat dipercaya, monster yang ditakuti semua orang ternyata hanya seorang anak kecil"ucap Jay melangsungkan mendekati jungwon
Tringg
"Apa yang kau inginkan?!lepaskan aku"ucap jungwon berusaha melepaskan rantai perak dari tubuhnya kala Jay mulai menyentuh wajahnya
"Hyung ,apa aku perlu menyiapkan tempat pembantaian?"tanya Niki membuat Jay terkekeh
Jungwon memalingkan wajahnya agar tak dapat disentuh tangan Jay
"Untuk apa membunuhnya?jika kita bisa memanfaatkan nya"ucap Jay membuat Niki sedikit bingung
"Kurung ia dalam sel khusus diruangan ku"ucap Jay
Niki segera menarik jungwon menjauh dari Jay , memberontak melawan namun nihil rantai perak ini menyegel kekuatan nya
"Monster yang sangat mungil"
"Jangan bilang kau tertarik dengan nya"ucap Jay duduk kembali
"Tentu tidak, aku hanya tak menyangka monster itu memiliki tubuh mungil"kekeh Roer
"Terserah"
"Bagaimana cara kau memanfaatkannya? melatihnya seperti anjing mu?"tanya Roer
"Tak jauh beda dengan kau"
"Shit! Kau pikir aku anjing mu?"umpat Roar
"Kau tak sadar?"
"Aku serigala bodoh,"maki Roar
******************************
Bruuk
Kesekian kalinya tubuh mungil itu didorong kasar membuat jungwon sedikit meringis ketika tulang nya bertabrakan langsung dengan besi itu
"Diam disini,"ucap Niki pergi menutup pintu meninggal jungwon dalam kegelapan
Jungwon menghela nafas berat menyadarkan tubuhnya pada sel itu , hidupnya sungguh buruk tak ada sedikitpun moment kebahagiaan dalam hidup nya
Jika saja waktu bisa diulang ia tak akan masuk kedalam lubang itu lebih baik mati bersama ibunya dan selalu keluarga nya
"Ibu, harus kah aku tetap hidup?"tanya jungwon entah pada siapa
Lelah... jungwon merasa lelah dengan semua ini ia menatap naas tubuhnya yang kotor serta dipenuhi luka , walaupun luka itu akan segera hilang namun tak berarti apa-apa baginya tak mengurangi beban hidupnya
Lambat laun mata itu terpejam dengan air mata yang berhasil lolos mengalir di pipinya